Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bukan Hoaks. Belajar Nulis Pantun Itu Gampang, 5 Menit Dijamin Pandai


 Ilustrasi Belajar menulis pantun. (Foto: serc.carleton.ed, diambil dari republika.co.id)

Judul ini terkesan sok pintar.  Apa betul, belajar nulis pantun itu  gampang, 5 menit dijamin pandai?  Jawabnya Insyaallah, iya.  Asalkan dikerjakan dengan sungguh-sungguh

Anda Berminat Belajar Nulis Pantun? Pahami Artikel Ini Sampai Tuntas!

Agar lebih mudah, sebelumnya mari kita pahami terlebih dahulu apa saja ciri-cipantun itu. Meskipun sejak di bangku SD sampai Perguruan Tinggi Anda sudah mempelajarinya.

1. Pantun Terdiri dari 4 Baris.

Sebagaimana kita ketahui bersama, pantun adalah jenis puisi lama. Setiap baitnya terdiri dari 4 baris. Dua baris pertama sebagai sampiran, yang biasa disebut tumpuan,  2 terakhir  isi atau pesan yang hendak disampaikan.

Perhatikan pantun muda mudi berikut!

1. Jika berdering jembatan besi
2. Entah di situ selasih rebah
3. Kalau lah kering Danau Kerinci
4. Entah saat itu kasih berubah

Baris 1 dan 2  >>>> Sampiran,
Baris 2 dan 4  >>>>  Isi atau pesan

Antara sampiran dan isi tiada saling keterkaitan. Pesan pada  baris ke 1 dan 2  ( Jika berdering jembatan besi, Entah di situ selasih rebah), tak ada hubungannya dengan  larik ke 3 dan 4 (Kalau lah kering Danau Kerinci,  Entah saat itu kasih berubah). Intinya, sampiran haya sekadar pelengkap dan tempat menyematkan persajakan saja. Yang penting iramanya pas dengan isi.

2. Setiap Baris Memuat 8-12 Suku Kata (Biasanya Terdiri dari 4-6 Kata)

Lihat kembali contoh pantun muda mudi di atas!

Baris pertama,  kata  Entah = 2 suku kata, en dan tah.  berdering = 3 suku kata, ber, de, ring  jembatan= 3 suku kata, ber, de, ring,  besi = 2 kata, ka dan ta.  >>>>  jumlah 11 kata. (4 kata). Dan seterusnya >>>> Baris ke 2  = 10 suku kata. (5 kata)  Baris ke 3 = 10 suku kata (5 kata)  >>>>  Terakhir baris ke 4 ada 11 suku kata (5 kata).

Tetapi, mengingat kompleksnya pesan  yang hendak disampaikan, zaman sekarang batasan tersebut acap kali dilanggar. Jumlah suku dan kata setiap barisnya sering overdosis.

Saya sering melakukannya. Tak tahu apakah karya saya tersebut masih layak disebut pantun atau tidak? Allahu alam bish shawab.

Tetapi menurut rasa, pantun yang berpijak pada kaedah yang telah ditetap oleh para pakar terdahulu itu sanggat  enak dibaca. Dibandingkan cipta karya yang saya sebut overdosis tadi. Dan lebih hambar lagi jika jumlah suku dan kata setiap lariknya dikurangi.  

3. Persajakannya  ab-ab dan aa-aa

Pantun terikat pada rima atau persajakan, atau persamaan bunyi. Karena iramanya pantun menjadi sedap dibaca dan indah didengar.

Lazimnya persajakan terdapat di ujung kalimat pada setiap lariknya, yang biasa disebut sajak akhir.

Meskipun tidak tertutup kemungkinan rimanya terletak di awal (sajak awal) dan  tengah (sajak tengah). Tetapi yang berlaku umum, sajaknya pada akhir kalimat. Supaya lebih jelas, ikuti uraian berikut!

      a. Pantun bersajak ab-ab.

Mari kita telaah kembali pantun muda mudi di atas!

1. Jika berdering jembatan besi >>>> bunyi “si” pada kata besi diasumsikan sebagai “a”.
2. Entah di situ selasih rebah >>>> 
suara “ah” di akhir kata rebah sebagai “b”.
3. Kalau lah kering Danau  Kerinci >>>>
persajakan “ci” di ujung kata Kerinci. diumpamakan sebagai “a”.
4. Entah saat itu kasih berubah  >>>>
rima “ah”  pada kata berubah   dilabelkan dengan “b”.

