Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Tips Aman Mudik Sekeluarga di Musim Pandemi

 Ilustrasi mudik sekeluarga di musim pandemi. Foto Istimewa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Setelah 9 bulan kebanyakan beraktivitas di rumah, tentu tidak sedikit masyarakat yang merindukan liburan bersama keluarga.   

Apakah Anda telah punya agenda untuk itu (liburan)? Jangan khawatir. Beberapa tempat wisata, hotel-hotel, dan penginapan telah lama dibuka. Tinggal pilih objek mana yang akan Anda tuju.      

Bagi Anda yang rindu orang tua dan sanak keluarga di kampung halaman, barangkali sudah menyusun rencana untuk mudik.  

Ilustrasi liburan mandi di pantai saat mudik. Foto Istimewa

Mudik sekeluarga di musim pandemi boleh-boleh saja. Tak perlu berlebihan. Maaf, bukan mengabaikan Anda mengabaikan bahaya pandemi yang merebak saat ini. Melainkan prinsip saya sendiri, dan mendukung pernyataan Presiden kita Bapak Jokowidodo, bahwa 94% pasien covid 19 itu bisa disembuhkan.      

Walaupun secara nasiaonal angka penyebarannya belum ada tanda-tanda akan usai, kami di daerah khususnya di pedesaan, seakan tak peduli lagi dengan virus pencabut nyawa tersebut. 

Mandi air sungai di tengah kebun kakek, saat mudik sekeluarga di musim pandemi

Mobilitas manusia biasa-biasa saja. Pasar-pasar rakyat tetap beroperasi, mulai di kota kabupaten sampai ke desa terpencil. Termasuk kunjungan dan bertamu nginap di rumah sanak keluarga.

Tiga bulan terakhir, saya tiga kali menerima kunjungan dari provinsi tetangga. Terakhir Oktober lalu, anak cowok saya istri dan anak-anaknya pulang. Mertuanya ikut diboyong. Alhamdulillah aman-aman saja. 

Namun, mudik di musim pandemi tentu beda dengan hari-hari biasa. Selain sisi keamanan, kenyamanan dan keselamatan, faktor kesehatan sangat penting diperhatikan. Kuncinya cuman 2. Tetap waspada dan patuhi protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah.     

Sekadar masukan, berikut disajikan  10 tips aman mudik sekeluarga di musim pandemi.

1. Daerah Anda dan Negeri Yang Akan Dikunjungi   Bukan Zona Merah

Mandi di Danau Kerinci saat mudik sekeluarga di musim pendemi

Yang namanya perjalanan bersama keluarga, ekspektasinya   adalah untuk bersenang-senang, bebas dari was-was dan ketakutan.   Kerena   momennya di musim pandemi tak ada salahnya  Anda punya kebutuhan. 

Sekiranya daerah Anda dan negeri yang akan Anda kunjungi, atau salah satunya ditenggarai sebagai zona merah, apalagi sentra penyebaran Covid 19, sebaiknya tahan dulu niat  untuk ke sana. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk mencegah penularan Covid 19.    

2.  Keluarga yang Dikunjungi  Tiada yang Sakit

Ilustrasi wisata bersama keluarga. Foto NURSINI RAIS

Sebelum berangkat   tanyakan dulu. Apakah anggota keluarga yang akan   Anda datangi tak ada yang sakit. Jika ada, putar haluan ke destinasi lain.  Apa jadinya, begitu rombongan sampai  disana, ternyata si sakit terkofirmasi positif Corona .

 3. Anggota Keluarga yang Diboyong dalam Kondisi Sehat.

Pastikan   peserta yang ikut serta dalam masalah kesehatan. Andai ada yang kurang fit, jangan berangkat untuk berangkat.

Sebab, tubuh yang sakit pertahanannya lemah. Dan sangat   mengejutkan virus apapun. Covid 19.

4. kalimat Naik Kendaraan  Umum

 

Ilustrasi naik mobil mudik sekeluarga di musim pandemi. Foto Istimewa

Liburan di musim pandemi  pakai mobil pribadi dianggap lebih aman daripada moda transportasi umum. Alasannya,  pertama, Anda tahu pasti bahwa mobil yang Anda gunakan tak pernah ditumpangi siapa-siapa  kecuali Anda dan anggota keluarga. Sehingga kecil kemungkinan fasilitas di dalamnya terpapar covid 19.

Ke dua, Jumlah penumpang  dan ritme perjalanan bisa diatur sendiri. Sementara  naik kendaraanan umum  orangnya banyak. Berkerumun  hal yang sulit dielakkan.

Anjuran ini kedengarannya  rada-rada sombong.  Lalu bagaimana kami yang tidak punya? Gampang. Mobil rental adalah solusi teranyar.

 5. Bawa Air untuk Mencuci Tangan

Foto NURSINI RAIS

Ingat pesan ibu yang dikampanyekan oleh #satgascovid 19.  “Lakukan 3M. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun minimal 20 detik.”

Poin 1 dan 2 merupakan hal umum.  Bisa diterapkan kapan dan di mana saja.  Termasuk selama mudik sekeluarga di musim pandemi. Khusus poin ke 3 Anda juga bisa melakukannya.  Caranya, bawa air galon berkeran dan sabun.

