Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa Nama Baik Ayah Amat Penting dalam Sebuah Keluarga

Ilustrasi: Nama Baik Ayah Penting dalam Sebuah Keluarga (Dokumentasi pribadi)

Nama baik adalah salah satu harta berharga bagi sebuah keluarga. Makanya kita sering mendengar orang tua menasehati anak-anaknya agar hati-hati dalam bersikap.  “Apabila kalian telah cacat moral, akan kamu kemanakan kepala Bapakmu ini.”

Malangnya, tidak semua anak yang beruntung punya ibu bapak yang selalu memberinya nasehat. Malah ada sebagian orang tua khususnya ayah, dia sendiri  yang mencoreng nama baik anak-anak dan keluarganya  dengan tindakan yang tidak pantas.  Misasalnya suka me**ri, pemer *osa, mab*k-mab*kan, dan tindakan kriminal lainnya, membuat anak-anaknya  malu.

Kenapa Hanya Ayah

Mungkin ada yang bertanya, “Nenek celotehnur54 tidak adil. Kenapa yang dituding hanya ayah? Sementara pemegang jabatan orang tua dalam keluarga adalah ayah dan ibu. Anak-anak pun berkewajiban menjaga nama baik keluarganya." 

Sabar, cucu-cucuku! Dalam bahasan ini kita akan merapat kepada bapak-bapak dulu. Lain kali ke emak-emak. He he .... 

Pertanyaan selanjutnya, seberapa pentingkah nama baik ayah dalam sebuah keluarga? ikuti ulasan berikut! 

1. Nama baik ayah adalah kebanggaan  anak-anaknya

Nama baik identik dengan harga diri tidak tercela, yang tak bisa dinilai dengan uang.  Seorang ayah yang  pandai menjaga harga dirinya  adalah kebanggaan istri dan anak-anaknya. 

Dengan sendirinya  sang ayah menjadi  sosok disegani, terpandang dalam masyarakat, dan  manjadi panutan bagi orang-orang di sekitarnya. Sosok seperti ini  biasanya sering  mendapat kemudahan dalam banyak urusan.  

Sebaliknya ayah yang “menyia-nyiakan”  harga dirinya akan menjadi beban psikologis bagi anak-anaknya. Dalam situasi tertentu, andaikan mereka diminta memilih, mungkin lebih baik mereka tidak lahir di dunia daripada berbapak  pada pria nyebelin, suka mempermalukan anak dan istri.

Selama mengajar, setidaknya lebih dari  2 kali saya menangani  kasus anak-anak yang terlahir dari orang tuanya  diduga  abai terhadap nama baik dan harga dirinya.  Mereka dibully teman sebaya. “Eh ... kamu tuh anak bla-bla .... Ayahmu  begini – begitu ....  Aduh kasian.  Anak tak berdosa itu menerima hukuman sosial yang bukan  dia buat. Mereka  tiada berdaya kecuali menangis,menangis, dan menangis.

Mau diapakan lagi. Namanya anak SD. Bocah-bocah tersebut belum mengerti akibat  ucapannya teman mereka  tersinggung. 

2. Nama baik ayah adalah barang mahal untuk diwariskan pada anak-anaknya

Berbicara masalah warisan,  yang terbayang di benak kita adalah  harta  benda,  segepuk uang, intan permata, sawah ladang yang  luas, dan sebagainya.   

Tetapi kita sering lupa, bahwa  harta kadang-kadang membawa bencana dalam keluarga. Belum usai upacara pemakaman orang tuanya, anak-anak mulai berebut warisan. 

Sering terja di tengah masyarakat,  gara-gara harta persaudaraan menjadi hancur,  dendam kesumat beranak pinak,  hingga tak jarang saling bunuh.   

Tetapi fokus bahasan ini bukan masalah harta benda. Tetapi warisan yang bukan benda, dalam kontek nama baik seorang ayah. 

Mewariskan harta benda itu penting untuk membantu anak-anak mewujudkan impiannya kelak. Tetapi meninggalkan citra diri yang tidak tercela  jauh lebih penting.  

Sekiranya kita diminta memilih, mungkin tak masalah orang tua tidak mewariskan apa-apa.  Asal jangan meninggalkan nama buruk dan harga dirinya yang tercoreng. 

Apalah arti rumah gedong harta melimpah, punya ayah keluar masuk dan mati di  hotel pradeo. Namanya terukir sepanjang sejarah perkriminalan, anak bininya dicibir orang sekampung. Andaikan almarhum mewariskan utang, lambat launnya bisa lunasi.  Yang penting ada niat ahliwaris untuk membayar. 

