Curhatan untukmu Telekomsel
Sejak menggunakan HP Nokia tahun 2001, saya menggunakan layanan Telekomsel. Banyak suka-duka yang saya alami. Mulai sinyal yang hidup segan mati tak mau, sampai tarifnya yang selangit.
Mirisnya, sering saya menanggung beban roming. Fasalnya keluarga tetangga numpang nelepon dari malaysia. Zaman itu belum banyak warga kami yang punya handphone.
Harus bagaimana lagi. Diatolak tak enak. Dikasih, pulsa terkuras. Saya sendiri nelepon anak di luar daerah rela ke wartel sejauh 5 kilometer. Karena lebih hemat dibandingkan pakai HP.
Mengenal dunia internet
Tahun 2013 saya mulai mengenal dunia internet. Mengudara lewat Laptop menggunakan modem . Tarifnya mahal sekali. Pernah Rp 25 ribu hanya untuk kira-kira 1-2 menit pulsanya ludes bak ditelan malaikat.
Kalau tak salah ingat tahun 2014 ada sistem berbagai paket. Di antaranya yang masih saya ingat, paket 5 ribu untuk seminggu apa 6 hari. Eh .... tetap saja kecewa. Kadang-kadang sekadar untuk loding gagal saja kuotanya khatam.
Tak lama kemudian, saya dikasih BlackBerry oleh si sulung. Waktu itu pula si nenek ini berkenalan dengan paket Rp 90 ribu untuk 1 bulan. Saya tak memperhatikan dan tidak mau tahu entah namanya paket apa, dan GB-nya berapa. He he ....
Saya tidak lagi tergantung pada modem. Setelah itu sering pula gonta-ganti paket, pilih yang paling nyaman. Tentu saja mengutamakan yang hemat. Namun tetap telekomsel.
Sejak saat itulah saya merasa hidup di negara merdeka. Karena selain harga pulsa terjangkau, sinyal mulai agak mendingan, karena ditopang oleh sejumlah tower telekomsel yang dibangun di sana-sini.
Terakhir saya ganti nomor dari simpati hoki ke simpati loop, dan memantapkan diri menggunakan paket Kombo Sakti. Tarif Rp 125 ribu, 22 GB, 600 menit Tsel, 400 SMS Tsel/30 hari.
Sehari sebelum masa aktifnya berakhir, ada notasi pemberitahuan via SMS. Andaikan paket habis sebelum jadwalnya akses internet terhenti . Enaknya, sisa pulsa dalam hp (non paket ) aman. Dan pulsa akan disedot setelah masa aktif paket berakhir sesuai tanggalnya kerena berlaku tarif normal. Lumayan. Cukup untuk satu bulan. Malahan sering bersisa.
Riak kegelisahan mulai melanda
April 2021, Tarif Kombo Sakti tetap Rp 125 ribu. Tapi ada tambahan 2 ribu untuk langganan disney+, yang sampai saat ini fungsinya tidak saya pahami. Jadinya Rp 127 ribu.
Pelayanannya mulai diciut. 22 GB, 200 menit Tsel, 400 SMS Tsel/30 hari. Sering saya kecolongan. Nelepon telah melebihi 200 menit. Efeknya, tanpa sadar, pulsa non paket yang tersisa dalam HP puluhan ribu raib. Karena tidak ada pemberitahuan, kecuali dicek. Kejadian ini bukan sekali dua.
Okey, tidak apa-apa. Pemakaian internetnya masih normal, 22 GB. Mirisnya, beberapa bulan terakhir layanan Telkomsel makin mengecewakan
Pertama: Masa aktif paket tidak sesuai dengan jadwal. Dua hari lebih cepat dari sebelum tanggal yang dijanjikan oleh telekomsel sendiri. Kasus seperti ini terjadi sedikitnya 2 kali. Tetapi saya tidak terlalu peduli.
Ke dua: Boros. Contoh, Jumat 04 Maret pukul 16.35, saya cek sisa paket internetnya 10.35 GB. Katanya akan berakhir tanggal 16-03-2022. Sabtu 05 Maret dinihari internet tak bisa diakses. Pukul 03.39 saya cek. Ternyata sisanya 0.
