Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentigraf | Awas Terjebak Cemburu!

Ilustrasi cemburu. (foto pixabay. dikutip dari www.minews.id)
 
“Cemburu tandanya sayang.”  Begitu  ungkapan yang lazim berkembang dalam masyarakat Indonesia.  Okey. Selagi pada batas kewajaran, saya dan mungkin juga anda setuju-setuju saja.  Tetapi kalau sudah “kelewatan”, masalahnya akan lain.

Apakah  Anda termasuk tipe pria atau wanita pencemburu? Kalau iya, dua jempol untuk Anda.  tandanya kalian insan normal. Asal jangan cemburu buta. Sehingga siapa saja yang  menyapa atau ngobrol  dengan pasanganmu, semua pantas  dicurigai.

Sifat cemburu bisa menggerogoti siapa saja. Baik pria, maupun wanita,  dalam hubungan berpacaran maupun antara suami istri. Ia  muncul akibat dari rasa tidak aman dalam hubungan asmaranya.

Cemburu bukan pula penyakit. Makanya keliling Eropah pun obatnya tak akan ditemui. Kecuali jika "sebongkah daging” dalam tubuh pemiliknya bebas dari rasa was-was dan curiga.  Tak heran tabiat jelek sang pencemburu selalu melemparkan tuduhan tak berdasar pada pasangannya.

Untuk mencari tahu cemburu tidaknya pasangan yang baru Anda pacari itu gampang. Salah satunya, doi suka mengekang gerakanmu. Mulai pakaian yang Anda kenakan, sampai pergaulan dengan teman-teman. Terutama lawan jenis.  Jika sudah demikian silakan pikir sendiri. Apakah hubungan mau berlanjut ke pelaminan atau mohon diri sampai disini saja. 

Kalau hubungan telah terikat pernikahan, masalah cemburu sering menjadi sumber pertengkaran dalam rumah tangga.  Kebanyakan yang kelakuannya begini kaum pria ....  Eh, maaf wanita juga begitu.

Apabila kecemburuan  telah merasuki jiwa suami atau istri, itu tertanda kiamat dalam sebuah pernikahan.  Sangat berbahaya bagi keharmonisan hubungan berumah tangga.

Berikut disajikan dua cerpen tiga paragraf (pentigraf) yang  bertema cemburu.

Pentigraf Pertama:  Andai Anjing Kurap Bisa Ngomong

Aku berharap malam ini adalah upaya terakhir bagi keluarga dua belah pihak untuk memperbaiki hubunganku dan Bang Johan suamiku. Aku sudah lelah.  Lima tahun berumah tangga, belum pernah merasakan manisnya sebuah pernikahan.

Namun demi menjaga hubungan keluarga supaya tidak putus  dan sebagai darma baktiku kepada orang tua, aku coba bangkit dan  bertahan untuk kesekian kalinya. Mana tahu Bang Johan bisa berubah sikap, putri tunggalku bisa memiliki orang tua utuh. Bercerai sudah pernah,  rujuk lagi. Pisah rumah empat kali,  diselesaikan orang tua dan sanak keluarga baikan lagi. Belum termasuk ribut dan riak-riak kecil yang gaungnya tidak sampai ke luar kamar.  Aku terjajah di rumah orangtuaku sendiri. Ah .... Hampir saja aku mati kering.

Jam menunjukkan pukul 22.30. Kesepakatan sudah bulat. Dibawah kesaksian sanak famili nan hadir,  Bang Johan berjanji  tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Sebulan kemuadian apa yang terjadi?  Sifat cemburunya semakin menggila. Bahkan ngobrol bersama adik lelakiku pun aku dia larang. Dan yang paling menyakitkan, ayah kandungku pun dia curigai. Andaikan anjing kurap bisa mengajakku ngomong, mungkin dicemburuinya juga.****

Pentigraf ke Dua: Perceraian dan Rekayasa Perselingkuhan

Pak Udin. Begitu duda 58 itu disapa. Tubuhnya kerempeng.  Numpang tinggal di rumah petak Pak Haji seorang diri.  Sehari kerja dua atau tiga  hari rebahan. Kehidupan itu telah dia jalani sejak setahun terakhir. 

