Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berobat di RSUD H. Bakri Sungai Penuh: Pakai Karcis Layanannya Super

Kesehatan

Berobat di Rumah Sakit H. Bakri Sungai Penuh, pakai kacis layanannya Super.  Pengalaman ini bukan retorika tetapi fakta.

Sejak diserang Chikungunya akhir Desember lalu, kesehatan saya belum sepenuhnya pulih. Kondisi ini membuat saya kurang sabaran. Maunya sekali ke dokter penyakit langsung tuntas.

Senin  5 Februari 2024, saya minta diantarkan pada suami berobat  ke RSUD. H. Bakri Sungai Penuh. Pukul 08.30 kami  sampai di lokasi.

Gedung berlantai dua itu berdiri  di sebuah perbukitan dengan pemandangan indah memukau, di kelilingi pepohonan hijau dan tanaman hias beraneka warna, hawanya sejuk menusuk ke tulang.  Wow ...,  Belum bertemu dokter badan saya enteng duluan.

Namun, kami berhadapan dengan kondisi tak biasa.  Suasananya sepi luar dan dalam.  Tiada  tanda-tanda  adanya pasien yang  sedang dan akan berobat, tak terlihat pula tenaga medis  menjalankan tugasnya,  seperti rumah sakit umumnya.

Belum sesuai dengan informasi yang saya peroleh saat browsing, bahwa kunjungan pasien untuk berobat di Rumah Sakit Milik Pemerintah Kota Sungai Penuh itu telah  dimulai  pada tanggal 13 November 2023. Tepatnya, selang satu hari setelah diresmikan oleh Wali Kota Sungai Penuh Ahmadi Zubir. Tetapi untuk sementara, hanya bisa melayani pasien di poli umum.  (rri.co.id, 15 Nov 2023).

Senyum termanis petugas loket

Tengok sana melengos sini, tiada orang tempat bertanya. Jangan-jangan saya salah informasi. Atau terlalu percaya pada berita online yang belum jelas kebenarannya.  

Keragu-raguan saya  mencair setelah melihat puluhan motor terparkir di halamannya.  Indikasi ini membahasakan bahwa RSUD H. Bakri tersebut benar sudah beroperasi.  

Puas bingung seribu gunung,  ternyata di lobby depan ada seorang cewek berjilbab sedang main gadget.  Saya sampaikan maksud saya padanya. Karyawati  berseragam itu mengantarkan saya  ke loket karcis.

“Sepi ya,  Nak?”

“Iya, Bu.  Kami belum buka layanan rawat inap.”

Dua orang petugas loket menyambut saya dengan santun. Mereka menjawab pertanyaan saya dengan ramah.

Setelah mengetahui identitas saya, salah satunya berujar. “Wah ..., Ibuk adalah pengunjung perdana RSUD H. Bakri yang berasal dari luar kota. Biasanya pasien kami hanya dari masyarakat sekitar sini. Tapi mohon maaf, kita belum bekerja sama dengan BPJS. Sedang dalam proses.”

“Iya,  Ibu mengerti. Beli karcis saja.”

Didominasi kaum hawa

Melewati labirin sepi yang berliku-liku, seorang  pegawai  RSUD  H. Bakri itu mengantarkan saya  ke poli umum  di lantai dua.   Aura kebaruan terpancar di setiap sudut ruangan. Didukung  fasilitas serba baru. Sayangnya ruang kerja masih banyak yang kosong. 

Petugas yang ada  masih muda, energik, fresh,  cantik dan ganteng, jumlahnya bisa dihitung dengan jari, didominasi oleh kaum hawa.  Mungkin karyawan cowoknya sedang berbenah di bagian  lain. Maklum, baru 3 bulan beroperasi.  

Seperti  spesialis berbayar mahal

Di poli umum standby seorang  petugas medis, didampingi satu nakes  lainnya. Lagi-lagi kaum emak-emak.

