Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Guest House Ahza Syariah, Menantang Saya untuk Berinovasi

Ilustrasi Guest House Ahza Syariah (Gerbang masuk)
 
Guest House  Ahza Syariah. Brand yang indah bernuansa Islami. Demikian kesan saya terhadap  tempat kami menginap Sabtu, 07 Januari   lalu, saat road trip Jambi-Medan.

Ingin tahu apa yang spesial dari Guest House Ahza Syariah ini? Yuk simak ulasan berikut! 

Gambaran Umum Ahza Syariah 

Ilustrasi Guest House Ahza Syariah (Rumah induk)
 
Sekilas tak ada yang istimewa dari Ahza Syariah ini. Lokasinya di pemukiman penduduk.
Mirip dengan rumah hunian biasa, pekarangannya pun tidak terlalu luas. 

Ilustrasi Guest House Ahza Syariah (Taman di halaman depan)
 
Tapi,  di halaman depan dipercantik dengan sedikit taman, plus area parkir dengan daya tampung  kira-kira 4-5 mobil pribadi, cukup dan seimbang  dengan jumlah kamar yang tersedia.   
 
Namun berkat kecerdikan pemilikinya,  bangunan sederhana itu bisa dia sulap menjadi ladang usaha untuk meraup cuan.
 
Ringan di kantong
 
Ilustrasi Guest House Ahza Syariah (Tempat tidur keluarga kelas ekonomi)
 
Buat kita-kita  yang sedang musyafir dan mau ngirit, Guest House Ahza Syariah sudah lebih daripada  nyaman.  Kamarnya bagus, full ac dan TV, rapi, tempat tidur lumayan  empuk, sebuah almari, dan toiletnya  bersih airnya lancar.  
 
Munurut saya, buat  keluarga yang mau ber-staycation ala murah meriah pun, Ahza Syariah merupakan pilihan yang tepat, karena tarifnya yang  ringan di kantong.
 
Ya, itulah Indonesia raya negeriku  tercinta. Bagi kaum elit yang banyak duit silakan berwekend mewah ke hotel berbintang. Yang duitnya sedikit dan ngirit di Guest House saja. He he ...  Maaf obrolan saya sedikit melenceng.
 
Pelayanan sesuai harga
 
Ilustrasi Guest House Ahza Syariah (Full AC)
 
Ahza Syariah tidak menyediakan minum dan sarapan. Dengan menitipkan uang Rp 15 ribu per porsi, pegawainya siap membantu membelikan makanan.  Tinggal pilih, mau lontong, mie goreng, atau nasi  goreng.  
 
Bagi saya pelayanan di Guest House Ahza Syariah lumayan memadai.  Setara dengan kost yang  dikeluarkan.  
 
Untuk kamar keluarga kelas  ekonomi dengan 2 tempat tidur dibandrol Rp 200 ribu rupiah. Kamar standar 1 tempat tidur Rp. 150 ribu. Cukup terjangkau bukan? 

Perlukah surat nikah
 
Ilustrasi Guest House Ahza Syariah (Posisi Ahza Syariaah di antara pemukiman penduduk)
 
Oh, ya. Ketika saya memosting foto Ahza Syariah di medsos, ada netizen yang bertanya, “Jika tamunya suami istri, apakah  harus menunjukkan surat nikah?”  
 
Sependek pengetahuan saya tidak. Mungkin karena anak/menantu  saya membawa  keluarga, ada Emak dan anaknya juga, pihak  Ahza  Syariah  tidak minta  mereka memperlihatkan surat nikah.  
 
Pertanyaan begini wajar, mengingat dari namanya Guest House Ahza menerapkan  pelayanan berkonsep  Syariah.
 
Kalau boleh saya menyarankan,  andaikan kalian pergi ke mana-mana bersama pasangan yang syah,  tak ada salahnya melengkapi dokumen dengan surat  nikah.  
 
Saya sudah tua pun jika pergi agak jauh bersama cowok gantengku pasti membawa surat nikah. Mana tahu, kondisi mengharuskan kita nginap di hotel. Mungkin tidak semua penginapan mempersyaratkan itu.  Hanya untuk berjaga-jaga saja.
 
Oleh-oleh semalaman di Ahza Syariah? 

Ilustrasi Guest House Ahza Syariah (Full televisi)

Jujur, saya tidak dikaruniaNya  kelebihan untuk  menulis review, Seperti sobat kita Mbak Fanny_dcatqueen, Mbak Ainun, Mas Ikrom, Pak Eko dan sobat bloggers lainnya.   

