Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingin Sukses Berpidato? Lakukan 2 Persiapan Ini!


Ilustrasi 2 persiapan sebelum berpidato (Presidan RI ke 1, Ir. Soekarno. Foto Perpustakaan Nasional, dikutip dari news.detik.com)

Sebelumnya kita telah membagikan 8 tips mengatasi kekhawatiran menjelang berpidato. Kali ini saya akan menginformasikan  hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan sebelum berpidato.

Mempersiapkan pidato adalah suatu pekerjaan yang menuntut usaha dari  orang yang akan berpidato. Tanpa persipan yang baik tujuan dan fungsi pidato tidak akan tercapai.

Ada 2 kompnen utama yang harus dipersiapkan. Yaitu, naskah pidato dan penampilan pembicara dengan baik sebelum berpidato.

Kedua komponen tersebut menentukan tertarik atau tidaknya pendengar terhadap pidato yang disampaikan. Dan komponen-komponen tersebut sangat menentukan apakah pendengar akan mampu memahami isi  pidato Anda atau tidak.

Persiapan sebelum pidato sering membutuhkan waktu, tetapi mau tidak mau harus Anda lakukan.

1. Menyiapkan Naskah Pidato

Pembicara adalah orang yang paling tahu tentang isi pidato. Agar menguasai isi pidato, dia harus mencari tahu secara mendalam tentang topik pidatonya.

Dia ntaranya yang harus dilakukan adalah :
a.  Mengumpulkan bahan atau materi yang berkaitan dengan topik pembicaraan.
b.  Menyeleksi bahan atau materi dan menyusunnya agar saling berkaitan.
c.  Membuat kerangka umum naskah pidato secara sistematis.
d.  Menyusun bagian pendahuluan, isi, dan penutup naskah pidato.
e.  Membaca kembali naskah pidato secara keseluruhan dan berulang-ulang,  hingga menguasai tema. 

2. Persiapan Diri Pembicara

Seorang pembicara akan menjadi pusat perhatian begitu banyak pemirsa. Hal-hal kecil yang terdapat pada pembicara akan terlihat oleh audiens. Intinya, selain pidato yang mereka dengar, penampilan pembicara pun akan menjadi pusat perhatian.

Oleh sebab itu, sebelum berpidato pembicara harus memperhatikan hal berikut.

a. Menjaga kesehatan diri

Beberapa hari menjelang hari H-nya, jagalah kesehatan diri agar tubuh tetap segar pada saat tampil berpidato. Jangan sampai Anda Sakit.

Tubuh yang sakit akan membuat pidato kurang bersemangat. Pendengar  akan dapat merasakan kondisi ini. Sehingga mereka pun menjadi tidak bersemangat.

b. Memelihara kebersihan dan kerapian diri

Wajah, rambut dan anggota tubuh yang terlihat harus tampak bersih dan rapi. Penampilan yang meyakinkan akan membuat pendengar yakin akan isi pidato.

Jangan lupa bersihkan gigi. Karena seorang pembicara akan banyak membuka mulut. Jangan sampai ada sisa makanan yang terselip di gigi. Kalau ada makanan yang nempel di gigi, perhatian penonton malah fokus  pada gigi Anda. Bukan isi pidato.

c. Menggunakan pakaian sesuai acara

Pakaian menunjukkan identitas sesorang. Pembicara yang mengenakan pakaian rapi dan sesuai acara akan memberi nilai lebih pada pidato yang disampaikannya.

d. Menjaga sikap

Pembicara harus menampilkan sikap baik dan  bersahabat. Hindari penampilan wajah yang ketus. Tetapi tidak pula banyak mengumbar senyum atau tawa tidak  pada tempatnya.

Pernah ditemui penceramah di acara taklim yang suka menjelek kelompok-kelompok tertentu yang tidak seprinsip dengannya. Ini menunjukkan pembicara telah menunjukkan sikap kurang baik. Anehnya banyak pula emak-emak yang suka dengan ceramahnya.

Di sini jelas  kelihatan, bahwa bergosip dan menjelek-jelekkan orang lain itu enak.  Karena telah ditunggangi oleh setan.

Demikian 2 hal  yang harus  dipersiapkan sebelum Anda berpidato. Semoga bermanfaat. 

Baca juga:   

*****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
diKerinci, Jambi

_________________

Sumber bacaan:  

Samad, Adi Abdul  dan Indriani. 2010. Belajar dan Mengenal Teknik Berpidato. Jakarta: Penerbit Trans Mandiri.

26 komentar untuk " Ingin Sukses Berpidato? Lakukan 2 Persiapan Ini!"

  1. Jangan sampai terselip sisa makanannya di gigi ya Bu. Hehe. Ada tips yang lucu juga ternyata.

    Saya penah pidato hanya saat pelajaran bahasa Indonesia saja waktu Sekolah menengah atas, selebihnya tidak pernah.

    salam Sehat bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. He He ..... Saya juga sudah lama tidak berpidato, ananda Supriadi. selamat malam. Terima kasih telah singgah. Salam sehat buat keluarga di sana ya.

