Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membongkar Kasus Hapus -Tutup Komen di Postingan Blog

Ilustrasi Hapus - Tutup Komen Postingan

“Pilih Menonaktifkan Komentar di Blog Sementara.”  Demikian  judul postingan di  blog mreneyoo.com,  Kamis 12  Oktober 2023 lalu. Saya kaget.  Blog yang  selama ini rame interaksi mendadak menonaktifkan komentar. 

Komentar yang terhapus

Setelah saya baca, ternyata kasusnya bermula dari hapus menghapus komentar di blog. Beliau (pemilik mreneyoo.com)  punya pengalaman buruk dengan masalah komentar mengomentar.

Masalahnya, saat dia blogwolking  di blog teman, beberapa kali komennya dihapus. Dia yakin kalau komentarnya sudah muncul, tau-tau hilang. Padahal blog tersebut tidak mengaktifkan moderasi comment.  Begitu komennya publish langsung nongol.

“Saya ngerasa aneh saja, selama berkomentar saya tak pernah mengeluarkan kalimat yang aneh-aneh apalagi  bertujuan menyinggung perasaan,enggak pernah kepikiran sama sekali. Barangkali komen saya terlihat bodoh...,” Ungkapnya.

Sekali tiga uang. Saya juga pernah punya pengalaman serupa.  Begitu koment disubmit, teksnya muncul utuh,  beberapa detik kemudian hilang tanpa jejak. Sempat saya mengulangnya 3 kali, tetap juga terhapus. Sedangkan  Komen teman-teman lain bertengger cantik di kolom komentarnya. 

Jujur. Saya baper. Sebab melihat tampilannya, blog yang saya singgahi tersebut tampak bagus dan sangat senior menurut saya. Jelas-jelas saya di luar kelas pemiliknya. 

Ya, sudah. Mungkin dia tidak butuh komen saya, karena dia sudah punya pengunjung organik puluhan bahkan ratusan ribu per hari. Apalah arti komen saya, nenek-nenek peot  miskin ilmu minim pengalaman.

Kerusakan bukan pada pesawat anda

Kembali ke topik bahasan. Setelah membaca postingan berjudul, “Pilih Menonaktifkan Komentar di Blog Sementara”  tadi, saya terbawa galau dan merasa bersalah. 

Mungkin teman-teman  blogger juga pernah kecewa karena komentarnya  di blog saya sering hilang. Di antaranya ada dear anis dan  Amie  dari Malaysia, J. P Alexander (Spanyol), ananda  Fanny, dan lain-lainnya tak bisa saya ingat namanya  satu-persatu. Termasuk  anandaku, sahabatku tercantik penguasa tunggal blog mreneyoo.com. 

Notasi  komennya ada, narasinya utuh. Saat diklik, ternyata  enggak nyantol dia di kolom komentar.  Anis (Malaysia) dan J. P  Alexander (Spanyol), paling sering jadi korban koment hilang di blog saya. Tetapi J. P menyikapinya dengan mempublish komen yang sama  berulang-ulang.   Belakangan sampai tiga kali. Yang  ke tiga baru lengket dia. 

Jadi ingat plabodent yang sering muncul di layar tv era 80-an, “Kerusakan bukan pada pesawat televisi Anda”, Ha ha .... Yang bermasalah itu perangkat blognya.  Entah itu setting blognya, entah templatenya, entah – entah apanya  yang lain-lain. 

Sampai kini saya belum melakukan perbaikan. Belum ketemu pakarnya. Saya sendiri  buta dengan masalah begini. Tahunya tulis artikel, tayang, blogwolking, tinggalkan jejajak. Itu saja.  

Kuasa penuh empunya blog

Sebenarnya mau blokwolking atau tidak, mau koment, mengaktif atau menonaktifkan komentar,  itu bukan suatu kewajiban di dunia perblogan. Kuasa penuh terletak pada empunya blog. Begitu juga dengan memilih komen langsung atau comment moderation. 

Saya sendiri tidak mengaktifkan comment moderation. Sebab menurut saya, komen  terbuka itu adalah salah satu cara  saya mempublikasikan blog teman secara tak langsung.  Maaf ini hanya prinsip saya. 

Saya berpikir, jejak komentator jika diklik seketika mengantarkan pengunjung ke blog yang bersangkutan. Saya dapat backlink, dia (komentator) peroleh tamu, postingan saya jadi rame.  Mudah-mudahan ini juga menjadi pahala buat saya dan mereka yang meninggalkan jejak di mana-mana.  Ha ha ... Sekali lagi maaf, ini bukan caption persuasif ya.

