Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ada Apa di Rumah Makan Mak Wo Dulsa, Begitu Buka Langsung Diserbu 

 Kuliner 

Begitu pintunya dibuka langsung diserbu oleh pembeli. Pemandangan ini berlaku setiap hari di Rumah Makan Mak wo Dulsa  milik Ibu Sakdiyah (48), Desa Simpang Empat Tanjung Tanah.

Bukan lebay bukan norak. Faktanya demikian. Kadang  heran juga.  Kok bisa ya?  Jualan nasi di desa laris manis begitu. 

Mulai dibuka pukul 11.00 sampai sore.  Pelanggannya dari segala kalangan. Orang kantoran, sopir,  sampai masyarakat umum, dan emak-emak dasteran  warga sekitar.  Tidak sedikit juga yang datang dari jauh. 

Sekilas terlihat lesehan Mak Dul, sapaan akrabnya  ini tak ada istimewanya dibanding  lesehan lain. Tapi yang namanya rezeki, tangan di atas yang mengaturnya. 

Untuk mengetahui apa saja keunggulan warung ampera warna merah marun tersebut? Ikuti celotehnur54 bertandang ke sana.

1. Sambalnya  bervariasi

Rumah makan Mak Wo Dulsa  menawarkan beragam lauk. Mulai gulai ikan danau, ayam bumbu, ayam gulai, rendang sapi. Sesekali  tersedia juga gulai tunjang dan dendeng bakuah.

Namun yang menjadi pionernya  adalah gulai ikan danau. Khususnya ikan mujair. Hal ini sesuai dengan alamnya yang merupakan lingkungan Danau Kerinci.  Rasa asinnya, asamnya  dan pedasnya pas banget. Benar-benar menggugah selera, mengguncang lidah. Kenapa tidak?  Ikan-ikan  yang dimasak masih segar dan menggelapar saat dipotong. 

2. Cocok bagi semua selera

Menu-menu yang tersedia di Rumah Makan Mak Wo Dulsa disukai oleh semua kalangan. Rasa kuliner tradisional  Padang-an.   Siapa yang tak suka masakan Minang.  Rata-rata sambal dan gulainya diolah menggunakan santan dan minyak. Kolesterol? Lewat.

Tidak hanya sambalnya yang kena di lidah. Nasinya selalu dalam kondisi panas,  gurih, dan enak. Dalam hal ini, Mak Dul  sangat panatik dengan kualitas beras yang akan dia masak.  Beras Kerinci asli adalah pilihannya. 

3. Ramah di kantong

Sebelum memutuskan untuk belanja, selain cita rasa, pelanggan juga hitung-hitungan  tentang harga. Rumah Makan  Mak Wo Dulsa telah mengantisipasi masalah tersebut.  Pemiliknya menawarkan tarif yang sangat bersahabat, murah meriah tapi bukan murahan. 

Satu porsi nasi rames atau yang lazim disebut ampera itu dibandrol  Rp. 15 ribu. Angka ini setara dengan harga ampera  di Kota Sungai Penuh dan Kerinci umumnya. Lumayan terjangkau bukan?

Tak heran, anak sekolahan pun, lebih memilih beli ampera Mak Wo Dulsa  ketimbang belanja lontong atau jajanan lain. Buruh-buruh  tani yang bekerja di sawah atau ladang juga dibelikan nasi bungkus Mak Wo Dulsa  oleh bosnya buat makan siang. “Daripada masak sendiri, banyak sibuknya,” kata salah satu pembeli yang sempat saya sapa. 

Kost tersebut juga berlaku untuk pembelian dalam jumlah besar. Sebab Rumah Makan Mak Wo Dulsa sering mendapat  orderan  untuk  berbagai kesempatan. Misalnya, acara turun mandi bayi, sunatan  dan sebagainya.  

Untuk sepotong  lauk tok,   tarifnya serba Rp 10 ribu. Wajar. Begitu warungnya dibuka, emak-emak, ibu-ibu sibuk, antri   mesan sambal.  

