Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aduh ...! Dahsyatnya Efek Ledakan Petir

Ilustrasi Dahsyatnya Efek Ledakan Petir (Foto Shutterstock/John D Sirlin, dikutip dari kompas.com)

Selasa  sore, 19 September lalu saya dan tetangga dikejutkan ledakan petir yang  menggelegar.  Saking dahsyatnya,  tubuh saya nyaris terlempar dari kursi. 

Saya panik seketika. Dada berdebar, lutut menggigil seakan tak mampu melangkah menuju ruang tengah bergabung bersama suami. 

Datangnya sangat mendadak. Tiada jeda antara kilat dan halilintar. Seakan-akan sasarannya dinding  belakang rumah kami.

Syukur di luar dan jalan raya tiada siapa-siapa, karena kejadiannya bersamaan dengan turunnya hujan yang tidak terlalu deras. 

Allahuakbar. Selama saya berdomisili di Kerinci sini, baru sekali ini mengalami ledak kejut  seseram ini.  Biasanya didahului dengan kilat dan guruh-guruh kecil.  Kemudian menyusul yang lebih garang. 

Perangkat elektronik rusak  seketika

Ilustrasi Dahsyatnya Efek Ledakan Petir (dokpri)

Dentuman petir tersebut  tidak  hanya menyisakan trauma bagi saya dan tetangga. Tetapi membuat beberapa  barang elektronik masyarakat rusak. 

Salah satunya, pesawat televisi milik kami. Padahal, saat fenomena alam itu terjadi  dia sedang of.  Si kakek suami itu paling waspada akan bahaya petir. Apa bila hujan agak lebat, segera dia mematikan TV. Sayangnya beliau tidak terbiasa melepaskan kabelnya dari colok-an listrik. 

Belum tahu apakah perangkat televisinya yang rusak atau antena parabola. Yang jelas, saat dinyalakan,  gambarnya buram  bergaris-garis  seperti teralis besi.  Problem ini berlaku untuk semua saluran. Bukan tidak mungkin, kerugian begini juga dialami oleh beberapa tetangga yang lain.

Ilustrasi Dahsyatnya Efek Ledakan Petir (dokpri)

Charger Handphone  juga rusak total. Waktu kejadian, Hp saya  sedang dicharging.  Syukur Smart phonnya selamat. Dan yang membuat saya lega, laptop yang sedang saya operasikan baik-baik saja. Casannya juga  aman. 

Petir adalah peristiwa rutin

Ilustrasi Dahsyatnya Efek Ledakan Petir (Pohon kelapa disambar petir. Sumber Foto: dikutip dari id.Quora.com)

Sebenarnya dari kecil saya telah terbiasa dengan ganasnya ledakan petir. Sebab, saya lahir dan dibesarkan di kampung halaman, tak  jauh dari pinggir pantai. Hujan angin, badai, gelombang ombak tinggi, dan petir yang sahut menyahut merupakan peristiwa rutin sepanjang tahun.  

Suatu ketika hujan turun tidak terlalu deras. Tetapi disertai badai topan, dan petir yang menggila. Emak dan bapak sedang ke ladang. Di rumah cuman saya dan 3 adik yang masih kecil-kecil.  Kalau tak salah ingat, saat itu saya baru kelas 5 SR, 

Setelah situasi itu berlalu, kami tahu bahwa kulit pohon kelapa di belakang rumah terkoyak karena amukan cemeti malaikat tersebut. Syukur saya dan adik-adik selamat. Padahal, jaraknya dari rumah kami kurang lebih 15 meter.

Kami melewatinya santai aja.  Tidak seperti sekarang, jantung saya hampir copot. Mungkin tersebab sudah lama tinggal di daerah pegunungan, yang seingat saya intensitas petirnya tidak  terlalu tinggi dibanding daerah pantai.

Penutup

Cara kerja petir ini terbilang unik. Kadang-kadang ledakannya kecil dan jauh di sana. Mangsanya terkapar di  tempat berbeda.  Peristiwa begini penah memaksa  3 remaja meregang nyawa secara bersamaan.  Saat itu mereka sedang nongkrong di pos ronda.  Kejadiannya sudah lama. Kurang lebih  40 puluhan tahun lalu.  

Keanehan lain pernah pula  menimpa seorang remaja anak kenalan saya. Saat itu hujan rintik-rintik. Dia dan teman-temannya main sepak bola di lapangan.  Tiada letusan apa-apa, tiba-tiba  cowok  lulusa SMP itu tergelimpang dengan kondisi tubuh seperti  terbakar. Kata Emaknya, baju yang dikenakannya pun sobek. 

Mengingat kejadian-kejadian tersebut,  saya bersyukur kepada Allah, karena lolos dari bahaya yang mematikan tersebut.  Sebab, ledakan yang mengerikan 3 hari lalu itu seakan berada di balik dinding tempat saya sedang beraktivitas. 

Demikian dahsyatnya ledakan petir yang membuat jantung saya nyaris rontok. Semoga inspiratif. 

Baca juga:  

 *****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi.

13 komentar untuk " Aduh ...! Dahsyatnya Efek Ledakan Petir "

  1. kami dari kecil juga diajari matikan tv dan alat2 elektronik waktu hujan, walaupun petirnya kecil. kabel2 dicabut. tp ntah skrg kok org2 hujan petir pun masih berani main hp

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seharusnya memang begitu, ananda. Tapi, bapak2 umumnya kurang mau menerima saran bininya. He he. Terima kasih telah singgah. Salam pagi.

      Hapus
  2. Ya Allah, Alhamdulillah selamat ya Nek. Nggak kebayang kalau ada di posisi itu. Sangat cepat dan tidak terelakkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, ananda Teddy. Yang bikin kaget parah tuh, tak ada jeda kilat dan peternya. selamat beraktivitas di awal minggu.

      Hapus
  3. Sama, saya juga terbiasa kematian tv sekarang, setelah kejadian TV rusak sebelumnya akibat letusan suara petir. Terima kasih untuk artikelnya bu Nur..🤝

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali, Mas Warkasa. Ya. Sekarang kami sudah dapat pengalaman baru. Selamat sore. Terima kasih juga telah mengapresiasi.

      Hapus
  4. Aku kalau ada petir besar pasti dada langsung deg2an dan teriak. Makanya malu kalau di sekitar orang banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, ananda. Terlebih saat sedang di luar rumah. Terima kasih telah singgah ya. Maaf telat merespon. Kesehatan agak terganggu.

      Hapus
  5. serem banget kalo sampe kena pohon terus kebakaran :O

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serem banget, Mas/Mbak. Terima kasih apresiasinya. Salam sehat selalu.

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  7. Dulu sering banget Bu, dengar berita orang kesambar petir, serem banget sih, apalagi kalau pas ada petir lagi ada di tanah lapang kan.
    Jadi sasaran empuk petir tuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kasian ya, meregang nyawa dalam hitungan detik. Sebab, tiada dalam sejarah, korban yang selamat disambar petir. Terima kasih apresiasinya, ananda Rey. Maaf telat merespon.

      Hapus