Selama ngonten di blog pribadi saya belum pernah  menghapus  komen teman-teman pengunjung.  Kecuali  link aktif dari luar yang sumbernya tidak jelas. Alhadulillah belum ada juga dapat komen  negatif versi saya. Tak tahu juga kalau menurut google nyepam.  

Penutup

Terakhir saya ingin curhat. Bagi  saya pribadi, blog adalah rumah ke dua buat menerima tamu, dan pembaca adalah tamunya. Saya membuka pintu dua puluh empat jam  untuk siapa saja yang mau bertandang.

Blog juga  wadah paling nyaman untuk menumpahkan uneg-uneg,  pembaca  adalah pendengarnya. Curhatan tak ada pendengarnya sama dengan ngomong sendiri tiada yang melayani. Jadi, andai teman-teman tidak keberatan, datang dan silakan dengar curhatan saya. Ada nada memelasnya kali  ya. Gak juga ah. Ha ha .... Sekian dan terima kasih. 

Baca Juga : 

*****
Panulis,
Hj. Nursini Rais
di Kerinci, Jambi

44 komentar untuk "Membongkar Kasus Hapus -Tutup Komen di Postingan Blog"

  1. Iya... sy jugak ada membicarakan kasus blogger mreneyoo ini minggu lepas... sememangnya sy juga pernah merasa begitu... sebelum ini pernah komen panjang tp bila baca balik kali ke-2 sudah ngak ada.. tp biarlah malas nak fikir... bikin ribut jiwa... semoga mreneyoo baik² aja dia bilang nk menenangkan diri seketika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, akhirnya komenmu muncul, temsnku Makmim. Says ikuti petunjuk Faizal R. Terima kasih, Faizal. Terima kasih juga Kakmim.

      Hapus
  2. Bisa jadi komennya mungkin dianggap spam bu, jadi nggak muncul.. tapi ya, memang kita harus tetap positif thinking saja dan berpikiran kalau kita niatnya berkunjung untuk saling support sesama blogger

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi pada laporannya jelas. Komen2 mereka tak ada yang janggal. Sebenarnya penyakit ini telah dialami oleh blog satu tahun lebih. Terima kasih telah singgah, Mas Edot. Selamat beraktivitas.

      Hapus
  3. Sukat untuk ditroubleshoot juga masalah ini. Kadang browser sendiri semakin meningkatkan privacynya sehinggakan untuk komen jadi susah. Saya sendiri menghadapi masalah ini. Kadang terpaksa reload berkali2. Saya hanya menetapkan moderation hanya pada postingan lama sahaja. Kesihan Reney.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, benarkah begitu, sahabatku Faizal R? Menetapkan moderation juga gak da yang larang. Kerena blog kita kelola sendiri. Malah lebih bagus dan terkontrol. Terima kasih anda telah berpartisipasi, Faizal R.

      Hapus
  4. Nah, ini dia. Belum selesai kita membicarakan masalahnya, komen teman kita Kakmim mengalami nasib yang sama. Komen beliau ini gak muncul. Laporannya ada. Berikut teksnya,

    "Kakmim commented on "Membongkar Kasus Hapus -Tutup Komen di Postingan Blog"
    4 hours ago
    Iya... sy jugak ada membicarakan kasus blogger mreneyoo ini minggu lepas... sememangnya sy juga pernah merasa begitu... sebelum ini pernah komen panjang tp bila baca balik kali ke-2 sudah ngak ada.. tp biarlah malas nak fikir... bikin ribut jiwa... semoga mreneyoo baik² aja dia bilang nk menenangkan diri seketika"

    Harus bagaimna lagi. Mohon maaf kepada Kakmim, ya.

    J. P Alexander publish komen dua kali pada halaman ini Cuman satu yang muncul. Mohon maaf juga saya sampaikan kepada beliau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuba di semak pada menu Comments - Spam. Menunya tersembunyi pada "All". Saya juga ada komen yang masuk ke sini.

      Hapus
    2. Alhamdulillah, ilmi kamu manjur, Faizal R. Setelah saya ikuti petunjukmu, akhirnya komentar Kakmim muncul. Terima kasih ya. Doa sehat selalu untuk keluarga di sana.

      Hapus
  5. Wah aku baru tau ttg ini bu.aku juga gak pernah menghapus komen temen2 blogger aplg yang asli bukan nyepam ya.di blog ku ada moderasi sih...klo aku penyakitnya lupa balas komenan orang2 hiks.agak lama baru balas akhirnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, akhirnya udah dapat solusi, ananda Enny. Dikasih tau oleh Faizal R. He he .... Lega rasanya.

