Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Genjer: Sayuran Kampung Super Manjur untuk Menyehatkan Lambung

Kesehatan

Genjer adalah  gulma yang biasa hidup di tanah basah.  Seperti   di sawah, rawa-rawa, pinggir kali dan danau. 

Sejak dahulu sampai kini, tumbuhan  yang berbahasa latin Limnocharis flava ini menjadi salah satu sumber pangan bagi kami di pedesaan,  dijadikan sayur  buat teman nasi. 

Selain cita rasanya  yang khas (pahit-pahit manis), genjer mengandung  zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Seperti  protein, kalsium,fasfor,karbohidrat, zat besi, dan energi. Apabila dikonsumsi, dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Antara lain, (a) menambah nafsu makan, (B) menyehatkan sel tubuh, (c) sumber energi,  (d) menguatkan tulang, (e)  melancarkan pencernaan, (f) mencegah semblit, (g) mencegah anemia, (h) anti kuman (i)  sehat untuk ibu dan janin, (j) menyehatkan lambung, dan 26 manfaat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.  (manfaat.co.id).

Genjer dan sakit lambung

Pada kesempatan ini saya akan berbagi pengalaman sekitar manfaat genjer  untuk  menyehatkan lambung (j).  

Penyakit lambung biasa menimpa orang kebanyakan. Gejalanya,   nyeri di lambung, usus halus, bahkan kerongkongan dan tengkuk. Istilah populernya sakit maag.  

Semasa muda, saya pernah 3 tahun  mengidap penyakit lambung lumayan parah. 3 kali Ramadhan saya tidak bisa puasa.  Ketika kumat, mual dan padat,  disentuh pun sakit. Diisi sakit, tak diisi lapar. Pergi ke dokter dikasih minum obat. Habis obat kambuh lagi. 

Memasuki tahun ke 4, saya dikasih tahu oleh teman se profesi.  Katanya, “Sakit maag? Gampang. Buat apa berobat ke dokter. Segerobak pun duitnya belum tentu sehat,” katanya. “Rutin saja makan daun genjer.   Insyaallah dijamin sembuh,” tambahnya. 

Saya heran.  Apa  genjer boleh dimakan.  Sebab, setahu saya genjer itu musuh petani.  Tak lebih dari gulma pengganggu padi di sawah. 

“Bolehlah. Bukankah itu jenis sayuran?” balasnya.

Dahulu, semasa membantu orangtua kerja di sawah, setiap hari saya bergumul dengan genjer. Belum sekali  pun mendapat informasi bahwa tumbuhan tersebut boleh dimakan. Emak pun belum pernah  mengolahnya menjadi sayuran. 

Sembuh total

Besoknya saya pesan pada warga desa tempat saya berdomisili.  Bismillah .... Sekali cicip, lidah saya langsung jatuh cinta pada sayuran seribu manfaat itu.  

Saya paksakan selera menerimanya sekali dua hari.  Seminggu kemudian, khasiatnya  mulai terasa. Setelah itu, intensitas konsumsinya saya kurangi   menjadi dua kali seminggu. Selanjutnya sekali seminggu. Saya tak ingat lagi berapa lamanya saya rutin mengonsumsi daun genjer   hingga akhirnya penyakit lambung saya sembuh total. Sampai sekarang  saya juga sering makan sayur genjer.

Alhamdulillah,  kini boleh dikatakan perut saya bebas dari masalah lambung atau maag. Tapi ada  syaratnya. Jauhi makanan terlalu  pedas dan asam. Seperti cabe rawit, jeruk nipis/lemon, cuka, dan  lain sebagainya yang mengandung asam. Termasuk obat-obat kimia tertentu. 

Jika saya  terlanjur makan rawit pedas, selesai makan langsung  minum segelas air putih ditambah ½  sendok teh gula. Insyaallah lambung saya aman dari gangguan maag.  

Cara mengolah sayuran genjer

Bagian genjer yang dimanfaatkan adalah umbi, daun dan bunga mudanya. Pengolahannya pun  sederhana. Bisa dilalap mentah boleh juga ditumis balado.

Tidak ada cara khusus untuk mengolah sayur genjer  menjadi menu  yang disukai. Tergantung selera dan tradisi dalam keluarga masing-masing. Pokoknya, dimasak saja sesuai selera. 

Penutup

Kita patut berbangga memiliki tanah air yang subur dan kaya raya. Mau tanaman obat-obatan  atau tanaman pangan semua ada dan tumbuh dengan subur. Terakhir, mari kita renungkan firman Allah, “Maka , nikmat Tuhan-mu  yang manakah yang engkau dustakan?”  (QS Ar- Rahmaan: 13). 

Sekian dan terima kasih.  Salam dari desa. 

Baca juga:  

*****

Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
Kerinci, Jambi

Sumber Foto: Dokumentasi pribadi

Artikel ini telah publish di Kompasiana, 21 Oktober 2018

10 komentar untuk "Genjer: Sayuran Kampung Super Manjur untuk Menyehatkan Lambung "

  1. Wak seneng banget sayur pucuk genjer ni.
    Kembangnya pun enak disayur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga senang, makan sayur enceng (genjer), Wak. Rasanya enak2 pahit.

      Hapus
  2. No la conocía. Te mando un beso.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ojalá después de leer este artículo lo conozcas. buenas noches desde indonesia, Alexander.

      Hapus
  3. Wah, ini berarti beda dari eceng gondok ya Bu?
    Ternyata ini bisa dikonsumsi ya?

    Wahh aku baru tau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda, ananda. Enceng gondok tuh daunnya agak tebal dan hijaunya lebih pekat, pangkal pelepahnya menggembung. Mungkin tersebsb itu dia dinamakan enceng gondok.

      Hapus
  4. Saya suka sekali dengan genjer, khususnya buahnya. mantap sekali
    wah ternyata ada manfaatnya
    di warung saya, kadang jualan genjer, hasil panen dari kebun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap, ananda. Punya tanaman genjer sendiri. Terima kasih telah singgah. Salam idul fitri.

      Hapus
  5. Kalo inget genjer, saya inget film G30S PKI bundaa 😄. ada lagu genjer2 dinyanyiin ama member yg wanita. Dulu kayaknya itu memang makanan rakyat, dan sampai skr juga masih. Aku pernah makan, tapi jarang. Itu pun pas msh di Aceh dan medan. Kalo jkt susah carinya. Di pasar deket rumahku ga ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, disinilah enaknya tinggal di desa. He he he... Tapi, yang namanya telah menyatu dengan lingkungan, semua bisa enak ya, ananda Fanny. Orang Jakarta tinggal di desa pasti kebingungan gimana cara nyari makan. Kami desa sesekali ke Jakarta, tuh suntuk. Antara tetangga sat dengan lainnya berdempet. Ya ampuuunn. Terutama di daerah kumuhnya. Rumah kecil, semua di sana. Ruang Serba guna. Lain cerita bagi orang berduit. Jakarta itu enak nya buat orang berpunya

      Hapus