Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Begini Interior Library of Birmingham Inggris yang Perlu Anda Tahu

  Catatan Perjalanan ke Inggris (16)

Gedung Library of Birmingham, Inggris. (Foto : Business Insider, diadopsi dari economy.okezone.com)

Seperti kota-kota di Indonesia, Birmingham City Centre adalah pusat kegiatan ekonomi dengan gedung-gedung pencakar langit dan tempat berkumpulnya manusia. Bedanya, kota ini banyak bangunan-bangunan tua terbuat dari bata merah yang masih terawat.

Kota nomor dua terbesar di Inggris setelah London ini, banyak menyimpan tempat-tempat bersejarah yang asyik untuk dikunjungi. Letaknya saling berdekatan, hingga mudah dijangkau dengan berjalan kaki. Bisa tuntas dalam satu hari.  

Selama di Birmingham, saya beruntung memiliki banyak kesempatan berkunjung ke tempat-tempat wisata. Dan lebih beruntung lagi, saya punya Arie sang mantu sekaligus guide.

Apabila ada waktu luang dan cuaca cerah, dia pasti mengajak saya ke luar rumah. Minimal ke taman-taman atau ke Toko Charity di sekitar Selly Oak. Dengan sabar pula ia menjelaskan tentang apa yang ingin saya ketahui. 

Suatu hari cucu cowok merengek minta ke Library of Birmingham. Tentu saja saya senang. Belum diajak pun neneknya ini okey duluan.

Perpustakaan Umum Terbesar di Inggris dan Eropah

Library of Birmingham adalah gedung perpustakaan umum terbesar di Inggris bahkan di seluruh Eropah. Posisinya di sisi barat Centenary Square.

Perpustakaan ini  pernah dinobatkan sebagai salah satu bangunan dan gedung paling menakjubkan di dunia oleh World Architecture Festival (economyokezone,04/09/2014).

Library of Birmingham dibuka sejak tanggal 03 September 2013. Menggantikan Perpustakaan Pusat Birmingham Central.

 Cucuku  Ridho mejeng di salah satu ruangan Library of Birmingham (Foto Istimewa)

Dilihat dari luar maupun dalam, dekorasi bangunannya sangat menarik. Selain di atas tanah, ia juga memiliki beberapa lantai ruang bawah tanah, dengan interior yang memukau.

Di rooftop-nya ada taman dengan pemandangan kota Birmingham yang menakjubkan. Dengan latarbelakang bunga bermekaran plus bangku dan meja cantik tempat duduk santai sambil membaca.

Saya menyesal tidak banyak punya foto selama kunjungan ke UK. Terutama saat ke Library ini. Karena tak lama setelah sampai di tanah air, dokumen bersama HP  saya raib dicuri orang,

Sistem Layanan di Library of Birmingham

Library of Birmingham memiliki koleksi buku 800 ribu buah lebih. Tersedia pula berbagai surat kabar versi elektronik. Untuk pemindai, bagi pengunjung disiapkan 200 komputer 

Perpustakaan kebanggaan masyarakat Inggris ini melayani pinjaman buku gratis kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan, meskipun berdomisili di wilayah kode pos berbeda. Asalkan yang bersangkutan terdaftar sebagai anggota dan memiliki kartu tanda anggota yang syah.

Setiap transaksi menggunakan layanan digital (online). Mulai mencatat judul buku yang dipinjam, sampai pengembaliannya.

Perpustakaan Lokal

Selain The Library of Birmingham, terdapat pula perpustakaan umum lokal. Di Indonesia kira-kira skop kecamatan atau kelurahan (versi saya). Ketersediaan bukunya juga beragam. Meskipun tidak sebanyak dan selengkap koleksi buku di Library of Birmingham. Namun terintegrasi dengan Perpustakaan Pusat. Buku yang dipinjam di perpustakaan A, bisa dikembalikan diperpustakaan B, dan sebaliknya.

Kakek Nenek pun Berburu Buku

Yang menarik, walaupun perpustakaan ada di banyak tempat, toko-toko buku di Inggris juga ramai dikunjungi pelanggan. Baik toko buku baru, maupun Charity.