Pak Udin diceraikan istrinya gara-gara kelewat cemburu.  Kemana  istrinya selalu dia buntuti.  Ke kebun, dia ngintip dari semak-semak. Dia sendiri tidak mau kerja.  Malam-malam sering Pak Udin  mengintari rumahnya. Dia khawatir  ada leleki lain akan meniduri istrinya.  Pokoknya, tiada hari tanpa  memata-matai bininya. Anehnya perjodohan mereka bertahan sampai 30 tahunan, punya anak cowok 3. Berkali-kali istrinya minta bercerai, Pak Udin tetap bertahan. Entah anjuran dari siapa, didukung oleh orang-orang terdekatnya istri Pak Udin  merekayasa sebuah perselingkuhan. Tujuanya supaya dia bisa lepas dari cengkraman sang raja cemburu.

Teori tersebut manjur. Drama berakhir dengan perceraian. Momen tersebut dimanfaatkan sang duda mengisi kekosongan hati bekas istri Pak Udin itu, yang berakhir dengan pernikahan.  Meranalah Pak Udin seorang diri. Kini, dia masih sering mondar mandir dan mengerlingkan mata di sekitar rumah mantan.****

Demikian pentigraf bertema cemburu ini ditulis. Cerita ini adalah fiktif. Andaikan ada kesamaannya dengan kisah kehidupan  siapapun, itu adalah  ketersenggolan belaka. Semoga bermanfaat. 

Baca juga:

 ****

Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi

30 komentar untuk "Pentigraf | Awas Terjebak Cemburu!"

  1. Alhamdulillah saya masih normal, masih ada rasa cemburu he..he..he... Salam Sehat Bu Nur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salamsehat juga Pak Eko. Terima kasih atensinya. Selamat berakhir pekan.

      Hapus
  2. Cemburu karena cinta itu bagus yaa Bu Haji...Asal jangan cemburu buta saja yaa Bu.😊😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cemburu bumbu berumah tangga. Tapi kalau terlalu cemburu, berarti memberi istri/ suami pada orang lain. terima kasih telah hadir, Mas Satria. Selamat istirahat di akhir pekan.

      Hapus
  3. Cerpennya kurang adil, mestinya tokohnya satu cewe pencemburu dan satunya lagi tentang cowo pencemburu, bukan cowo dua2nya, ayo kita demo Bu Haji 🤣🙏🙏

    Betul gak enak banget dicemburuin, dituduh ini itu, serba salah, cape deh, menjadi wajar kalau itu jadi pemicu perpisahan, karena gak enak, apalagi seperti kisah di atas, bukan lagi cemburu tapi sudah over protektif, seram 👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha ... protes ya, Mas Jaey. Sebab zaman covid banyak kaum bapak yang cemburuan. Karena setiap dipandang istrinya semakin seksi. Kecuali nenek-nenek sepert saya. Selamat siang. Doa sehat untuk keluarga di sana.

      Hapus
  4. apalagi kalu cemburu buta...hehehe

    Have a wonderful weekend

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cemburu buta sama kejamnya dengan fitnah. Ha ha ... Selamat sore dari tanah air, Mas Tanza. terima kasih tanggapannya.

      Hapus
  5. Ngeri juga ya Bu, kalau punya pasangan pencemburu yang parah, sampai ngobrol ama saudara juga dicurigai.
    Tapi kadang, punya pasangan yang nggak gampang cemburu juga nggak asyik Bu, biar kata kita diganggu lelaki lain, dia diam aja.
    Berasa nggak punya pasangan, hahahaha

    Cemburu memang dibutuhkan ya, asal porsinya pas :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Parah banget cemburunya ananda. potongannya juga seram. he he .... sebelum pergi kerja dia berpesan sama bininya, supaya jangan menemui ayahnya. (bapak mertua lakinya). Selamat sore, ananda Rey. Terima kasih telah sempat hadir.

      Hapus
  6. Payah kalo punya pasangan ngampang Cemburu, pusyinggg pala barbie 😊..

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he ... Kalau lakinya cemburu, kepala bininya malah lebih pusing. Terima kasih, ananda Nita. Selamat berhari minggu.