4. Pelayanannya bersahabat dan cepat 

Dalam urusan memasak dan berjualan, Emak Dul dibantu suaminya, putra sulungnya  si pemilik nama Dulsa, dan satu karyawan perempuan. 

Penampilan mereka biasa-biasa saja. Tak pakai seragam seperti  restoran besar. Namun mengutamakan kebersihan, kerapian, dan kesopanan dalam berpakaian. 

Tidak ada pembagian tugas khusus di antara mereka. Semuanya cekatan,  bekerja sama, kompak melayani tamu dengan senyum  ramah dan wajah ceria. Tiada yang merasa jadi bos dan bawahan. Semua pembeli terlayani dengan baik dan cepat. 

5. Tempatnya  bersih, nyaman, dan strategis

Rumah makan/restoran yang baik selalu menjaga kebersihan. Mulai lokasi, ruang  makan,  tempat memasak,  peralatan makan sampai kain pengering (lap) dan sarana lainnya. Dengan demikian, makanan yang kita beli aman dikonsumsi.  Semua persyaratan tersebut  terpenuhi di Rumah Makan Mak Wo Dulsa. 

Masalah kenyamanan tak perlu diragukan. Warung Mak Dul memang sederhana. Tetapi dirancang senyaman mungkin dengan jendela di sekeliling dinding. Hingga sirklus udara berlangsung sempurna dan kemewahan cahaya yang tiada tara.  Tamu-tamu duduk secara lesehan menghadap meja yang bertaplak rapi. 

Dan yang membuat Rumah Makam Mak Wo Dulsa lain daripada yang lain, lokasinya strategis dan mudah diakses.  Didukung area parkir yang luas dan  gratis. 

Bagaimana? Penasaran? Silakan berkunjung ke sana.  Di Desa Simpang Empat Tanjung Tanah, Kecamatan Danau Kerinci, Kerinci, Jambi. Posisinya, di pinggir Jalan Raya Sungai Penuh - Bangko.   Lima belas kilometer dari pusat Kota Sungai Penuh.  Terima kasih.

Baca juga: 

*****

Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi

42 komentar untuk "Ada Apa di Rumah Makan Mak Wo Dulsa, Begitu Buka Langsung Diserbu "

  1. Sepertinya enak dan asri ya Nek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah, ananda. Yuk ke sini. Nenek traktir. Ha ha ...

      Hapus
  2. Patutlah ramai sekali pelanggannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ke Indonesia mampir di sini ya, Wak. He he ....

      Hapus
  3. Balasan
    1. Iya. Ananda. Sekarang dinana-mana banyak tempat yang enak. Dari kota sampai ke desa.

      Hapus
  4. Kalo ketemu tempat yg begini Deket rumahku, aku udah langganan Bun 😄. Kebayang ih rasa lauknya pasti masih seger apalagi Krn dimasak saat ikannya hidup. Dengan harga segitu, murah banget.

    Sejak asistenku yg tugasnya masak resign, aku jadi repot sendiri cari katering yg enak. Kdg bosen katering cari warung, beli lauknya aja. Ttp aja blm Nemu yg pas 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunda jaga jarang masak sambal ananda. Malas. Makannya gak seberapa. Cuman kami berdua. Kayaknya gulai ikan Mak Dul ini cocok untuk si bapak. Kapan2 kangen gulai mujair beli di sana saja. Bunda gak suka ikan mujair. Beli lauk yang lain.

      Hapus
  5. 5 poin yang membuat orang merasa "diundang" untuk membeli....
    konsep manajemen moderen.....

    BalasHapus
  6. Kalau murah, enak temoatnya bersih gimana gak banyak pengunjung ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Faktanya begitu, Mbak Tira. Terima kasih telah singgah ya. Selamat pagi.

      Hapus
  7. Yang menarik itu gulai kepala ikan ya bund..asam pedas gurih...bikin auto nambah lagi..saya penyuka gulai kepala ikan sii ketimbang makan daging

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selera kita sama ananda. Penyuka kepala ikan. Ngisap tulangnya itu bikin asyik. Sampai2 mertua lewat di belakang gak keliatan. He he...