Uniknya, pengunjung Toko Buku bukan hanya kaula muda, kalangan kakek nenek pun seolah-olah bersaing memburu buku incarannya. Kondisi ini mencerminkan betapa tingginya minat baca masyarakat  di sana.

Saya masih ingat celotehan salah seorang dosen semasa kuliah dulu. “Semakin tinggi minat baca suatu bangsa,  kian tinggi pula kualitas masyarakatnya.

Sekarang kebenarannya nyata. Kesejahteraan hidup memang dalam genggaman bangsa maju. Bangsa yang suka membaca dan meneliti seperti masyrakat Inggris.

Beginilah interior Library of Birmingham yang saya kunjungi Mei 2015. Mungkin kini kondisinya telah berbeda. Wallahualam bish shawab. (Bersambung).

Baca juga:   

****

Penulis,

Hj. NURSINI RAIS

di Kerinci, Jambi

28 komentar untuk "Begini Interior Library of Birmingham Inggris yang Perlu Anda Tahu"

  1. salah satu destinasi wisata yang menjadi favorit setelah london ya bun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, ananda Sudibjo. Terima kasih tanggapannya. Selamat Siang.

      Hapus
  2. gede banget ya mba gedungnya, seperti mall, komputernya aja sampai 200 san, heem, salut liatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mas Kuanyu. Konon di dalanya ada juga kafe. Tapi saya gak dibawa berkunjung ke sana. Terima kasih telah singgah. Selamat sore.

      Hapus
  3. Sore juga mba Nur, kalau untuk libur akhir pekan bersama keluarga cocok banget nih mba tempatnya ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Mas Kuanyu. Sayang kita di sini dia jauh di sana. He he ... Selamat sore. Salam sehat selalu.

      Hapus
    2. Selamat dore juga mba Nur, Hi-hi-hi 😀, iya nih mba jauh dari rumah saya,..dan salam selalu juga

      Hapus
    3. Waduh typo aku, salam sehat selalu juga maksudnya mba Nuar, asik ☺

      Hapus
  4. Pasti nyaman sekali kalau membaca di dalam sana ya Bu Haji

    Score PISA Indonesia tahun 2019 masih menunjukan kalau skor membaca kita masih ada di peringkat 72 dari 77 negara. Sedih bacanya :(

    BalasHapus
  5. Sekarang skor kita peringkat 60 dari 61 negara. Lumayan sedih juga. Terima kasih tanggapanya. Doa sehat untuk kita semua.

    BalasHapus
  6. Setahu saya, di pedesaan pun klo di Inggris Raya, selalu ada faSilitas wajib berupa perpustakaan, kios majalah/koran/buku, swalyan, kantor pos. Keren itu dua fasilitas pertama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah di situlah bedanya negara maju dengan kita, Agustina. Di daerah saya Kerinci, perpustakaan cuman ada di Kabupaten. Itupun tidak berfungsi maksimum. Terima kasih telah mengapresiasi, Mbak. Selamat malam. Doa sukses untuk keluarga di sana.

      Hapus
  7. Wah, menyenangkan banget punya mantu profesinya guide, kak ..., bisa jelasin lengkap sejarah lokasi yang dikunjungi, juga ngga bakalan kesasar arah.
    Sayang ya, dokumen foto waktu itu ngga dibuat.

    Kalau aku nyeselnya,, file foto liburan ke beberapa kota memory cardnya hilang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, kalau guide-nya dari jasa traveling kita tak dapat informasi apa2. Paling garis besarnya saja. Pengalaman saya pergi ke Malaysia 2017. Satu artikel pun saya tak punya tentang Mslaysia. Guide merangkap sopir. Tugas dia cuman mengantar ke tempat wisata. Malam kita nginap di hotel. Besoknya baru ketemu lagi dengannya. Di tempat wisata dia nunggu di parkir. Terima kasih telah mengapresiasi, ananda Himawan. Selamat sore.

      Hapus
  8. Perpustakaan di rumahku sepi pengunjung. Padahal aku bikin perpustakaan untuk dibaca siapa saja termasuk teman-teman kost, eh mereka malah nggak mau baca. Cuma dilewatin aja tiap hari buku-bukunya.

    Ya udah sih, nggak pa-pa segitu banyaknya aku aja yang baca.