Rumusannya, larik 1 dan 2 = ab  pertama. Baris 3 dan 4 = ab ke dua.  Jadi terdapat 2 ab, yang dikenal dengan persajakan ab-ab.

Apabila unsur-unsur tersebut disatukan dalam kancah perpantunan, akan melahirkan perpaduan, baris ke 1 jodohnya baris 3 (persajakannya ada pada akhir kata besi dan kerinci). Selanjutnya baris ke 2 berjodoh dengan baris ke 4 (rimanya tersemat pada kata rebah dan berubah)..

b.  b. Pantun bersajak aa – aa.

Simak contoh pantun nasihat berikut!

Rawit- rawit si cabe setan
Kalau dimakan pedasnya tak tahan
Supaya terhindar dari kekeliruan
Responlah sesuatu dengan kebenaran

Keempat  larik pantun di atas mempunyai persajakan serupa. Yakni, sama-sama berakhir dengan rima “an”.  Bunyi “an” pada kata setan, tahan, kekeliruan, dan kebenaran, diidentifikasikan sebgai “a”.

Jadi, sampiran dan isinya sama-sama bersajak aa.   Makanya ia disebut bersajak aa-aa. Disinilah perbedaan  pantun bersajak aa-aa dan ab-ab.

Cara Gampang Menulis Pantun

Sebatas ini saya rasa penjelasannya sudah  kelar.  Lalu bagaimana janji  belajar nulis  pantun itu gampang, 5 menit  dijamin  pandai tadi? Tenang!  Anda cukup mengikuti langkah-langkah berikut.

1. Menentukan Tema

Seiring perkembangan zaman, kini pantun telah berkembang menjadi media penyampaikan pesan. Oleh sebab itu, sebelum menulis pantun hal pertama yang harus ditentukan adalah tema. 

Tema harus sesuai dengan pesan yang hendak disampaikan.  Apakah temanya menyangkut persoalan percintaan,  kesedihan karena ditinggal pergi oleh orang terkasih.  Atau tentang nasihat, motivasi, dan lain sebagaianya.

2. Mulailah dengan Menulis Isi

Supaya pantun enak dibaca dan pesan yang disampaikan lebih kena, untuk menyusun bait-bait  pantun sesorang  dituntut  kahliannya dalam  bermain kata-kata. Sebisa mungkin bangunlah larik-larik dengan kata-kata  indah dan menggigit.  Dahulukan menulis  isi! Sampiran menyusul belakangan. 

Contoh 1:
3. Jernihkan pikiran dari hama dengki
4. Gunakan hati untuk sumber kebenaran

3. Pakai Kunci ATM

Saya sering dimintai saran bagaimana cara menulis pantun. Katanya mereka kesulitan menemukan kata-kata untuk dirangkai.  Tapi  saya hawatir takut salah informasi. Sebab, saya bukan pakarnya. 

Namun, berdasarkan pengalaman, untuk  memperkaya perbendaharaan kata, saya melakukan  perburuan ke tol langit dengan membawa kunci  ATM (Ambil, Tiru, Modifikasi). Banyak  kata-kata bijak bersileweran di  atas sana.

Apabila ketemu kalimat cantik yang kira-kira selaras dengan tema pantun yang hendak diangkat, ambil! Terus dimodetifikasi.  Tapi ingat! Mengutip tulisan orang lain dan mengakuinya sebagai tulisan sendiri hukumnya plagiat.

Makanya memainkan kunci ATM adalah cara terhormat untuk menemukan cipta karya baru.  Minimal untuk satu larik tiru satu atau dua kata saja. Kemudian dianggit dengan memolesnya sana sini sampai  tercipta produk baru.

4. Mengatur Persajakan.

Hasil browsing kata-kata sudah terkumpul dan telah disusun menjadi isi atau pesan. (Perhatikan contoh 1 point 2). 

Sekarang Anda tinggal menentukan sampirannya. Sehingga terbangunlah sebuah pantun nasihat yang  utuh, kira-kira seperti di bawah ini.

Contoh 2

Banyak dahannya pohon kemiri
Daunnya lebat di musim hujan
Jernihkan pikiran dari hama dengki
Gunakan hati untuk sumber kebenaran

Kapan idenya  lemot, berdirilah! Silakan memandang ke luar. Ada ribuan objek yang bisa dirakit menjadi kalimat. 

