Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Musim Banjir Gunakan Air Hujan, Amankah? Temukan Jawabnya di Sini

Uncategorized 
Dokpri

Musim banjir sungai meluap, danau melimpah. Tapi warga Dusun Balai Simpang Empat Tanjung Tanah, Danau Kerinci, Jambi,  rame-rame menggunakan air hujan untuk keperluan rumah tangga.

Air Hujan dan Penggunaannya

Saat Kerinci dilanda banjir besar  akhir Desember - pertengahan Januari lalu, pasokan air bersih  terganggu, khususnya di daerah kami Dusun Balai. Meskipun ada, kondisinya keruh. Tidak layak dikonsumsi. Paling diendapkan dulu baru bisa dipakai untuk cuci piring dan MCK. 

Dampaknya, warga  setempat termasuk saya lebih senang mengunakan air hujan daripada air PDAM.  Pertanyaannya, apakah air yang jatuh dari langit ini aman bagi kesehatan atau tidak, ikuti ulasan berikut! 

Merangkum dari  berbagai sumber, terdapat dua versi  tentang   aman tidaknya air hujan   untuk diminum  dan  keperluan rumah tangga lainnya. 

Air hujan dinyatakan aman 

Air hujan bisa diminum selama kualitas airnya bersih. Bahkan faktanya banyak orang di seluruh dunia tergantung pada air hujan sebagai sumber utama air minum. 

Berikut adalah berbagai klaim memanfaat air hujan untuk kesehatan tubuh: 

  • Alternatif air minum yang lebih sehat
  • Meningkatkan kadar PH dalam darah karena bersifat lebih basa 
  • Menjaga kesehatan pencernaan 
  • Melancarkan buang air besar

Namuan, sebelum menggunakan air hujan, disarankan untuk  mengolahnya terlebih  dengan cara yang benar.  Dalam hal ini, mintalah  petunjuk kepada ahlinya.  

Air hujan dianggap tidak bersih

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, (CDC) air hujan umumnya tidak dianggap bersih sehingga tidak aman bila dikonsumsi oleh manusia.

Saat jatuh dari langit, air hujan bisa membawa partikel berbahaya di udara  yang berasal dari polusi udara, dan sangat berisiko bagi kesehatan. 

Jika penampungannya  melalui atap rumah, tak terbayang seberapa kotornya air yang akan kita konsumsi. Sebab, saat musim panas atap merupakan tempat menumpuknya lapisan debu.  

Parahnya,  jika atap rumahnya model datar, tidak hanya debu  bermacam kotoran hewan pun terhimpun di sana. Mulai feses burung, feses tikus, sampai ke feses kucing, dan kotoran lainnya yang mengandung migroorganisme berbahaya, seperti  bakteri, parasit dan virus. 

CDC tidak merekumendasikan penggunaan air hujan untuk mandi, menyikat gigi, memasak maupun menyiram tanaman yang ingin dikonsumsi. 

Untuk jelasnya tentang aman tidaknya air hujan untuk dikonsumsi, silakan mampir di sini dan di sini.

Pengalaman Menggunakan Air Hujan

Alhamdulillah sejak Sabtu 13 Januari lalu  pasokan air di daerah kami berangsur pulih, tapi sering hidup-hidup matinya. Tingkat kejernihannya  pun kira-kira 60 %. Seperti siang dengan malam dibandingkan air hujan.

Di sisi lain, saya sudah mulai familiar dengan air hujan yang bening seperti mata kucing.  Semuanya serba air hujan. Kecuali untuk minum dan menanak nasi, yang dalam hal ini saya pakai air aqua galon isi ulang. 

Tetapi seminggu terakhir tubuh saya menunjukan gejala tak biasa. Saat tidur malam, kaki dan jamari saya semut-semutan. Tak tahu apakah  hal ini kebetulan atau  efek samping penggunaan air hujan.  

Atau mungkin ini efek fisikologis dari  penggunaan air hujan. Sebab  setiap beraktivitas  melibatkan air hujan terutama saat mandi,  hati saya selalu was-was akan dampak negatifnya  terhadap kesehatan saya.

Dua hari terakhir, saya mulai meninggalkan air hujan, kecuali  untuk  mencuci  pakaian. Habis, mau bagaimana lagi, air PDAM masih keruh. 

Penutup

Semasa muda saya juga pernah berkonflik dengan air hujan.  Saat kehujanan tubuh saya  diserang  biduran. Emak .... gatalnya minta ampun.  Syukur,  setelah minum berbagai  obat tradisional,   sekarang  si biduran tak pernah muncul lagi.

Demikian artikel ini ditulis, semoga bermanfaat. Salam dari Pinggir Danau Kerinci.

Baca juga:

*****

Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
Kerinci, Jambi

25 komentar untuk "Musim Banjir Gunakan Air Hujan, Amankah? Temukan Jawabnya di Sini "

  1. Iya juga sih bund,kalau buat siram" aja sih kayaknya gak masalah,tapi kalau buat konsumsi harus mikir dulu, dulu jaman kecil saya suka mandi hujan"an, sekarang kena gerimis dikit aja langsung kepala pusing hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe ... mandi hujan masa kecil itu asyik sekali ya, ananda. Herannya tubuh kita tak bereaksi apa2. Tapi ada juga anak2 setelah mandi hujan dia batuk filek.