6. Siapkan Bekal dan Perlatan Makan
 

Foto NURSINI RAIS

Untuk menghindari penggunaan peralatan makan bekas orang lain adalah dengan membawa bekal  dari rumah. Sendok, piring dan gelas yang kita pakai jelas-jelas milik keluarga sendri.

Bayangkan ketika Anda pakai sendok dan gelas di rumah makan.  Mending kalau dicuci bersih. Kalau tidak, tiada yang  tahu peralatan tersebut bekas mulut siapa.  Di hari-hari normal mungkin masalah seperti ini tak perlu dikaji terlalu dalam.  

7. Jangan Istirahat, Makan, dan  Salat di Tempat Ramai 

Ilustrasi istirahat di alam terbuka. Foto Istimewa

Nilai plus lainnya bepergian naik mobil sendiri adalah bisa mengatur kapan dan di mana tempat persinggahan. Terutama pada siang hari.

Hindari melepas penat di rest area. Sebab, di sana  tempat berkumpulnya  manusia dari segala penjuru, yang sangant berpotensi menularkan  Covid 19.

Istirahat, makan dan salat dengan menggelar tikar di alam terbuka merupakan alternatif yang bagus selama perjalanan mudik sekeluarga di musim pandemi.  Umpamanya di bawah pohon yang  rindang,  pinggir sungai kecil/dangkal dan sebagainya.

Pilih lokasi yang dirasa  aman.  Tidak terlalu sepi, tak jauh pula dari pemukiman penduduk. Takutnya kalau ada rampok dan pemalak.  Dan yang tak boleh diabaikan, aman dari binatang buas, seperti ular, buaya, dan lebah.

  8. Bawa Masker, Hand Sanitizer yang Cukup

Masker dan hand sanitizer boleh dikatakan kebutuhan primer di musim pandemi ini. Sebelum berangkat, atur stoknya yang cukup supaya tidak kehabisan sebelum sampai ke alamat. Sehingga Anda tak perlu singgah dan belanja  di daerah yang belum Anda kenal.

9. Bawa Perlengkapan Salat  

Dalam perjalanan, salat dengan menggelarkan tikar di alam terbuka hanya mungkin dipraktikkan pada siang hari.   Maghrib, Isya, dan Subuh,  Anda terpaksa menunaikannya di masjid atau musala.

Sajadah dan mukenah masjid/mushala pasti pernah dipakai oleh banyak orang.  Jika di antaranya  ada yang sakit, peralatan yang pernah mereka pakai, berkemungkinan terpapar percikan liurnya yang  bisa menjadi salah satu media penularan penyakit. Termasuk virus corona.

Oleh sebab itu, membawa peralatan salat sendiri  tatkala mudik sekeluarga di musim pandemi adalah langkah yang tepat.

10. Sampai di Tujuan, Segera Mandi dan Ganti Pakaian
 
Makan bersama saat liburan di rumah nenek. Foto NURSINI RAIS

Poin ke 10 ini tak bisa menjawab sepele.   Selama menempuh jalan tiada yang tahu  apakah Anda dan keluarga benar-benar bebas dari   penularan Covid 19 atau tidak.

Untuk itu, begitu di alamat segeralah mandi, ganti pakaian, terus rendam menggunakan diterjen. 

Demikian  10 Tips Aman Mudik Sekeluarga di musim pandemi. Semoga bermanfaat. Selamat berlibur   bersama keluarga. 

****

1.

6 komentar untuk "10 Tips Aman Mudik Sekeluarga di Musim Pandemi"

  1. Wah, makasih Mba Tipsnya, bermanfaat banget untuk di yang ingin mudik di masa pandemi ini, apalagi yang tentang membawa air khusus untuk cuci tangan dan salat ditempat yang tidak ramai untuk mencegah penularan virus, mudah-mudahan sehat selalu ya untuk Mbak sekeluarga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Terima kasih doa sehatnya, Mbak Meila. Senang mendadapat kunjunganmu. Saya nenek-nenek baru mulai ngeblog. Mau belajar sama yang muda-muda. Panggil saja saya Nenek ya!. Selamat pagi.

      Hapus
  2. Betul bund, bepergian selama pandemi ini perlu perhatian ekstra. Terimakasih tips tipsnya.
    Tapi sementara ini kami masih harus bersabar, soalnya daerah kami masuk zona merah lagi.. Hiks hiks
    Semogaaa pandemi ini segera berakhir. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, kunjungannya ananda Dewi. Kalau begitu sebaiknya menahan diri dulu. Sejak covid merebak, saya juga tak pernah ke mana-mana. Tak diizinkan anak soalnya. Senang kenalan denganmu, Salam untuk keluarga di rumahya. Selamat sore.

      Hapus
  3. terima kasih tips nya bu, bisa dipraktekan nanti yah, kebetulan bakal libur tahun baru nih, pengetahuan seperti ini memang sangat diperlukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali, Mas. Amin, Ilmu memang untuk dipraktikkaan. Terima kasih juga aoresiasasinya, Mas. Salam untuk keluarga di sana ya. Selamat malam.

      Hapus