Ke tiga: Celakanya, tidak hanya boros kuota dan masa aktifnya yang singkat, pulsa non paket pun dia kunyah. Padahal pemakaiaannya biasa-biasa saja.
Beda dengan sebelumnya, kapan paket internet habis sebelum akhir masa aktifnya, pulsa non paket tidak dia tarik. Kecuali untuk paket nelepon jika kuotanya telah habis.
Ya sudah. Tak apa-apa. Mungkin karena bulan Februari itu saya beli yang paket 20 GB. Bukan 22 GB tersebab waktu itu kurang dana.
Tanggal 05 Maret saya beli lagi yang 22 GB. Batas aktifnya 03-04-2022. Jumat, 11 Maret, 16. 05 Maret saya cek, kuota internetnya tersisa 1.73. Artinya telah mendekati garis finish. Padahal baru 1 minggu. Lagi-lagi pemakain biasa-biasa saja.
Malamnya buru-buru saya posting artikel ini. Saya khawatir proses tayang belum tuntas, kuota habis, pulsa non paket yang ada 33 ribu pasti maherat.
Rasanya tak mungkin prosesnya tuntas dengan kuota yang tersisa, saya hentikan rencana posting. Artikel ini harus meringkuk di dtaf 2 hari 2 malam. Sebab, setelah itu saya puasa beli pulsa satu hari.
Saya kecewa, bingung harus bagaimana, kekeliruan saya di mana. Andaikan terus-terusan begini, berarti saya harus siap dana Rp 127 ribu x 4 minggu = Rp 508 ribu. Jumlah ini cuma menjangkau 28 hari.
Emaaak ...! Nenek-nenek seperti saya beli kuota internet sampai limaratusan ribu? Ya ampun ....
Demikian curhatan ini saya sampaikan pada pihak telekomsel. Semoga bermanfaat, terima kasih.
Baca juga:
- Kisah Inspiratif: Menyambangi Kehidupan Aminah Dulu dan Kini
- Yuk Kenalan dengan Si Ganteng Galen, Taruna Prala Tol Laut
- Awas Bahaya Pohon Peneduh Mengintai! Pahami 3 Upaya Mitigasi Ini
****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci Jambi
_________________
Sumber Ilustrasi: Tangkapan layar dari gambar dan informasi Telkomsel
si nganu bilang: "ruwet...ruweet....ruweeet...."
BalasHapushehehe...
memang, kesabaran tinggi diperlukan untuk hidup di tanah air....
Haha ... Singanu, kerjanya nganu2 melulu. Selamat malam dari tanah air, MasTanza. Tinggal di Amerika sana pasti enak ya, Mas.
Hapusada plus minusnya di manapun kita berada....
Hapusdi tanah air, enaknya, warung ada di mana mana ....
hehehe
wah begitu ya, aduhhh
BalasHapusIya, Mbsk Tira. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat pagi.
HapusSemoga owner telkomsel baca postingan ini hehehehe
BalasHapusAmin, harapan kita Memang begitu, ananda Alul. Selamat malam, terima kasih telah singgah.
HapusBegitulah Bu Nur.
BalasHapusMau nggak pakai gimana ya, kan tetap perlu.
Semoga Ibu sehat selalu.
Terima kasih telah berbagi kisah.
Hormat saya
Amin, Mas Pudji. Terima kasih doanya. Ke depannya harus tahan2, menggunakan internet, supaya bisa ngirit. He he ... Doa sehat untuk keluarga di sana ya.
HapusSebenarnya trik bisnis layanan internet operator operator selalu begini: Pertama beli kartu kita akan dimanjakan dengan paket murah dalam beberapa bulan (biasanya rentang 3 bulan), lalu paket jadi harga reguler.
BalasHapusJika suatu ketika terdeteksi kartu seluler kita membeli dan menggunakan internet lebih dari biasanya, maka database mereka akan mencatat bahwa kita tidak masalah dengan paket yang lebih mahal, dan setelah itu mereka akan menawarkan paket tinggi
Beberapa paket murah tidak lagi berlaku untuk kartu seluler kita.