Beliau-beliau ini super lihai ber-review ria.  Apa yang mereka narasikan seakan kita ikut mendampinginya mundar mandir mengelilingi  lokasi.  

Tertantang untuk berinovasi  

Dua belas jam berada di Ahza Syariah, saya seakan tertantang untuk berinovasi. Sayangnya diri ini sudah tidak muda lagi. 

Pasalnya, kami punya rumah dibiarkan nganggur. Padahal lokasinya tak jauh dari pusat kota Jambi.  Akses jalan tersedia, parkir mendukung. Cuman WC yang masih keroyokan (bukan satu kamar satu toilet). 

Sejak dibeli 4 tahun lalu sampai kini rumah tersebut tidak dihuni.  Saya dan suami tidak betah tinggal di kota. Mau dikontrak sayang. Sesekali kalau ke Jambi mau nginap dirumah sendiri.

Sebenarnya telah lama putri saya dan suaminya berencana mengelola gubuk sederhana tersebut menjadi kamar inapan entah apalah namanya. Emaknya ini yang kurang menanggapi. Saya perpikir, “Siapa yang mau nginap di rumah sederhana di tengah pemukiman penduduk.” 

Terobsesi oleh Guest House Ahza Syariah, kini saya mendukung penuh rencana mereka supaya pondok yang kesepian tersebut bisa menghasilkan.

Katanya, kini mereka sedang mengumpulkan dana untuk membeli perlengkapan dan  merenovasi   kamar seperlunya   

Penutup 

Demikian sekilas tentang Guest House Ahza Syariah, yang menantang saya untuk Berinovasi. 

Terakhir jangan lupa, andaikan kalian berwisata ke Rantauprapat atau sekadar melepas penat saat road trip ke daerah Sumatera Utara,  saya rekomendasikan  di  Guest House Ahza Syariah saja. Alamatnya, Jalan Syukur Rantauprapat, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. 

Sekian dan Terima kasih. Semoga bermanfaat.

Baca juga:  

*****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi

Sumber Ilustrasi: Dokumen pribadi
 

13 komentar untuk "Guest House Ahza Syariah, Menantang Saya untuk Berinovasi"

  1. niat baik, semoga keinginannya untuk memiliki rumah penginapan sendiri akan terlaksana.... aamiin YRA...

    # sekalian membantu pemerintah mengembangkan industri wisata......
    👍👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, Mas Tanza. Tapi rumahnya kecil, Mas. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat malam dari tapi air.

      Hapus
  2. Nampak menarik dan indah tempatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan datang ke Indonesia, Wak. Di tempatku Kerinci sini penginapan murah meriahnya banyak yang bagus. Terima kasih telah singgah. Selamat berhari minggu.

      Hapus
  3. saya suka konsep guest house minimalis tapi nyaman begitu
    murah meriah juga ya Bu Nur bisa jadi referensi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat, Mas Ikrom. Asalkan berkesempatan untuk jalan2 saya juga sanggup beririt2an. Yang penting tempat nginapnya nyaman dan aman. He he .....

      Hapus
  4. Walaupun yang ditulis oleh Bu Nur tidak banyak, saya bisa ngebayangin kok. Soalnya saya kalau nginap di penginapan biasanya juga gitu. Bingung mau merhatiin apa, apalagi suruh nulis dan mendeskripsikannya. Tapi di blog saya memang ngga ada review kaya gini ya. Mungkin karena memang sudah lama ngga pergi kemana-mana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kalau sudah bisa membayangin.

      Pergi ke Danau Kerinci sini saja, ananda Nisa. Ditunggi dengan senang hati. Biar dapat bahan menulis. He he .... Selamat berhari minggu.

      Hapus
  5. bagusnya homestay patuh syariah. pengunjung muslim rasa lebih selesa dan tenang bila menginap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, di daerah Sumatera Utara sini, banyak tempat2 betnuansa Muslim, ada pula Rumah makan muslim.

      Hapus
  6. penginapan yang bernuansa homey itu memang bikin betah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin ... Faktanya memang begitu, Mba Tira. Terima kasih telah singgah. Terima pagi.

      Hapus
  7. Wah terima kasih untuk informasi dan rekomendasi Guest House di Rantauprapat yang menginspirasi Bu Nur untuk berinovasi dan membangun Guest House di jambi. Semoga sukses dan salam sehat Bu Nur.

    BalasHapus