      Hapus
  6. Setiap pemilik blog punya hak sepenuhnya ya
    jadi berprasangka baik saja ya
    bermain blog, memang harus siap berbeda pendapat dan siap dikritik dan bahkan siap di cela
    harus punya perasaan yang tebal, jangan mudah tersinggung.
    awal ngeblog memang seh, nanti lama-kelamaan juga kuat juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat ananda, justru karena kritik itu pula kita jadi matang bermain didunia maya. Terima kasih telah singgah. Salam sehat selalu.

      Hapus
    2. yang penting, ngeblog menghasilkan uang dan yang lainnya

      Hapus
    3. Nah, ajarkan bundamu ini ngeblog menghasilkan uang tuh ananda. Daripada nulis, nulis, nulis melulu. Sekadar melampias hobi udah terlaluan kayaknya. Haha .....

      Hapus
  7. semoga mbak terus aktif berblog., jangan putus asa ., semangat yg kuat., aminn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, Wak. Sering2 ke sini ya Wak. He he .... Maksa.

      Hapus
  8. Pagi bunda...pertama kalinya mendatangi blog bunda setelah beberapa hari bertapa di goa, maaf kalau sempat bikin gaduh ya bunda😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, bukan gaduh ananda. Ini membawa manfaat besar bagi kita semua. Agar tak ada kecurigaan di sntara kita. Berkat curhatanmu juga masalahnya jadi terang benderang. Terima kasih atas semuanya ini.

      Hapus
  9. mengenai komentar yang sering hilang, memang kadang menyebalkan bunda. saya beberapa kali ketemu juga tapi ya berfikir positif saja, mungkin mereka pakai penyaring komentar. Karena di blog saya juga menerapkan moderasi komentar untuk yang baru pertama kali komentar. kalau komentar pertama saya aprove nanti next komentar asal dengan e-mail sama biasa langsung tayang. bahkan saya memaskukan beberapa "kata" dalam komentar ke list daftar hitam, karena semakin hari semakin buanyak spammer yang masuk ke Blog kotanopan bunda. jadi saya juga harus rajin-rajin cek spam dan kotak sampah.
    udah ah malah jadi curhat... wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, bunda tuh mungkin terlalu terbuka ya. Tak pernah juga cek spam dan kotak sampah. Karena gak tahu cara ngeceknya. Mungkin ananda bisa mengulasnya bagaiman cara necek spam dan sampah. Terima kasih. Sebab, menurut bunda komen teman2 tuh tak ada yang jelek yang menjurus pada hal yang negatif.

      Hapus
  10. Kalau melawat blog teman-teman saya memang gemar meninggalkan komentar buat kasi tau yang saya sudah datang melawat, juga supaya lebih mesra berinteraksi dengan empunya blog gitu. Apa pun saya setuju blog ialah rumah kedua dan teman-teman ialah para tetamu blog, jadi saya juga membiarkan komen tanpa dimoderasi. Alhamdulillah sepanjang saya blogging belum pernah terima komen yang tak beradap, ternyata orang-orang yang singgah di blog saya semuanya baik2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat temanku carneyz. Membaca komentar teman yang melawat itu hati saya terhibur. Bisa bersenda gurau, saling tukar informasi, dan sebagainya. Walaupun di dunia nyata kita berjauhan.

      Hapus
  11. cara saya, semua komen-komen yang masuk, akan di publish selepas saya BW. tujuannya, setiap blogger yang tinggalkan komen, saya dapat membalas kunjungan mereka tanpa tertinggal 1 pun KECUALI blogger yang tidak ada link di profile mereka.
    ada banyak komen masuk Spam dan tugas saya setiap hari adalah check berulang kali. bila saya buat begitu, hampir setiap hari komen 'asiing' masuk. even yang tinggalkan komen pada tahun 2012 pun, baru muncul dalam.Spam box. haihhh...

    kalau hal sedemikian, saya berpendapat ini masalah Browser. pernah jadi kepada saya. tapi saya ignored je. solusinya, saya komen dan BW guna peralatan lain😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih komentarnya Anies. Insyaallah saya akan belajar caramu spam blog.

      Hapus
  12. saya sering berkunjung ke blog mreneyoo kerana kami selalu berbalas blogwalking...jika ruangan komentar dinyakaktif sukar juga untuk para blogger meninggalkan jejak hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, karena adanya jejak pengunjung bisa beranjangsana ke blog teman. Ini yang saya anggap memberikan kemudahan buat tamu kita untuk melanjutkan kunjungannya ke blog yang mereka suka.