Sistem pengenalannya adalah:
-》Lamanya menggunakan kartu pertanda mapan
-》bahwa kita pernah membeli paket lebih mahal, otomatis chip di dalam kartu mengirimkannya sistem database.
Jadi tidak heran kita merasa paket mahal.
Kartu simcard telkomsel baru saya masih bisa dapat 42GB seharga 75ribu rupiah. Tapi nanti jika kedapatan saya beli paket banyaaak dan mahal.....paket murah jadi gugur dan hhhhh...nasib akan saya buang kartu itu.
Pantesaan.. padahal maksutnya kita emak emak mau beli sekali yang harga mahal. Kan umumnya di toko kalau beli sekali harganya lebih murah :)
HapusEh,gak taunya malah direkam, yg rekaman dulu biasa kita beli murah jadi terhapus
Ananda Dewi... ! Bukan terhapus tapi memang menghilang. Mungkin supaya kita tidak membacanya. Yuk, kita beralih ke layanan lain. He he
HapusOh. Begitu ya, Pak Sofyan. Artinya saya salah besar. Bulan ini saya beli paket 35 gb Rp,150 ribu. Mau ganti kartu, semua data saya, pakai kartu yang ini. Termasuk nomor gopay. Apa bisa diganti gak ya? Duh, saya ngiri dengan paket 42 GB cuman 75 Ribu. Tetangga saya ada yang paket 25 GB, cuman 78 rb. Menurut saya ini udah lumayan murah. Padahal sama2 kartu loop dengan saya. terima kasih informasinya Pak Sofyan. Selamat sore.
BalasHapusJadi tidak semua pengguna dapat fasilitas sama, tergantung wilayah promo (local host) juga. Makanya internet lokal jawa hangus saat di bawa ke Batam he he he
HapusHah ...? Bisa hanguskah?
Hapus@Sofyan>,,,, oh begitu?
Hapusbaru tahu
Iya nih bund,saya juga ngerasa sekarang telkomsel makin mahal. Padahal sekolah masih gabungan pjj juga,tidak selalu tatap muka.
BalasHapusApalagi sekarang kuota belajar dari pemerintah sudah bebreapa bulan mandeg
Sakitnya, harga naik semau dia. Tanpa pemberitahuan pada pelanggan. Selamat pagi. Terima kasih telah mengapresiasi
HapusAkupun pengguna telkomsel dari sejak pertama punya hp bunda, nomor yg aku pakai skrh udah sejak belasan tahun yg lalu, tapi karna smarthphone jaman skrg dual sim card, aku pakai 2 sim, yg 1 aku pakai XL atau nomor liannya buat paket data doang hihi, tapi kalau telp pulsa ke no telkomsel aja, ga suka ganti2 nomor soalnya, jadi telkomselku tiap bulan diisi pulsa tapi ga pernah dipakai, mana masa aktifnya pendek banget, boros bgt memang pakai telkomsel, tapi ga mau berpaling hhahahha
BalasHapusDulu bunda juga punya 2 Kartu tapi dua hp. Yang pertama no 11 anggka produk 2001. Baru dua bulan lalu nomornya mati sebab lupa diisi. Karena untuk nelepon bunda terus pakai kuota kombo sakti. Biasanya, sebelum beli data, bunda beli pulsa untuk yang 11angka. Kemudian di transfer ke kartu yang dipakai sekarang. Sekadar mempertahan masa aktifnya saja. Entah kenapa terakhir dia bisa hangus. Mungkin karena kelamaan tidak dipakai. Terima kasih telah mengapresiasi, ananda Ursula. Salam manis dari jauh
Hapuslumayan jauh ya dulu wartel cuma 5 langkah keluar gang aja di tempat saya kala itu 2001 menjamur banget sampai suka ke wartel buat telp karena seneng aja
BalasHapusFaktanya begitu, Mas Firli. Karena zaman itu hidup harus berhemat. Anak2 masih sekolah.
BalasHapustelkomsel sekarang entaaaah... tarif yang mahal tapi kualitasnya semakin parah..
BalasHapusSetuju, ananda. Rencana bunda beralih ke privider yang lain aja. Terima kasih telah singgah. Selamat pagi, selamat beraktivitas.
Hapus