Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Gurindam: Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan

Ilustrasi Kumpulan Gurindam:  Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan

 Tadi siang Cowok Gantengku  mengajak sharring menulis gurindam.  Saya tersenyum heran. Tahun ke 9 meninggalkan ruang kelas,  sekarang teringat pada gurindam. Ya, Sudah. Maka terciptalah Gurindam tentang  cinta, lidah, nasihat, dan pendidikan.

Sekadar mengingatkan kembali, sebelum sampai ke inti  pembabahasan,  ada baiknya kita mengulang  sekilas tentang pengertian  gurindam dan ciri-cirnya, yang dihimpun dari berbagai sumber.  

Gurindam termasuk salah satu bentuk puisi lama, yang mengandung pesan, filosofi  hidup, nasihat atau peringatan. Tak heran ia sering desebut sebagai kata mutiara.

Namun kini gurindam telah mengalami perkembangan dalam temanya seperti, cinta, nasihat, agama, dan sebagainya.

Setiap bait  gurindam terdiri dari dua baris atau dua kalimat, yang bersajak aa-aa, bb-bb, cc-cc, dan seterusnya. Setiap baris terdiri dari 10-14 suku kata.

Biasanya, kalimat pertama merupakan soalan, perjanjian, permasalahan, dan syarat. Kalimat ke dua berisi jawaban atau akibat dari masalah pada kalimat pertama.  Sedangkan isi atau pesannya   terdapat pada  kalimat ke 2.

Berikut 40 gurindam ala celotehnur54, dan suami gentengnya yang ditulis dalam  4 tema. Yakni tentang  cinta, lidah, nasihat, dan pendidikan

Kumpulan Gurindam:  Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan

Ilustras: Kumpulan Gurindam:  Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan

Gurindam  Cinta

Pikir dahulu sebelum bercinta
Agar dirimu tidak kecewa

Perkataan tajam luka dilepas
Ibarat beringin racun dan upas

Kalau mulut tajam dan kasar
Alamat badan ditimpa bahaya besar

Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat

Silang selisih jangan dicari
Agar cintamu langgeng abadi

Patah tumbuh hilang berganti
Gagal bercinta carilah ganti

Cantik - ganteng boleh-boleh saja
Tapi utamakan budi dan agamanya

Jangan terlena mulut manisnya
Menyesal kemudian tiada berguna

Adat muda mengandung rindu
Adat tua menahan pilu

Selamat berpisah para pembaca
Gurindam cinta sampai di sini saja

****
By:  H. KARAIS

Kumpulan Gurindam:  Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan

Ilustras: Kumpulan Gurindam  Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan

Gurindam Lidah

Bicara peliharalah lidah
Supaya dirimu tidak diludah

Kendalikan lidah jagalah hati
Agar diridhoi Illahi Rabbi

Efek bicara yang sering  takabur
Bak nasi terlanjur menjadi bubur

Banyak berbicara dalam kebatilan
Lidahmu dikendalikan oleh setan

Sebuah senyuman adalah sedekah
Menambah tabungan nilai ibadah

Pikirkan kalimat sebelum berkata
Agar tak terjerumus ke jurang dusta

Suka mencari-cari kesalahan teman
Itulah pribadi yang tak beriman

Berkata  baik kepada sesama
Kemana pergi kamu pasti diterima

Pandai berkata lemah lembut
Dirimu tak akan pernah tersudut

Banyak bicara banyak dusta
Alamat kamu hilang wibawa

****
By: Hj. NURSINI RAIS

Kumpulan Gurindam:  Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan

Ilustras: Kumpulan Gurindam  Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan

Gurindam Nasihat

Anak muda jangan suka duduk berdua
Ada rayuan setan yang ke tiga

Siapa menyerang secara terang-terangan
Alamat kalah dalam pertarungan

Kalau dicubit rasanya  sakit
Maka janganlah suka mencubit.

Rengkuhlah kebahagian di masa muda
Supaya tak menyesal di hari tua

Siapa yang menginginkan hidup bahagia
Kejarlah  dengan usaha dan kerja

Ingin berbeda dengan hewan
Jangan cuman memikirkan makan

Jika tak mau jadi orang biasa-biasa saja
Lakukan perubahan secara luar biasa

Kalau takut  menelan obat pahit
Manis pun terbang setinggi langit

Sibuk menghitung  kesuksesan orang
Nasibmu jauh tinggal di belakang

Barang siapa yang merasa dirinya cerdik
Hendaklah dibarengi akhlak yang baik

 ****
By: Hj. NURSINI RAIS

Kumpulan Gurindam:  Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan

Ilustras: Kumpulan Gurindam  Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan

