Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Alasan Istri Kabur Tinggalkan Anak dan Suami

Ilustrasi 3 Alasan Istri Kabur Tinggalkan Anak dan Suami (Tangkapan layar dari  IG putriku)

 Suami menceraikan isteri secara Islam, jamak terjadi di negara yang mayoritas berpenduduk Muslim  terbesar  ini.  Lalu apakah istri tak boleh mentalak suami?

Pertanyaan tersebut sangat sensitif,  pelik, dan susah dijawab.  Karena berkaitan dengan syar’iah. Takutnya salah ulas.

Jujur, selama hidup saya, kasus  istri mengucapkan talak pada suaminya belum pernah saya temui.  Yang ada, oknum istri kabur meninggalkan suami dan anak-anaknya dengan berbagai alasan.  Di sini berlaku filosofi orang tua-tua, “Tak ada asap kalau tak ada api. Tiada badai tanpa adanya angin.

Berdasarkan kesaksian tersebut saya coba mengulas 3 alasan seorang istri nekad kabur meninggalkan suaminya.

Alasan pertama: Istri kabur  karena suami melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

Poin pertama ini  adalah alasan kalasik dan lumrah terjadi. Istri kabur karena tak tahan dengan perlakuan suami yang  sering melakukan kekerasan. Baik fisik   maupun psikis.

Soal  kekerasan fisik, kita semua tentu sudah tahu bentuk tindakannya seperti apa. Intinya, suami menyakiti raga  istri sampai benjol dan babak belur. Bahkan ada yang berakibat vatal hingga cacat seumur hidup.  Jadi, masalah ini kita anggap kelar, tak perlu dibahas lagi.

Jika ada yang  merasa menjadi korbannya, tinggal lapor polisi, dengan membawa bukti yang syah dan bisa dipertanggung jawabkan.  Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 siap membantu. 

Tetapi kalau ada istri yang memilih kabur syah-syah saja.  Ha ha ha ....  Hal ini menyangkut hak azazi. Untuk apa tetap bertahan. Orang nikah itu mencari kebahagiaan. Bukan minta dipukul.  Siapa yang salah siapa yang benar, urusan belakangan. Biarlah hukum yang berbicara.

Selanjutnya kekerasan psikis, adalah bentuk kekerasan dalam rumah tangga selain kekerasan fisik.

Kata orang bijak, wanita itu senang diperhatikan, didengar, dimengerti, dan paling suka disayangi. Inilah resep bagi pria apabila dia  ingin menaklukkan hati wanita. Bukan main pukul  seenaknya.

Apa jadinya andaikan seorang suami punya tabiat kasar terhadap istri? Suka menang sendiri alias egois, terlalu ngatur,  dikit-dikit marah, salah dikit memaki,  ringan bibirnya  menghina dan mengusir.  Biasanya sedikit saja istrinya bersuara, plak ..., tangannya  mendarat di pipi.

Dampaknya lebih dahsyat daripada kekerasan fisik.  Untuk sekali dua kali mungkin  istri bisa bertahan. Sekalian berharap suaminya  bisa berubah.

Ternyata bertahun-tahun telah berlalu, sikap suami tak kunjung ada pembenahan.  Justru bertambah parah.  Hanya wanita tak waras yang mau memasrahkan dirinya  untuk disiksa suami. Yang lain memilih kabuuuurrr .... Atau kalau tidak gila mungkin nekat bunuh diri.

Anehnya, setahu saya, kebanyakan, suami pelaku KDRT ini tidak mudah mentalak  istrinya. Meskipun berkali-kali istrinya minta cerai.

Alasan ke dua: Istri kabur karena kepincut mantan atau pria lain

Hadirnya pria lain dalam sebuah pernikahan  merupakan alasan lain untuk  wanita itu kabur meninggalkan suami dan anak-anaknya. Lebih-lebih zaman sekarang. Kemajuan teknologi membuat  dunia tanpa batas. 

Saat reuni  ketemu mantan, komunikasi   berlanjut lewat handphone. Sang mantan  telah jadi orang sukses pula. Mobil mewah, duitnya melimpah. Istri yang dahulunya patuh dan nurut pada suami, kini sudah pandai melawan.

Kondisi tersebut akan bertambah parah jika  suami  sendiri malas mandi, tak mau gosok gigi. Beli semangkok bak so  saja  susahnya setengah mati. Kemana-mana naik ojek mending  juga daripada  jalan kaki.  Kasar dan pemarah pula.  Ha ha (candaan only) .... Wanita mana yang tidak mau diajak kabur coba. Kecuali  wanita beriman dan tahu agama.

Tetapi  ada juga oknum istri yang kabur dengan pria lain. Sedangkan suaminya tampak sempurna,  ganteng, orang penting, dan berduit pula.

Begitulah sifat sedikit perempuan,  bila telah terkontaminasi oleh perselingkuhan, sama mantan maupun  bukan,  malu dan takut dosa tak lagi tersisa barang  serambut dibelah tujuh.

Alasan ke tiga: Istri kabur karena nasib tak kunjung berubah

Keberuntungan dan rezeki  setiap orang itu tidak pernah sama. Ada individu yang diberkahiNya kekayaan yang melimpah ruah,  tidak sedikit pula yang  miskin parah. Sampai-sampai memenuhi kebutuhan suap sehari-hari pun susah. 