      Hapus
  8. patutlah ramai orang datang... kalau bersih tu, saya jamin, masak biasa biasa pun orang tetap akan datang. inikan pula kalau masak sedap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Begitu dilihat peralatannya kotor, lebih baik cari tempat makan lain. terima kasih Anis. Selamat malam dari jauh.

      Hapus
    2. kadang tak perlu tengok jauh. tengok sahaja tangan & kukunya terutama peniaga makanan. kotor/kuku panjang... i say good bye laa

      Hapus
    3. Tengok juga pakaiannya yang biasa juga dia pakai untuk menghapus tangannya. Ha ha ....

      Hapus
    4. betul. pakaian juga mampu tarik atau 'menolak' customer...

      Hapus
  9. Ramah dikantong dan pelayanan full senyum itu istimewanya bunda😂 daripada restoran mewah kalau pelayannya jutek ibarat makan nasi tanpa garam walau pun sajiannya sultan.

    Kesimpulan yang tepat adalah meski sarangku terbuat dari emas mendingan aku hidup di hutan luas, #lagi. Sehat selalu bunda 🙏🏽🙏🏽

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Kesimpulan yang tepat adalah meski sarangku terbuat dari emas mendingan aku hidup di hutan luas," ananda. Sepakat, ananda. Terima kasih komentarnya. Selamat berhari minggu.

      Hapus
  10. Balasan
    1. Yuk ke sini, ananda Rizky. Biar nenek traktir. He he .....

      Hapus
  11. wau jauh banget lintas provinsi, saya jawa timur.
    tapi uenak banget tuh bikin ngiler aku jadi laper dan harus cari yang mirip biar gak penasaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekalin mendaki Gunung Kerinci, Mas Ifrod. Tapi Gunungnya lagi batuk2 ... He he . banyak kok, yang mirip2. masakan padang ada di-mana2. Terima kasih telah mengapresiasi. Salam sehat selalu untuk keluarga di sana.

      Hapus
  12. ya ampun...klo deket aku pasti beli tiap hari juga ini bukkk...asiknya .laperrr

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ananda Enny. Saya juga srting beli, ktika malas masak. Terima kasih telah singgah. Selamat sore. Salam sehat buat keluarga di sana ya.

      Hapus
  13. Kalau dah pergi sekali, pasti mahu pergi lagi

    BalasHapus
  14. Lima keunggulan RM Wak Wo Dulsa dapat menjadi inspirasi bagi usaha yang sama di tempat lain, khususnya konsisten menjaga kenyamanan dan kebersihan.
    Terima kasih.
    Semoga Bu Nur sehat selalu.
    Hormat saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Apa kabar Mas Pudji. Sehat selalu ya. Udah lama juga gak muncul di kompasiana kayaknya. Apa ada plat form lain tempat melampiaskan hobi menulis? Salam bahagia untuk keluarga di sana ya.

      Hapus
  15. Wah keren banget ya mbak. Nitip jejak dari Tafenpah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, sebelumnya kita juga pernah saling komen, Mas. He he ..... Terima kasih kunjungan baliknya.

      Hapus
  16. Menunya terlihat enak semua dan harganya terjangkau, kalau ada di dekat rumah mungkin bakal beli tiap hari 😅👍

    BalasHapus
  17. Tempatnya menarik sekali mbak, serba pink bahkan galonnya juga warna pink. anyway itu nasinya juga harganya ramah di kantong, kalau di tempat saya mungkin 30k untuk satu porsi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena harga dan rasanya yang cocok, saya dan suami sering beli sambal di sana. Cuman untuk makan berdua. Nasi tinggal ngecok. Terima kasih apresiasinya, Mas selamat malam.

      Hapus
  18. sepertinya enak sekali ya mbak, apalagi harganya ramah di kantong dan tempatnya bersih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Enak, Mbak Upehiet. Yuk ke sini biar ditraktir. Ha ha ...
      Terima kasih telah singgah, selamat beraktivitas.

      Hapus
  19. wah rumah makan yang enak dan murmer gini pasti di serbu banyak orang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Faktanya begitu, Mas Khanif. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat sore

      Hapus