Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pantun| Isra Mi’raj Peristiwa Mulia.

Ilustrasi pantun Isra Mi'raj peristiwa mulia. (foto Tribunkaltim.co/ Arief Zulkifli. Diambil dari Tribunnews.com)

Mumpung aroma 27 Rajab  1442  Hijriah masih mewangi, mari kita berpantun ria bertemakan Isra Mi'raj!

Nasi putih nempel di pintu
Wajan di tungku berlumur arang
Nabi Muhammad selalu dirindu
Sejak dahulu sampai sekarang

Bersih rumah senanglah hati
Terlihat indah dipandang  mata
Berduka jiwa berduka diri
Kehilangan paman dan istri tercinta

Ikan nila bercampur sayur
Sudah terhidang di atas meja
Isra Mi'raj untuk menghibur
Nabi mulia pembawa cahaya

Iris bawang pedihlah mata
Diusap sambil tersenyum malu
Isra Mi'raj peristiwa mulia
Terkenang indah sejak dahulu

Dari Madinah ke Indonesia
Di rumah keluarga menunggu
Di Masjid Haram kisah bermula
Sidratul Muntaha selalu merindu

Siapa mau buah duku
Rasanya enak manis sekali
Sidratul Muntaha mendapat restu
Tempat tertinggi bertemu Ilahi

Ibu ke pekan di pagi hari
Beli rambutan beserta duku
Satu malam meninggalkan bumi
Menjemput shalat lima waktu

Naik gunung ke arah barat
Tunaikan niat untuk wisata
Naik Buraq secepat kilat
Atas perintah Tuhan yang esa

Jangan lupa latihan membaca
Agar terampil dalam mengarang
Jangan lupa ke Masjidil Aqsa
Qiblat pertama untuk dikenang

Ambil air siramlah kacang
Supaya basah semua tanaman
Setelah diperjalankan kembali pulang
Ke kota Makkah kampung halaman

Baca juga: 

****

Penulis : Apir Imami, Kerinci, Jambi
Ibu satu anak, mencintai kata-kata,
Hidup adalah cerita


19 komentar untuk "Pantun| Isra Mi’raj Peristiwa Mulia. "

  1. Pantunnya jos, bisa di gunakan nih buat pesan wa untuk teman atau story wa juga asik sepertinya 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan, Mas Kuanyu. Tugas kita penulis itu salah satunya menebar kebaikan. Terima kasih. Salam sehat pagi.

      Hapus
    2. Yup, selamat pagi juga mba Nur 😊

      Hapus
  2. Balasan
    1. Alhamdulillah. Terima kasih banyak, yo, ananda. Doa sehat untukmu selalu.

      Hapus
  3. Balasan
    1. Tengkiyu, ananda Dinni. Makasih ya. telah berkenan singgah.

      Hapus
  4. Balasan
    1. Silakan, Mas Warkasa. Terima kasih. Salam sukses selalu.

      Hapus
  5. Makan martabak dari Jambi
    Singgah sebentar ke paya kumbuh
    sudah lama kita pergi
    akhirnya kembali jua ke kota Mekah.

    # Have a wonderful day

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makan nangka buang getahnya
      Makan Duren buang durinya.
      Tak kusangka tak kuduga
      Mas Tanza juga bagus pantunnya.
      he he .... Selamat sore. Salam sukses selalu, Mas Tanza.

      Hapus
  6. Jalan jalan ke kota medan
    Jangan lupa membawa ketupat
    Tak terasa sebentar lagi Ramadhan
    Marilah senantiasa kita bersholawat

    Ah saya nda bisa berpantun bu haji, salam sejahtera selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cantik-cantik bunga rambutan
      Tidak secantik melati di taman
      Dalam menyongsong bulan Ramadan
      Mari kita bemaaf-maafkan

      He he ... Terima kasih telah singgah berpantun, ananda Grilee. Salam sukses untukmu selalu.

      Hapus
  7. wuahhh, pantunnya keereeen. asik banget ngebacanya, ga bosen dibaca berulang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo,ikutan berbalas pantun, Mbak Lantana. Terima kasih telah berkenan singgah. Selamat malam.

      Hapus
  8. Pantunnya bagus mba nur, terimakasih telah berbagi 😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo, dibalas, Mas Jaey.he he ... Terima kasih tanggapannya. Selamat malam. Doa sukses untukmu selalu.

      Hapus
  9. Si Mamat pergi ngaji
    Selamat malam Ibu Haji
    Hihihi...

    Seru sekali baca pantunnya Bu Haji
    Pengen ikutan ternyata susah, he he he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rumah sakit berpagar besi
      Pantun ananda Pipit memikat hati

      He he ...
      Gak susah kok. Buktinya pantunmu juga enak dibaca.

      Hapus