Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2 Pentigraf Kisah Haru tentang Kehidupan Berumah Tangga 

Ilustrasi Kisah Haru tentang Kehidupan Berumah Tangga

Setiap pasangan mendambakan rumah tangganya baik-baik saja. Serba berkecukupan, saling hormat, saling sayang di dalam bingkai  cinta kasih  yang  tulus. 

Tetapi apa hendak dikata, hidup itu tak semanis ucapan motivator. Tidak semua orang dianugerahi kehidupan rumah tangga yang mulus. Ada saja onak dan duri yang merintangi. Kadang-kadang bersumber dari suami, tak jarang pula dari pihak istri.  Dan kalau kurang waspada, pihak ke tiga pun siap menhanciri. 

Habis harus bagaimana lagi. Itulah hukum alam yang penuh konflik. Tanpa itu dunia tak akan enak didiami. Ibarat sebuah kisah tanpa tokoh antagonis, ceritanya akan menjadi datar. 

Di penghujung tahun 2022 ini saya mengajak kalian semuanya menikmati 2 kisah fiktif tentang rumah tangga. Hikayat ini  dikemas dalam cerita pendek tiga paragraf (Pentigtaf).  

Dikuasai Emosi

Ilustrasi Kisah Haru tentang Kehidupan Berumah Tangga

Sore itu aku menyusuri Jalan Gajah Mada kota X. Akhirnya rumah bernomor 13E  itu kutemui juga. Aku yakin tidak akan salah alamat. Sepasang sendal jepit ukuran jumbo  terparkir di depan pintunya. Dari jejak kakinya, aku memastikan sendal itu milik Bang Dirman. Meskipun aku belum pernah melihat benda itu tersarung di kaki empunya.  Karena 2 tahun lebih aku dan Bang Dirman terpisah jarak 5 ratusan kilometer.

Kurang lebih 15 menit aku ngintip dari luar. Kupasang telinga amat-amat. “Tingkinting kinting kintiiing ..., Tingkinting kinting kinting.” Itu pasti suara Bang Dirman. Rupanya kabar istrinya telah melahirkan benar adanya.   Dadaku berdebar hebat. Tubuhku gemetar, seluruh persendianku lemah layu.  Entah berapa kali dia berkinting-kinting ria, aku tak ingat lagi. 

Kudorong pintu penuh emosi. Aku masuk. Tanpa wara wiri, sambil menangis kutarik leher baju pria 28 tahun itu, hingga tubuhnya  terjungkang.  Aku dikuasai emosi hingga  hilang keseimbangan berpikir dan bertindak. Kugigit pergelangan tangannya  sampai dia mengaduh. “Ternyata kau membohongi saya. Katanya merantau mencari kerja. Ternyata cari bini,  sudah beranak pula. Kau sia-siakan 2 tahun pengorbanan saya makan nasi putih tanpa garam.”   Wanita dihadapannya itu menangis sambil mendekap bayinya terus masuk kamar.  Bang Dirman hanya bilang, “Pukullah  tubuh ini sepuasmu. Abang memang salah,” katanya. 

*****

Fenny Pulang Kampung

Ilustrasi Kisah Haru tentang Kehidupan Berumah Tangga

Kedatangan Fenny dan Andi menjadi perbincangan masyarakat sekampung. Maklum, belum genap setahun merantau ke Jakarta, pulang-pulang dia membawa calon suami ganteng, seorang insinyur pula.  Fanny sengaja memberi tahukan orang-orang,  bahwa dirinya akan segera menikah. Calon suaminya kerja pada sebuah perusahaan ternama di ibu kota. 

Puja puji mengalir. Kedua orang tua Fenny  bangga. Malam ke dua calon pengantin itu diundang oleh Pak Kades. Ikut hadir perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuda dan Karang Taruna setempat.  Fenny dan Andi dijamu bak tamu kehormatan. Betapa bangganya gadis 18 tahun itu. “Mas Andi ini seorang  insinyur sukses di ibu kota.  Beliau akan menjadi warga kita. Karena dia akan menikah dengan Fenny.” Kata Pak Kades . Andi tersenyum penuh percayadiri. “Enggak juga, Ah. Cuman kerja di Perusahaan  asing dengan gaji 30 juta per bulan,”  balasnya berbasa basi. 

Usai pesta, Fenny dan Andi pulang ke Jakarta.   Mereka tinggal di kontrakan kecil daerah pinggiran Tanjung Priok.  Anehnya, Andi tak pernah pergi kerja. Sukanya ngumpul-ngumpul dan mabuk-mabuk  sama  pemuda tetangga. Bulan ke 6, Fanny menemui  sepucuk surat di kantong celana Andi,   dari ibundanya di kampung halaman. Isinya harapan dan doa, agar kuliah  Andi cepat selesai. Disebutkan pula uang belanja bulan ini sudah dikirim lewat wesel pos.  Tangis Fenny pecah. “Kembalikan aku ke lokalisasi. Di sana kita bertemu disana pula kita berpisah,” pintanya. 

Demikian Pentigraf ini ditulis, untuk sekadar hiburan. Kisah ini adalah fiktif. Jika ada kesamaannya dengan kehidupan kalian itu hanya ketersenggolan belaka.  Semoga inspiratif

Baca juga:

*****

Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi

14 komentar untuk "2 Pentigraf Kisah Haru tentang Kehidupan Berumah Tangga "

  1. Hukum alam, pahit manis kehidupan perlu dilalui supaya kronologi hidup tidak stereotaip. Ada hikmah di sebalik yang tersurat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, Ami. Sebab, pahit manisnya pengalaman adalah guru terbaik dalam menjalani kehidupn.

      Hapus
  2. motivator malah banyak yang bermasalah dengan hidupnya.... ternyata....
    lain diomong, lain dibuat..... hehehe

    # setuju, hidup memang penuh lika liku.... untuk dinikmati, kalau bisa.......
    Cerita menarik untuk direnungkan, walau fiktif.... 👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, Mas Tanza. Memang lidah tak bertulang. Terlebih lidah oknum motivator. Tak terbatas kata2. Yang susah itu menyelaraskan kata dengan perbuatan. Selamat malam dari tanah air, Mas Tanza. Doa sehat dari jauh.

      Hapus
  3. Kasian ya si Feny,terus ke lokalisasi mau apa....ehmmmm....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau kembali ke sarang lama kayaknya. He he ..... Terima kasih telah singgah, ananda Mreneyo.

      Hapus
  4. Astagaaaa, plot twist banget di cerita kedua Bu wakakakak.
    Jadi ketemu si abang di lokalisasi hahaha.

    Tapi setuju sih ya, dulu saya tuh sering kesal setiap kali dengar nasihat pernikahan yang panjang kali lebar, ternyata pas nikah baru ngeh kalau nasihat itu sangat penting dan bener adanya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rata2 sikap anak muda yang sedang dimabuk cinta memang susah menerima kebenaran. Mereka akan mengerti jika telah mengalami dampak dari kekeliruannya dalam memilih jodoh. Salam sehat selalu, ananda Rey.

      Hapus
  5. Ternyata fany d bohongi yah, tp kenapa bisa nikah tp keluarga andi gak tau yahh, malah taunya masih kuliah

    BalasHapus
  6. Kan mereka kenalan di lokalisasi. (Andi adalah pelanggannya Feny). Kuliah, tapi sering ke sana. He he ....

    BalasHapus
  7. Ikut nyimak dan menikmati tulisan nenek ☺️

    BalasHapus
  8. alahaiiiii kasihannya Fenny....

    BalasHapus