Untuk itu kalau tak mau mengecewakan anak-anak, selagi kita hidup menjaga nama baik keluarga adalah harga mati. 

Kalau kita telah berusaha  bersikap sangat hati-hati, tetapi nama baik dan harga diri kita tetap saja ternoda gara-gara fitnah, masalahnya akan lain. Serahkan saja pada Yang Maha  Kuasa. Suatu saat Beliau akan mengembalikannya  dengan cara Dia sendiri. 

Penutup

Terakhir mohon maaf, tulisan ini bukan ditujukan pada pribadi tertentu. Bukan pula menggurui. Ia terinspirasi dari  suatu kasus yang kebetulan saya  temui di lingkungan sekitar. 

Mungkin menurut Anda masih banyak alasan lain mengapa harga diri seorang ayah itu sangat penting dalam sebuah keluarga,  silakan tambahkan di kolom komentar. Sekian dan terima kasih. Semoga inspiratif. 

Baca juga:

****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi

14 komentar untuk " Kenapa Nama Baik Ayah Amat Penting dalam Sebuah Keluarga "

  1. Betul bunda, kalau kita kemana-mana, mestilah orang tanya 'kamu anak siapa?', saya termasuk yang beruntung karena nama ayah dan kakek saya sangat harum, jadi kemana pun mudah karena ada saja yang membantu. Tapi beratnya menjadi anak dari ayah adalah kemana pun pergi ada banyak mata dan mulut yang mengawasi. Djunaedi, itu nama ayah saya, bunda. Hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, ananda Naia. Bunda juga beruntung punya ayah dan anak2 yang pandai menjaga nama baik dia dan keluaganya. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat malam.

      Hapus
  2. siip... setuju...

    Biasanya ayah juga menurunkan keahliannya ke anak anaknya, terutama dalam dunia bisnis....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap. Sayangnya saya tak sempat menikmati kasih sayang seorang syah kandung. Alhamdulillah, yang saya peroleh nama baiknya beliau.

      Hapus
    2. beruntunglah mereka mereka yang bisa menikmati kasih sayang seorang ayah....

      Hapus
  3. Betul sekali Bu, dulu bapak saya selalu saja mengingatkan kami tentang nama baik keluarga, untuk kami selalu jaga dengan selalu berprestasi, nggak macam-macam yang bisa memalukan nama baik.

    Kadang saya merasa nggak adil, karena bapak sendiri tidak selalu melakukan hal-hal yang bikin kami bangga, sampai akhirnya beliau meninggal dunia, dan banyak yang datang melayat, dan hampir semua bilang, bapak orang yang baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, terbukti. Siapa sangka, gak adil menurut anak-anaknya, baik penilaian orang lain. Jadi baik dan jelek penilian manusia itu relatif. Alhamdulillah, berarti beliau pandai menjaga nama baiknya di mata masyarakat. Gak apa2 sedikit tegas dengan anak2nya. Karena antara anak dan ayah itu mudah saling memaafkan.

      Hapus
  4. Terima kasih nek, atas artikel yang sangat bermanfaat ini. Salam hangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2, ananda. Eh .... barusan kita bersama di zoom kompasiana. He he ..... Terima kasih juga telah singgah.

      Hapus
  5. Setuju. Alhamdulillah saya ada bapak yang sangat baik dan dihormati ramai. Saya saja yang agak nakal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha ..... Nakal2 tapi cantik dan santun. Selamat berhari minggu, ananda Sal.

      Hapus
  6. Betul, secara umum 'kan nasab anak itu dari ayahnya. Dalam berbagai keperluan dan administrasi juga 'ayah' lebih diperlukan. Terus dalam satu keluarga pun orang biasanya menyebut keluarga itu dengan nama ayahnya. Dan di beberapa kasus banyak nama belakang ayah disematkan pada anaknya.

    Apalagi di masyarakat bermarga seperti saya dari Mandailing Natal, marga itu wajib diturunkan oleh seorang ayah kepada anak-anaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ya, Bang Lubis, marga anak bagi saudara kita di Medan, diturunkan ke dari pihak ayah. Di negeri saya Sumbar sana anak masuk ke suku ibu. Terima kasih kunjungannya. Terima kasih kunjjungannya Bang Lubis. Selamat Malam dari jauh.

      Hapus