    Wah, aku jadi pengen ngerasain atmosphere berburu buku bersama nenek kakek di sana Kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bigitulah gambaran minat baca anak bangsa ini, Mbak Einid. Di Inggris orang mebaca di sembarang tempat. Sopir menunggu pergantian jam tugas membaca di mobil hal yang biasa.terima kasih, Mbak. Selamat sore.

      Hapus
    2. Bigitulah gambaran minat baca anak bangsa ini, Mbak Einid. Di Inggris orang mebaca di sembarang tempat. Sopir menunggu pergantian jam tugas membaca di mobil hal yang biasa.terima kasih, Mbak. Selamat sore.

      Hapus
    3. Bigitulah gambaran minat baca anak bangsa ini, Mbak Einid. Di Inggris orang mebaca di sembarang tempat. Sopir menunggu pergantian jam tugas membaca di mobil hal yang biasa.terima kasih, Mbak. Selamat sore.

      Hapus
  9. salut bgt mbak ini udh jalan2 ke Inggris, aku kpn ya???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan Mas. Kalau ada rezeki dan niat, Mas juga bisa ke sana. Bahkan keliling dunia. Amin. Terima kasih telah berkenan hadir. Selamat sore.

      Hapus
  10. wah menarik, jadi penasaran kayak gimana luasnya itu perpustakaan dan koleksi buku-bukunya pasti bagus2 deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus sekali, Mbak Naia. Bagi yang suka membaca, masuk ke Library, bisa bikin mereka kalab. He he ... selamat ssore, selamat berakhir pekan.

      Hapus
  11. Bu, kalo saya tinggal di sana, mungkin saya bakal bolak balik ke perpustakaan, hanya utk membaca buku :D. Dari dulu buku itu kayak sahabat sehari2. Di rumah papa, juga di rumahku , kami punya perpustakaan kecil. Krn memang sekeluarga suka membaca.

    Makanya kalo liat perpustakaan di negara lain yg bagus, unik dan koleksinya banyaaak, duuh lgs sukaaa bgt. Tp pas traveling jujur jrg niatin ke library, Krn dipikir ga akan bisa minjem juga kan. Palingan aku hanya liat interiornya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren ... keluarga ananda Fanny suka membaca. Kalau begitu, pasti tuh kalau di sana bolak balik ke perpustakaan. Mau pilihan yang banyak dan bagus, ke perpustakaan induk. Cuman minjamnya saja. Untuk pengembalian bisa ke perpustakaan lokal terdekat. Terima kasih tanggapannya. Doa sehat selalu.

      Hapus
  12. Wah, sampai nenek kakek pun berburu buku! salut memang dengan minat baca di Luar negeri ya bu.

    Hmm, kalau minat baca suatu bangsa tinggi, maka tinggi pula nilai masyarakatnya.
    Nah, yang saya geli, apakah membaca pesan singkat pada gawai saban hari termasuk indikator terhadap minat baca yang tinggi ya bu? hehe maklum generasi +62 kebanyakan suka memindai gawai daripada buku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he ... Jangankan generasi zaman now, minat baca saya yang mendekati kepala 7 saja sudah terkotaminasi oleh "nikotin" gawai. terima kasih tanggapannya Mas Supriyadi. Maaf telat merespon. Salam menyambut Ramadhan.

      Hapus
  13. Wah Library of Birmingham ini keren banget bunda..
    Aku suka lihat interiornya.. jadi bakal bikin betah baca buku berjam-jam di perpustakaan keren ini.
    Di sana ternyata tidak hanya kaum pelajar atau kaum muda saja yang ke Library tapi kaum kakek nenk juga wah minat baca di sana tinggi .. patut diacungi jempol.
    Saya ikut prihatin... dokumentasi foto bunda saat di Library of Birmingham banyak yang hilang.
    Semoga suatu saat bunda bisa kembali lagi ke Inggris dan mebuat dokumentasi yang banyak dan menarik untuk dibagikan di sini..
    Salam sehat selalu bunda..

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he ... jauh panggang dari api untuk bisa ke sana lagi, ananda Just. Anak/menantu sudah kembali ke Indonesia. Peluang lebih besar padamu. Mana tahu, Allah menakdirkan ananda bisa ke sana. Terima kasih kunjungannya. Selamat berpuasa.

      Hapus