      Hapus
  2. Kalau di kampung mungkin air hujan masih bersih ya
    tapi kalau di kota besar, kotor banget, karena bercampur dengan polusi udara, apalagi yang rumahnya dekat dengan cerobong pabrik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul ananda. Menurut pakarnya, tidak semua air hujan itu bersih. Tergantung daerahnya. Hujan yang jatuh di daerah polusi udaranya tinggi, kualitasnya sangat buruk.

      Hapus
  3. kalau diikutkan dlm islam pun disarankan mandi air hujan. gimana tu ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tentu juga ikut petunjuk2 yang telah ditentukan sesuai dengan ajaran seni.

      Hapus
  4. Kalo aku biasanya lihat air hujan nya dulu Bu, kalo misalnya bening dan memang air sumur lagi tak ada ya pakai air hujan untuk diminum, tapi direbus dulu.

    Tapi kalo air hujan nya keruh ya jelas tidak. Soalnya kadang air hujan kan lewat genteng, di genteng ada kotoran burung atau debu pasti kebawa air.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masyarakat daerah Tanjung Jabung Jambi, boleh dikatakan selama2nya tergantung pada air hujan. Karena di sana daerah rawa, airnya kuning, dan agak asin (payau). Ternyata mereka tetap bertahan hidup. Tak tahu apakah sekarang sudah ada air bersih atau tidak. Terima kasih apresiasinya, Mas Agus. Selamat malam. Maaf telat merespon.

      Hapus
  5. Kalau kehujanan pas naik motor saya suka khawatir, takutnya air hujannya bikin korosi motor. Alhasil setiap kali kehujanan pas lagi bawa motor, sampai di rumah langsung saya cuci pakai air bersih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebiasaan yang baik, dan patut dipertahankan. Kata orang2 air hujan itu tajam. Terima kasih apresiasinya, Mas Adi. Selamat malam.

      Hapus
  6. Hay que cuidar el agua. Te mando un beso.

    BalasHapus
    Balasan
    1. De acuerdo, Alejandro. Gracias por pasar. Saludos saludables desde lejos.

      Hapus
  7. ya, sekarang, apa pa sudah tercemar: tanah, sungai, udara....
    air bersih, malah ada bakterinya.....

    Informatif tulisannya.... thank you for sharing....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mas Tanza. Karena alam sudah tak stabil lagi. Terima kasih apresiasinya. Selamat sore.

      Hapus
  8. Baca tulisan Mbak ini koq saya jadi terkenang ke masa kecil ya.
    Masa kecil itu senang sekali kalau hujan lebat. Dengan hanya memakai celana pendek, berlarian dibawah hujan. Senang sekali. Sedudahnya tetap sehat saja tak ada keluhan apa-apa.
    Entah kalau sudah tua begini saya hehujanan seperti masa kecil. Boleh jadi akan flu sesudahnya.

    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe ... Jangankan ansk cowok kayak Mas Asa. Saya pun masa kecil suka mandi hujan. Uir tZlangan jatuh dari atap. Kadang tertelan. Alhamdulillah, kita tetap sehat. Setelah dewasa kehujanan dikit, diserbu biduran. Terima kasih telah singgah. Selamat sore.

      Hapus
  9. Dulu saya diksh tahu sebaiknya tunggu hujannya turun beberapa menit, baru tampung. Supaya kototannya turun dulu 😅. Ntah benar atau tidak.

    Saya sendiri tak pernah pakai air hujan bunda. Palingan cuma sebatas mandi hujan😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. "tunggu hujannya turun beberapa menit, baru tampung. Supaya kototannya turun dulu 😅. Ntah benar atau tidak." >>.. Logikanya memag begitu ya, ananda. Sebab pertama disiram hujan, atap sangat kotor.

      Hapus
  10. Awal tahun 2000an, kami juga pernah menggunakan air hujan. Untungnya, tidak menunjukkan gejala yang mengganggu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, ya, Mas Wahyudi. Tak ada gangguan kesehatan. Kaera air hujan itu umumnya bersih. Kecuali hujan yang jatuh didaerah polusi udaranya tinggi.

      Hapus
  11. Air hujan buat siram pokok.. mandi.. basuh pakaian.. air hujan itu kan suci boleh dibuat wudhu.. insyallah selamat digunakan .. tapi utk diminum harus lihat terlebih dahulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. Air hujan itu juga jernih. Orang dahulu suka memanfaatkan air hujan. Termasuk untuk minum juga. Ternyata mereka tidak sakit.

      Hapus
  12. memang air hujan kalau disimpan bisa jadi berkah cuma butuh usaha yang besar juga ya Bu Nur

    BalasHapus
  13. Menurut saya selama dilingkungan sekitarnya tidak ada pabrik yang beroperasi sebaiknya tidak masalah, karena pengalaman sendiri waktu kecil tinggal di Sumatera Selatan menggunakan air hujan untuk kebutuhan mandi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masyarakat Tanjung Jabung juga pakai air hujan untuk keperluan sehari-hari nya, Mas. Mereka sehat2 saja. Bagi yang tak biasa, belum dicoba, sudah khawatir duluan. Termasuk saya. Hehe...

      Hapus