      Hapus
  2. suka dengan poin "menjaga kesehatan diri."

    Thank you for sharing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah mengapresiasi, Mas Tanza. Selamat pagi dari tanah air.

      Hapus
  3. poin nomor 1e itu penting bu, dan saya biasanya menerapkan itu kalau public speaking. banyak orang yang mengabaikannya sehingga bukan menatap audiens tapi malah membaca terus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Artinya, Bang Siregar sering tampil sebagai pembicara dan sudah terlatih. Terima kasih partisipasinya. Selamat pagi.

      Hapus
  4. apalah daya saya yg hanya ahli di balik layar buk , pidato aja masih gemeteran.. apa efek cemas yg berlebih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejak pensiun, saya malah di balik layar pun tak pernah lagi, Mas Julaiman. He he. Kesuksesan berpidato itu teragantung sering tidaknya kita latihan/praktik.

      Hapus
  5. Tips keren nek, pasti suka pidato nih pas masih muda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seorang sarjana harus pintar pidato, cucunda. Sering2lah tampil supaya terbiasa. Selamat pagi, terima kasih telah mengapresiasi.

      Hapus
  6. Kalo di aku sih yang penting paham keseluruhan isi pidato
    Jadi kalau misal nanti ada yang jadinya pake bahasa yang di luar teks hafalan pun nggak apa-apa. Yang penting tetap stabil pede nya, intonasinya, dan ketenangannya. Redaksi bahasa yang penting maksudnya itu jd beda-beda dikit gapapa lah hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat Mas Aul. Kalau terlalu tergatung pada teks, jadinya kaku. Terima kasih telah singgah. Selamat sore.

      Hapus
  7. Tips yang sangat bagus Nur. Terkadang bila berpidato di depan umum memang rasa terketar lutut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk pertama kali mungkin iya, Mbak. setelah dicoba gak juga. selamat sore. terima kasih telah mampir.

      Hapus
  8. Saya belum pernah maju untuk berpidato Bu haji, entah kenapa grogi, padahal pernah ditunjuk untuk maju berpidato, tapi akhirnya mundur dan digantikan lainnya.😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah dicoba pasti ketagihan, Mas Agus. Selama pensiun 7 tahun terakhir saya juga gak pernah lagi berpidato, Mas Agus. Dulunya sering. Untuk skop kecil. (kecamatan). He he ....

      Hapus
  9. Beberapa kali sempat berpidato di depan umum.
    Awal2 grogi banget, bahkan bisa salah2 ngomong.
    Keringat jagung pun muncul hahahah.
    Tapi makin kesini makin udah terbiasa walau gugup ya kadang masih suka muncul hehehe.
    Bagus nih kak poin2nya buat yang ingin belajar berpidato dengan baik :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap, ananda Hans. Belaku pribahas. Pasar jalan karena ditempuh, lancar kaji karena diulang.selamat sore. Doa sehat selalu.

      Hapus

  10. Bicara soal pidato kalau untuk sekedar dilingkungan saya masih berani bu Haji, Cuma kalau sudah diluar linggkungan suka grogi gitu deh.😁😁🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mas Satria. Saya juga sering pidatonya di lingkaran teman sejawat. Paling level kecamatan. Beberapa tahun terakhir malah tak pernah lagi. Maklum udah purna bakti. Kata orang Malaysia "laskar tak berguna." hehe.

      Hapus
  11. Wah terimamasih ya Bu sharingnyaa.. jadi kalo pidato biar lebih siap dan meminimalisir kesalahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, ananda Amirotul. Tapi kuncinya, membiasakan diri. Sekadar satu atau dua kali masih canggung. Selamat sore. Terima kasih telah singgah. Salam sehat selalu.

      Hapus
  12. Masya Allah
    Terima Kasih Ilmunya Bu

    Semoga bermanfaat & bisa saya terapkan kelak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mas Teddy. Semoga bermanfaat. Terima kasih juga telah singgah.

      Hapus
  13. Buuu, saya tuh ya, seumur-umuran, berdiri depan kelas itu adalah sebuah hal yang amat sangat menakutkan, jangankan berdiri depan kelas, mengeluarkan suara dari tempat saya duduk, dan semua orang memandang saya aja, udah bikin saya malu gitu.

    Apalagi pidato ya, pipis di celana saya jadinya entar wakakakkaka.

    Tapi Alhamdulillah Bu, sejak makin bertambah usia, banyak hal yang saya alami dan lakukan, sedikit demi sedikit, saya mulai bisa melawan rasa gemetaran dipandangi orang banyak, meski sampai sekarang belum pernah pidato sih, tapi udah nggak segemetaran lagi kayak dulu hahaha.

    Btw, makasih sharingnya Bu, noted banget nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segala sesuatu itu indah pada waktunya, ananda Rey. Setelah dicoba sekali dua, pasti bisa. Apa lagi orang cerdas tipe dirimu. Terima kasih telah menanggapi. Selamat siang dan selamat beraktivitas.

      Hapus