Gurindam Pendidikan 

Tak mau tertinggal dalam kehidupan
Ubahlah nasibmu dengan pendidikan

Kalau kamu menghendaki ilmu
Jangan sekali-kali meremehkan guru

Di masa pandemi guru sangat lelah
Banyak tugasnya ditambah-tambah

Guru bukalah serumpun pisang
Buahnya diambil pohonnya dibuang

Guru adalah makhluk hebat
Banyak siswanya jadi pejabat

Ingin tahu sulitnya jadi guru
Cobalah mengajar di kelas satu

Mendidik anak tanpa kasih sayang
Dia akan menjadi kacang miang

Tiada artinya cerdas matematika
Tanpa  dibarengi  kecerdasan etika

Mendidik anak tak hanya tugas guru
Peran orang tua adalah nomor satu

Guru hebat tak cuma pintar mengajar
Dia juga  ramah, penyang dan sabar

Demikian kumpulan gurindam cinta, lidah, nasihat, dan pendidikan ini ditulis sambil bernostalgia dengan momen-momen indah di depan kelas 9 tahun yang lalu. Silakan berkomentar dengan gurindam kesayanganmu. Ahay .... Semoga bermanfaat. 

Baca juga:

****
By: Hj. NURSINI RAIS

23 komentar untuk "Kumpulan Gurindam: Cinta, Lidah, Nasihat, dan Pendidikan"

  1. Menarik ya ayat² gurindam. Rapi dan bersopan umpama angin dan awan. Walau berkongsi ruang tapi tidak membawa kepada perpisahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Salam kompak selalu. Selamat siang dari tanah seberang.

      Hapus
  2. Nek, bagus sekali senang membacanya 👍👍 semoga saya bisa berkarya terus seperti nenek 🤗🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ananda Dinni lebih hebat daripada Nenek. Terima kasih telah singgah. Salam minggu malam.

      Hapus
  3. Ikut menyimak Bu Nur, selamat siang dan salam hangat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan Mas Warkasa. Dalam literasi. Selamat malam.

      Hapus
  4. Anak jaman now tahu Gurindam ga ya....
    .
    .
    .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tahulah. Makanya kita yang tua sering mengenalkannya. Selamat malam, Mas/Mbak. Salam hangat selalu.

      Hapus
  5. Terakhir saya denger kata gurindam mungkin pas sd bun, dan sekarang bunda mengingatkan lagi kata tersebut, berasa nostalgia banget bun..

    Selalu suka kata-kata mutiara dari bunda, kata-kata kiasanya bagus -bagus banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunda tersanjung, ananda Radhika. He he .... Terima kasih telah mengapresiasi. Salam persaudaraan untuk keluarga di sana ya.

      Hapus
  6. jadi ingat gurindam 12, pelajaran waktu sekolah dulu.
    👍👍

    Thank you for sharing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali, Mas Tanza. Doa berkah penuh rahmat. Ya. Selamat akhir pekan.

      Hapus
  7. Saya sendiri sudah banyak lupa, pelajaran sastra, MasTanza. Terima kasih partisipasinya.

    BalasHapus
  8. Asalam Cik Nur..wow!! hebatnya kata-kata inda gurundam nasihat..banyak manfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, saya tersanjung, sahabatku Etuza, he he .... Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat malam dari negeri jiran.

      Hapus
  9. Anakku yg SD masih belum sampai sini pelajarannya Bu ;). Mungkin nanti di kelas 5 kali Yaaa. Dulu kalo ga salah aku belajar itu antara kls 6 ATO awal SMP. Lupa sih.

    Jujurnya kalo udah disuruh nulis gurindam, puisi atau yg semacam ini, kepala langsung kayak blank hahahahah. Susaaah cari padanan katanya :D. Mending disuruh bikin cerita aku tuh :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nulis gurindam mungkin susah bagi seorang Fanny. Tapi review hotelnya mantap dan hebat. Selamat malam, selamat istirahat, ananda Fanny.

      Hapus
  10. Jadi ingat jaman sekolah hehe... Gurindam itu kebanyakan tentang nasehat kehidupan ya.. seneng bacanya :) Blog nya saya follow ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mbak Santi. Gurindam mengandung nasihat. Terima kasih telah difollow. Terima kasih juga telah singgah. Selamat malam.

      Hapus
  11. Gurindam yang lengkap sekali Bu Nur. Gurindam tentang cinta, lidah, nasihat, dan pendidikan.

    Nasehat, motivasi dan petuah yang luar biasa.
    "Siapa yang menginginkan hidup bahagia
    Kejarlah dengan usaha dan kerja"

    Terima kasih atas sharingnya Bu Nur, Salam sehat dan selamat beraktifitas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin semoga tulisan ini bermanfaat buat kita semua. Selamat sore dan selamat berakhir pekan, Pak Eko.

      Hapus
  12. Bagusnya, apalagi perihal lidah.. harus pandai2 kita jaga. Maaf baru sempat mampir, bunda.. belakangan jarang duduk di depan layar komputer.. Semoga bunda sehat selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih doanya ananda Naia. Punya anak masih kecil, memang begitu. Sibuknya dari pagi sampai sore. Hanya saat tidur saja bisa istirahat. Meskipun tidak kerja di luar rumah. Selamat malam, ananda. Doa sehat penuh berkah. Terima kasih telah singgah.

      Hapus