Sebagian besar kaum istri ikhlas menerima kondisi tersebut, sambil berjuang maksimum supaya ke depan keadaan bisa lebih baik. 

Dalam hal ini,  beban perjuangan terberat terletak di pundak suami.  Banyak pula istri yang dengan suka rela membantu suami mencari nafkah.

Celakanya, ada pula oknum suami yang kurang tahu tanggung jawab. Suka bermalas-malasan, malas bangun pagi,  petani tapi enggan ke sawah dan ladang.

Disuruh berdagang,  jangankan untung. Malah modalnya yang buntung. Dikasih kerjaan ini tidak, kerja itu ogah.  Punya anak 5, butuh makan dan biaya sekolah. Situasi begini berlangsung dari tahun ke tahun, tiada tanda-tanda kebaikan akan menghampiri.

Jika demikian adanya, istri mana yang sanggup bertahan, coba.   Semua perempuan normal pasti mendambakan  perubahan dalam hidupnya. Hanya insan berhati malaikat yang tak tergoda dengan kemajuan zaman.

Kalau sekadar isi perut, hewan juga bisa. Mereka ingin punya rumah, punya HP, punya kendaraan dan lain sebagainya seperti tetangga sebelah.

Beda cerita jika suaminya dalam kondisi sakit, atau cacat permanen  akibat kecelakaan atau sakit menahun, hingga tak mampu melakukan apa-apa. 

Saya banyak menemui  suami type pemalas begini. Tiga darinya ditinggal kabur oleh istrinya. Sisanya tetap bertahan sampai ajalnya menjemput. Dari era ketumbar sampai zaman merica, hidupnya begitu-begitu saja.

Kesimpulan dan Penutup

Apabila ditelusuri lebih dalam, banyak pelajaran yang bisa kita petik dari uraian di atas. Andaikan problem tersebut sebuah penyakit, tak akan pernah ditemui obatnya. 

Kecuali masing-masing pihak mengubah “gaya hidup”, dalam artian menyadari kesalahan diri masing-masing. Dan kunci terpentingnya terletak pada pribadi oknum pelakunya. Dikala itulah peran agama itu sangat diperlukan dalam hidup dan kehidupan. 

Demikian 3  alsan istri kabur tinggalkan anak dan suami sesuai dengan apa yang saya ketahui. Sejatinya banyak alasan lain yang membuat kaum istri tersesat begini.  Di antaranya, kepincut teman facebook, termakan bujuk rayu laki orang, sampai ke  masalah ranjang. Supaya tidak terlalu panjang  kita padai hingga ini saja.

Terakhir mohon maaf,  tulisan ini hanya opini pribadi. Bukan  berdasarkan survei atau kajian ilmiah. Semoga bermanfaat. 

 Baca juga:   

*****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi

11 komentar untuk " 3 Alasan Istri Kabur Tinggalkan Anak dan Suami"

  1. Semuanya terpulang pd individu. Yg harus dijaga ialah iman. Semoga dijauhkan dari perkara² musibah berat didalam rumahtangga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin temanku Azmer. Setuju. orang beriman tak akan merusak akhlak dan harga dirinya. Terima kasih telah menanggapi. Selamat malam dari Negera Sahabat.

      Hapus
  2. alasannya memang masuk akal mba Nur dan dalam membina rumah tangga mungkin butuh saling pengertian ya mba, he-he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat, Mas Kuanyu. Kadang saling pengertian itu yang sulit dicapai. Terlebih bagi orang awam dan kurang iman. Terima kasih telah singgah. Selamat malam.

      Hapus
    2. Selamat malam juga mba Nur, sama-sama

      Hapus
  3. di Malaysia boleh rujuk pada majlis Islam

    mereka lebih arif untuk menyelesaikan masalah tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini bisa ngaju cerai dengan cara baik2. Tapi apabila iblis telah menggoda, manusia jadi buta. He he ... Selamat malam, Temanku. Terima kasih telah singgah.

      Hapus
  4. Alasan istri kabur karena suami suka mukul itu banyak terjadi. Tetangga saya ada yang minta cerai karena suaminya hobi nabok Bu. Ada beberapa orang disini.

    Kalo yang kabur dari suami dan anak karena kepincut mantan juga ada tapi cuma satu.😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih ya, Mas Agus. Padahal kita nikah supaya hidup jadi tenang. Bukan saling menyiksa.

      Era medsos ini para istri kabur ikut lelaki sangat banyak, Mas Agus. Entah itu ikut pacar atau lelakj lain. Mereka kurang siap memasuki alam digital. Seperti kuda baru lepas dari kandang. Selamat pagi. Salam hangat penuh doa

      Hapus
  5. berdasarkan data dan hasil riset, alasan ketiga adalah alasan paling banyak kenapa orang bercerai....

    posting bermanfaat.....

    Thanks you for sharing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mas. Umumnya menimpa suami yang pemalas. He he ..... Kadang mereka mengkambinghitamkan takdir. Padahal, usaha dan kerja itu bukan urusan Tuhan. Memang dia saja yang diurus ma Tuhan. he he ... Terima kasih telah singgah. Selamat pagi.

      Hapus