Demikian cara gampang belajar menulis  pantun. Apabila artikel ini telah dibaca dan dipahami dengan benar, saya jamin dalam waktu 5 menit Anda akan pintar membuat pantun. Okey! Semoga bermanfaat. Selamat mencoba.

Baca juga:

****

27 komentar untuk "Bukan Hoaks. Belajar Nulis Pantun Itu Gampang, 5 Menit Dijamin Pandai"

  1. Balasan
    1. Terima kasih, Say. Doa sehat selau untukmu.

      Hapus
  2. Terimakasih untuk artikelnya, Bu Nur😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali, Mas Warkasa. Terima kasih juga untuk kunjungannya. Selamat sore.

      Hapus
  3. Buah pisang buah tomat
    Disimpan dalam kulkas
    Pantesan baunya menyengat
    Mandinya juga malas

    Kira-kira ini benar apa enggak ya Bu? 🤔

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he ... Mantap Mas Agus. Kayaknya baris ke 2 dan 4 cuman 7 suku kata.

      Hapus
  4. Asik2 mantab nian ulasan Nenek. Iyo Nek, Ozy jugo klo nulis pantun mulai dari isi. Tp kini masih sulit nulis pantun yg 6 baris dan 8 baris.

    Mungkin bisa jd judul ulasan Nenek, untuk selanjutnya. 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap cucunda, ntar kita coba membisa2kan diri. Untuk pantun 6dan 8 larik. Selamat sore. Terima kasih rekomnya. Terima kasih juga telah mengapresiasi.

      Hapus
  5. wah wah ternyata ada aturan suku katanya juga ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tulis aja Mas. Era sekarang orang bebas berkreasi. Sastra bukan ilmu pasti. Sifatnya lentur. Mau diutak atik pun gak ada yang marah. Paling kalau salah minta maaf aja. He he ....

      Hapus
  6. Di atas meja buah kelingking
    Kita makan secara santun
    Niat hati mau blogwalking
    Dapat ilmu membuat pantun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow .... Keren ......
      Pohon seroja pohon lontar
      Tidak ditanam dia tumbuh juga
      Ananda Anisa orangnya pintar
      Ahli di bidang apa saja

      Ahay ....

      Hapus
  7. pesan yang ingin disampaikan yang susah....
    perlu latihan dan pengalaman hidup

    # Tulisan bermanfaat 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengalaman hidup penulisnya sudah merambah ke benua Amerika. Ha ha .... selamat malam dari tanah air, Mas Tanza. Terima kasih telah singgah.

      Hapus
  8. ibu... keren bingits... ilmunya bermanfaat... sehat selalu ibu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, Say. Terima kasih doa sehatnya. Salam sehat pula untuk keluarga disana ya. Selamat malam minggu.

      Hapus
  9. iuya bu Nur satu baris pantun kan 8-12 suku kata
    muridku suka buat lebih dari itu buat ngepasin
    makanya pelajaran seperti mesti diterangkan lagi
    terima kasih ulasannya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan diaplikasi langsung, Mas Ikrom. Biasanya kalau dikasih latihan, anak-anak akan berhasil menulis pantun lucu dan menarik. Semoga bermanfaat. Maaf telat merespon.

      Hapus
  10. memang harus sering-sering membaca dan praktek ya, kalau sudah ya Insya Allah lancar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pribahasa mengatakan. Pasar jalan karena ditempuh, lancar kaji karena diulang. Selamat pagi, Mbak Arafa. Terima kasih telah singgah. Maaf telan merespon.

      Hapus
  11. Thx tipsnya. Saya kadang tertarik juga liat pantun jenaka yang menghibur, lalu saling balas pantun seperti budaya betawi. Mereka terkadang spontanitas saja walau sebetulnya harus belajar teorinya juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga salut pada mereka yang punya kemampuan spontanitas dalam berpantun. Begitu ditantang , penantangnya langsung dapat ide untuk menjawab. Sungguh luar biasa. selamat siang, Mas Vicky. Terima kasih telah mengapresiasi. Maaf telat merespon.

      Hapus
  12. Jadi ingat dulu waktu sekolah belajar bahasa indonesia disuruh bikin pantun tapi gagal melulu. Ternyata ada tipsnya, bisa saya coba nih..

    BalasHapus
  13. Silakan dicoba, Mas Ridzal. Semoga bermanfaat.

    BalasHapus