      Hapus
  13. saya lama enggak blogwalking,
    saya juga sering begitu,
    submit pertama tidak ada respon,
    submit lagi malah ada 2,
    saya kira jaringan saya yang rada2
    ternyata banyak yang terkendala sama seperti saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Rezky aja bisa terkendala. Apalagi saya yang gaptek ini. He he .... Terima kasih telah singgah.

      Hapus
  14. Harapnya yang datang comment, taip kata yang baik-baik saja. kalau tidak bersetuju boleh comment dengan berhikmah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cocok itu sobatku Rodiah. Selama ngeblog, alhamdulillah saya juga belum ada memberi dan menerima komen jelek. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat malam.

      Hapus
  15. Wah, baru ini saya dengar ada komentar terhapus di platform blogger. Apakah sedang ada update, ya..?

    Kalau di platform wordpress, kadang-kadang memang agak cerewet karena adanya anti-spam (akismet) yang sangat ketat menyeleksi (bahkan kadang salah sasaran) komentar yang masuk.

    Oh, iya.. Salam kenal ya, Bu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, ternyata blogspot dengan wordpress beda ya. Terima kasih telah singgah, Mas.

      Hapus
  16. Hampir 5 tahun menyepi dari dunia blog.. dan baru 3 bulan kembali aktif semula.. masih banyak yg perlu dikejar dan seperti baru belajar nak berblog semula.. blog walking masih kurang ..
    Saya pula okay jer sesiapa sahaja boleh memberi comment.. tak perlu di tapis sebab blog ini seperti kehidupan alam maya.. jadi tenang tenang aja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju temanku. Mungkin karena kita terlalu open. Atau karena kurang desiplin. Jadi komen masuk sesukanya saja. terima kasih telah mengapresiasi. Salam sehat selalu.

      Hapus
  17. Aku semenjak pake Wordpress ga pernah ngalami begini mba.
    Memang sih, untuk yang baru perdana BW biasanya otomatis masuk moderasi. Tapi sekali saya klik oke, seterusnya ybs udah ga akan masuk moderasi lagi.

    Kadang mungkin bisa masuk ke folder spam, tapi persentasenya dikiiiit banget. Hampir ga ada.
    Yah, mungkin lagi apes aja mungkin ya. Namanya bot, tetep ga sepinter manusia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ...., ini patut dicoba beralih ke Wordpress nih. Tapi sia2 kalau ganti sembarangan. Ntar postingan yang ada bisa hilang ya, Mas Fajar.

      Iya, setuju. Gawean robot belum tentu bisa mengalahkan kepintaran manusia.

      Hapus
  18. Mungkin komen2nya tersembunyi di dalam kolum spam dan tidak dipubliskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh jadi begitu. Wak. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat sore dari indonesia.

      Hapus
  19. Komentar di blog sebagai bentuk komunikasi penulis dan pembacanya, yang punya blog dan pengunjungnya, dan ini menurut saya penting. Makasih banyak nggih atas saling kunjung dan komentar di antara kita selama ini, hehe... Semoga sehat selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat, Mas Muhaimin. Apalah arti blogwolking tanpa adanya komunikasi. Bertamu nyelonong tanpa adanya jejak. Ntar disangka maling. He he ....

      Hapus
  20. Saya samaaa kayak kak Anies. Selama ini semua komen dimoderasi, supayaaaaa tidak ada blog teman2 yang lupa saya BW. Jadi saya pastikan semua yg datang ke blog saya, pasti saya visit balik. Makanya supaya ga lupa saya moderasi. Dan saya selakh cek spam bunda. Kalo ada yg nyasar di sana LGS saya release

    Naah masalah komen hilang, saya pernah nglamin di beberapa blog temrn2 Malaysia. Awalnya muncul, tapi kemudian menghilang. Lalu saya komen lagi, dan muncul kembali. Ntahlah apa masalahnya, tapi memang kadang hrs beberapa kali. Jadi bukan Krn owner menghapus, rasanya memang kesalahan system saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Blog bunda malah paling sering mengalaminya. Bunda kurang enak dengan teman2 yang boleh dikatakan segai korban. (Minimal korban perasaan Haha). Kesannya kita yang menghapus Mungkin platform atau tampletnya yang bermasalah. Bukan hp pengunjungnya. terima kasih telah singgah, ananda. Maaf telat merespon.

      Hapus