Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pedagang Lemang dan Kelapa Muda

 Traveling

Enam hari berpetualang dari  Kota Jambi ke Medan dan sebaliknya,  banyak hal tak biasa yang kami temui di sepanjang  perjalan.  Di antaranya:

1. Penjual Lemang di Pinggir Jalan  Raya

Ilustrasi Pedagang  Lemang dan  Kelapa Muda
Begitu mobil  kami keluar dari jalur tol Medan Pekanbaru,  seorang  wanita muda mengenakan jas hujan menyetop kami sambil tersenyum ramah.  Hujan rintik-rintik seakan tidak dia hiraukan.

Sopir menepi.  Saya mengira wanita berjilbab itu minta numpang.  Mungkin dia mengaggap kendaraan kami mobil travel.

Eh, ternyata dia adalah penjual lemang menawarkan dagangannya.

Pemandangan tersebut banyak ditemui di daerah Tebing Tinggi Sumatera  Utara.  Di sana ada  puluhan  penjual  lemang hangat berjejeran di pinggir Jalan Lintas Sumatera.

“Bu, lemangnya Bu.  Cuman 15 ribu,” katanya.

Putri saya mengamini. “Dibuka ya, Bu,” pintanya.

Kurang dari 2 menit, jajanan berbahan dasar beras ketan itu siap dia buka dan dipotong-potong terus dia kemas dalam kotak makanan.

Terakhir dia berpesan, “Besok mampir lagi ya, Bu. Mulai sekarang kita berlangganan ya.”  

“Yop ....”  Kami terus pergi. 

2. Penjual Kelapa Muda di Kebun Sawit

Ilustrasi Pedagang  Lemang dan  Kelapa Muda

 Lagi-lagi di daerah yang sama, kebun kelapa  sawit tidak hanya dipanen buah sawitnya.  Tetapi bisa juga didesain  menjadi warung tempat berjualan kelapa muda. 

Di bawah pepohonan rindang nan teduh tersebut,   beberapa warga  menggelarkan dagangannya.  Dilengkapi kursi dan meja tempat pengunjung duduk santai sambil  menikmati  minuman kelapa muda.

Bagi tamu yang ingin duduk lesehan,  tersedia pula tikar yang digelar di atas rerumput hijau dan teduh.

Sayangnya kami tidak berkesempatan untuk singgah. Sebab,  waktu itu kami baru saja selesai makan di  rumah makan Padang.

Untungnya putri saya sigap membidik kameranya, dari dalam mobil berkecepatan sedang.  Meskipun hasilnya kurang maksimal.

Semoga di lain waktu saya dan barangkali juga Anda diberikanNya  kesempatan untuk ke sana lagi.

Terakhir mohon maaf. Mungkin bagi anda ulasan ini  peristiwa basi. Namun buat saya adalah sesuatu yang menarik. Semoga bermanfaat.

Baca juga:  

*****

Sumber ilustrasi: hasil jebretan anakku.

Penulis,

Hj. NURSINI RAIS
Diposting di Jambi.

6 komentar untuk "Pedagang Lemang dan Kelapa Muda"

  1. jual kelapa muda d kebun sawit ad yang lewat kah ? rame gitu teh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jualannya di kebun sawit pinggir jalan, Mbak. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat pagi.

      Hapus
  2. Sekarang banyak yang jualan pinggir jalan seperti ibu pedagang lemang ketan itu ya Bu, ekonomi lagi sulit jadi jualan apa saja, mungkin mau nyewa kios tapi takut mahal.

    Disini juga sekarang banyak yang jualan keliling, dari kacang hijau, ketan, sayuran dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mas Agus. Enaknya, makin sulit kehidupan ini kian kreatif orang yang menjalaninya.

      Hapus
  3. kalau ngomingin nasi lemang jadi ingat upin ipin Bu Nur
    duh nampaknya sedap dan pas jika disantap saat hujan begini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mas Ikrom. Makanya dicampur durian pula. He he ..
      Berhubung dalam berkendaraan kami tahan dulu makan duren. Takut mabuk.

      Hapus