Dokter cantik itu  tersenyum hangat. “ Ayo Buk, Masuk, silakan duduk!” katanya,  terus   menanyakan keluhan saya.

Usai cek tensi dan berat badan, wawancara   berlanjut beberapa menit.   Singkat  namun sarat panduan tentang  gaya hidup sehat lansia. Intinya, meskipun bermodal karcis layanan dokternya  super bagus, seperti  spesialis berbayar mahal.

 “Ambil obat di lantai satu ya, Buk!”

‘”Okey!”

Dokter berhijab itu minta asistennya  mengantarkan saya ke ruang farmasi.

Penutup

Senin itu saya sangat beruntung, sudah diberikan pelayanan super,  didapuk sebagai  pasien pertama pula yang  berasal dari Kabupaten Kerinci (Luar Kota Sungai Penuh). Jangan-jangan saya juga pasien satu-satunya untuk tanggal 5 Februari 2024.

Rasa capek naik motor sejauh 15 km terbayar sudah. Satu kerugian bagi saya,  tidak minta dipotret saat berkonsultasi dengan Bu Doter.  Kesempatan tak pernah datang dua kali. Meskipun ada, tentu dalam kondisi yang berbeda. Sekian dan terima kasih. 

Baca juga:  

  *****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci Jambi
_______________

Sumber Ilustrasi : Dokumentasi pribadi

13 komentar untuk "Berobat di RSUD H. Bakri Sungai Penuh: Pakai Karcis Layanannya Super"

  1. Wah bunda jadi pasien pertama dari luar kota,gak sia"ya bund, jauh-jauh datang, Alhamdulillah puas juga dengan pelayanannya,semoga segera pulih bunda😊

    BalasHapus
  2. Amin, ananda. Setelah berobat di RSUD H. Bakri, udah enakan. Terima kasih telah singgah. Selamat siang.

    BalasHapus
  3. Espero que estes mejor cuidate mucho. Te mando un beso.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih nasehatnya, temanku Alexander. Lama kita tidak saling menyapa. Selamat malam dari Indonesia.

      Hapus
  4. Sudah sehat kah bunda? Maaf baru sempat berkunjung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, tinggal pemulihan, ananda. Rupanya cikungunya gak bisa disepelekan. Sakit sendinya sampai sekarang masih terasa. Padahal sudah 2 bulan.

      Hapus
    2. Gak apa2 ananda. Yang penting kita masih bersahabat dan tidak saling melupakan.

      Hapus
  5. Bagaimana keadaan bunda sekarang? semoga sudah sehat.

    Wah kuat sekali ya fisik bunda, naik motor 15km untuk ke RS, keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, tinggal pemulihan, ananda. Ya, harus bagaimana lagi. Bapaknya tak bisa nyetir. Malah 30 km PP. Apa kabar ananda Meta. Udah lama kita tidak saling sapa.

      Hapus
  6. Wah baru buka, tapi pelayannya sangat bagus. Memang pelayanan yang baik membuat pasien lebih nyaman dan mempercepat pemulihan. Tapi ada juga, tidak semua, yang pelayanan kurang baik. Apalagi biasanya kalau BPJS yang tingkat 3, kadang pelayannya lemot. Jadi pasien kadang sudah sakit, tambah jadi mengeluh.

    semoga rumah sakit lainnya juga bisa meniru RSUD H. Bakri Sungai Penuh dan lebih baik lagi.
    Semoga lekas pulih Hj. NURSINI RAIS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, Mas. Pelayanan untuk pasien peserta BPJS itu belum maksimum.

      Hapus
  7. Semoga aja service top notch nya dipertahankan sampai kapanpun ya bun. Jangan cuma di saat masih baru beroperasi.

    Selalu seneng kalo ketemu staff front liner begini yg ramah kepada customers 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti nya begitu, ananda Fanny. Mungkin karena fasilitas dan petugasnya masih baru, semoga mereka tidak berubah.

      Hapus