      Hapus
  7. Bang johan cemburu buta itu namanya haha


    Kasian deh pak udin, dan selamat buat sang duda ehh bukan duda lagi deh hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nenek juga kasian. masak sendiri, tidur sendiri, nyuci baju sendiri. Mantannya enakaan bermesraan sama laki baru, he he ...makanya jadi laki jangan cemburu berat. Udah tak punya duit cemburuan parah pula. ha ha ... nenek udah bergosip. selamat sore, ananda Fahrul. Terima kasih telah singgah.

      Hapus
  8. Cemburu ada kadarnya, kalau cemburu buta repot juga semua gerak gerik kita di pantau. Tapi saya senang di cemburui tapi yang wajar-wajar saja, itu untuk ngerem mungkin prilaku kita berlebihan dan tentu kita tidak mengulangi lagi ☺️☺️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, ananda Dinni. Tanpa ada yang ngerem kita juga tidak tahu salah kita dimana. selamat sore. Terima kasih telah hadir.

      Hapus
  9. Waah.. ikut .menyimak Bu Nur..😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam, Mas Warkasa. Terima kasih telah berkenan singgah. Doa sehat untuk keluarga di sana.

      Hapus
  10. Selamat malam, Mas Warkasa. Terima kasih telah berkenan singgah. Doa sehat untuk keluarga di sana.

    BalasHapus
  11. cemburu wajarlah
    cuman ya enggak bole cemburu buta
    dalam sebuah hubungan suami istri
    yang penting komitmen

    kalau saya sih yang penting komitmen
    komitmen untuk setia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, Mas. Komitmen dan saling percaya aja ya, Mas Rezky. Selamat sore. Terima kasih telah singgah.

      Hapus
  12. Cemburu harus ada rem-nya, klw gak bisa-bisa blong kayak di cerpen..

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he .... Yang dicerpen itu patut dibawa ke psikiater. Selamat sore, Mas Ridsal.

      Hapus
    2. Wkwkwkwk XD Selamat sore juga bu

      Hapus
  13. Suami saya gak cemburuan, bun, tapi ada satu laki-laki yang dia cemburu banget karena tau orang itu sampe sekarang masih aja cinta banget sama saya sejak 14 tahun yang lalu. Duh. Syukurnya gak sampe berantem sih karena saya juga gak pernah ketemu sama orang itu. Suami pernah bilang kalo dia takut banget saya diambil orang. Hahaha ada2 aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha .... Tandanya suamimu sayang banget sama istrinya. Terima kasih telah singgah. Selamat malam. Doa sukses untukmu selalu.

      Hapus
  14. Pernikahanku yg pertama harus berakhir awalmulanya ya Krn cemburu berlebihan Bunda :D. Seharusnya dari awal pacaran aku sadar kalo itu bukan tanda2 yg sehat. Sebenernya udah kliatan sejak pacaran. Aku jalan berdua Ama dia aja, trus kalo aku liat ke samping jalan misalnya, dan di sana ada cowo, dia bisa marah2 dan nuduh aku ngeliat cowo lain. Padahal Krn mataku ga sengaja k arah situ. Tapi dulu aku msh anggan itu tanda sayang. Eh pas nikah makin jadi. Dan ujung2nya selingkuh dengan dalih kami sdg berjauhan saat itu, dan dia ga yakin aku setia. Dia yg selingkuh, masih juga aku yg dituduh Bun :p.

    Ya sudahlah, aku sih lgs minta cerai. Dan ga ada kompromi. Ga Sudi tinggal Ama cowo sinting begitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, untung cepat banting stir. Sebenarnya orang cemburuan berlebihan itu pantas dibawa ke psikiater. Kalau tidak dia bisa mati mendadak. Kenalan suami bunda ada yang kagitu, berantam terus gegara cemburu. Dimana2 suka muji paha istrinya putih, mulus. Akhirnya mati mendadak karena penyakit batinnya telah level parah. Selamat pagi, ananda Fanny. Doakan bunda cepat sembuh ya. Lagi isoman. Tapi tidak parah karena sudah divaksin.

      Hapus
  15. Cemburu tanda cinta ya, Bu. Asal bukan cemburu buta 🤭. Masalahnya aku gak pernah lihat suami ada gelagat cemburu sama sekali ke aku nih, Bu. Jangan-jangan suami gak cintaaaaa.. 😭

    BalasHapus