Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pantun | Curahan Hati Seorang Janda

Ilustrasin Pantun Curahan Hati Seorang Janda (Foto Celotehnur54)

Curahan Hati Seorang Janda

Jangan dibuang buah kemiri
Berikan wadah taruh di meja
Ditinggal  suami seorang diri
Bersama anak yang masih balita

Patuhlah pada ibu dan ayah
Itu tandanya  anak berbakti
Janda bekerja tak kenal lelah
Sambil merawat sang buah hati

Terang rumah terang halaman
Purnama datang di malam hari
Terseok langkah dalam berjalan
Perihnya luka menyayat hati

Merah putih bendera kesayangan
Burung garuda selalu di hati
Air mata tak mampu ditahan
Itulah takdir yang harus dijalani

Pasang pipa di bawah turap
Salurkan air ke perumahan
Banyak komentar yang diucap
Pada bibir tak berperasaan

Beli peci belilah baju
Untuk dipakai di hari raya
Pedih hati bak disayat sembilu
Tatkala anak menanyakan ayahnya

Banyak capung terbang melayang
Menambah cantik bunga di taman
Terserah saja apa kata orang
Janda harus teguh pendirian

Laut lepas warnanya biru
Di sana kapal bebas berlayar
Bertahun-tahun telah berlalu
Kini anak telah besar

Halaman luas terlihat indah
Tanam melati bercampur mawar
Semoga esok bakal berubah
Berharap mentari selalu bersinar

Anak lelaki pandai berkuda
Pakai pelana berwarna merah
Kurelakan hati ikhlaskan jiwa
Semoga perjuangan beroleh berkah

Baca juga:  

****

Penulis : Apir Imami, Kerinci, Jambi
Ibu satu anak, mencintai kata-kata,
Hidup adalah cerita

 

 

15 komentar untuk "Pantun | Curahan Hati Seorang Janda"

  1. Pantunnya kena di hati rasanya, memang bukan main nih karangannya, kalau di tempat kami biasanya ada loh lomba pantun dan serunya bukan main ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, boleh tuh. Ikutan lomba pantunya. He he ... Terima kasih telah singgah, Mas Kuanyu. Selamat beraktivitas.

      Hapus
    2. Yup, boleh mba Nur, mari ke bangka, he-he 😀

      Hapus
    3. Siap, Mas. Mana tahu kalau Tuhan mentakdirkan. Maaf telat merespon. Salam sehat untukmu sekeluarga.

      Hapus
  2. Tetap semangat para single mom!! Kalian hebat dan tangguh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, ananda Annisa. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat siang.

      Hapus
  3. Ada pantun baru... saya ketinggalan ya ... salam hangat bu hajjah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo, pantun dibalas pantun, ananda Grilee. He he ... Terima kasih telah hadir. Selamat bermalam minggu.

      Hapus
  4. Anak kuda lari berdua
    Si tiung terbang rendah.
    Ikhlas berjuang dengan doa
    maka hasilnya akan membawa berkah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cakep ...., Mas Tanza.
      Getah nangka getah cempedak
      Anak cecak hinggap di batang padi
      Entah berhasil perjuangannya entah tidak
      Beban dipikul seorang diri.
      Kwkkk ...

      Hapus
  5. Kuberlari mengejar dirimu agar bisa dekat dalam pelukanmu. Dan jangan lepaskan lagi.


    Izinkanlah malaikat menjagaku dari kelamnya nafsu dunia.


    Bawalah aku ke jalan cahaya terangmu menuju kerajaanmu

    Jadikan mimpiku jelas sempurna menyatu dalam istana surga.😁😁😁🤣🤣



    BalasHapus
    Balasan
    1. Huwaaahhah ... Ternyata Mas Satria tidak hanya pintar bertutur tulis, tapi lihay juga berpuisi. Selamat siang. Salam sukses selalu.

      Hapus