Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Tips Mengelola Undangan Supaya tak Banyak Sahabat yang Terlupa

Ilustrasi 5 Tips Mengelola Undangan (Dokpri)

Mengelola undangan merupakan bagian penting dalam persiapan pranikah. Tujuannya  supaya tak banyak  sahabat dan kenalan yang terlupa. 

Maklum, yang namanya pesta, calon pengantin sibuk dengan berbagai urusan. Hingga teman dekat pun sering terlewati. Efeknya, sang sahabat berkecil hati. Bahkan baper berat. 

Tentu kalian masih ingat, gara-gara tak diundang oleh Lesti Kejora pada hari pernikahannya, Ati Kodong jadi baper dan berujung perseteruan. Padahal sebelumnya kedua pedangndut itu bersahabat karib. 

Untuk meminilalisir hal serupa, berikut dibagikan tips mengelola undangan ala nenek celotehnur54. Baca sampai tuntas ya!

1. Buat daftar nama tamu yang akan diundang  jauh sebelum hari H-nya

Membuat daftar tamu yang akan diundang sedini mungkin sangat membantu mengurangi nama-nama yang terccer. Hal ini dapat dimulai minimal 6 bulan sebelum hari H-nya. Ini adalah tugas penting kalian dan pasangan.  

Mencatnya, tidak harus sekaligus. Begitu teringat nama sahabat atau kerabat yang kalian harap kehadirannya kelak, simpan dalam file, sebagai dokumen pribadi.

Biasakan bepergian dengan membawa buku notes dan pena. Eh ..., itu mah kuno. Di zaman modern orang bisa memanfaat kan HP untuk mencatat sesuatu dan menyimpannya  di draf, terus titipkan di atas langit. 

Sebab, bisa saja nama-nama dimaksud muncul ketika kalian sedang di jalan atau sedang makan-makan di restauran. 

Pertanyaannya, bagaimana andaikan rencana pernikahannya gagal total sebelum tanggal yang  telah disepakati. Enam bulan bukan waktu yang pendek. Sementara sederet nama calon tamu telah dikantongi. Malu-maluin. He he ....

Toh, namanya dokumen pribadi, tentu orang lain tak banyak yang tahu.  Lagi pula kegagalan dalam berjodoh itu bukanlah suatu dosa, dan bukan akhir segala-galanya. 

2. Siapkan undangan dalam jumlah yang cukup

Jumlah undangan yang cukup, tidak berarti persiapannya pas-pasan. Perlu undangan cadangan. 

Kekurangan undangan berpotensi menambah banyaknya teman yang tidak tercover.  Namun, sekiranya hal tersebut terjadi, kalian bisa mengundangnya langsung via telepon, atau WhatsApp, Telegram dan sosmed lainya.

3. Kirimkan undangan dalam waktu yang tepat

Lakukan pengiriman undangan dalam waktu yang tepat. Tidak terlalu cepat tidak pula terlalu mendekati hari pernikahan. Minimal hari seminggu sebelum perhelatan digelar, penyebaran undangan telah tuntas. 

4. Pastikan penyebar undangan  orang yang bisa dipercaya

Memilih petugas untuk menyebar undangan mudah-mudah sulit. Terlepas apakah mereka dibayar atau tenaga gratisan. 

Apa jadinya undangan yang dikirim tidak sampai ke sasaran. Mending kalau sang petugas main titip. Untuk A, titip ke B, B ke C dan seterusnya. Takutnya pusing-pusing mencari nama dan  alamat yang tidak dia kenal, undangan bisa hilang tak tentu rimbanya.

5. Lengkapi undangan melalui grup di sosmed 

Kemajuan teknologi membuat hidup serba digital. Meringankan yang berat, memudahkan yang sulit, dan yang jauh bisa menjadi dekat. 

Tetapi khusus untuk undangan pernikahan, rasanya kurang hormat kalau hanya melalui grup-grup di sosmed. Kecuali sekadar pelengkap, mana tahu ada teman yang belum menerima undangan cetak.

Penutup

Lupa mengundang dan tidak diundang merupakan hal lumrah dalam sebuah pesta pernikahan. Saya pernah mengalami ke dua-duanya. 

Kecuali ada unsur kesengajaan oleh tuan rumah karena sesuatu dan lain-lain hal. Tetapi, saya dan mungkin juga kalian yakin, semua tuan rumah menginginkan kehadiran tamu sebanyak-banyaknya saat melangsungkan pernikahan dirinya atau putra putrinya. 

Demikian 5 tips mengelola undangan supaya tak banyak sahabat yang terlupa ala nenek celotehnur54. Saya yakin kalian juga punya tip jitu dalam hal ini. Silakan sharing di kolom komentar. Semoga bermanfaat. 

Baca juga:

 *****

27 komentar untuk " 5 Tips Mengelola Undangan Supaya tak Banyak Sahabat yang Terlupa"

  1. sosmed memang sangat bermanfaat saat ini...
    minimal, kalau yang jauh, dan tidak bisa datang mengetahui bahwa ada acara penting....

    BalasHapus
  2. Terima kasih berkongsi tips mengelola undangan.
    Saya paling suka yang pertama: buat daftar tamu yang diundang jauh sebelum harinya! Apabila perkara pertama beres, yang lain terus teraur rapi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Ami. Karena tamu undangan yang hadir pun sangat menentukan meriah tidaknya suatu pesta. terima kasih telah singgah.

      Hapus
  3. Ikut menyimak bu Nur.. Salam hangat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan Mas Warkasa. Terima kasih telah mengapresiasi.

      Hapus
  4. Dulu sayapun jauh2 hari bikin list undangan nikah bunda. Tapi memang ga terlalu banyak yg diundang, dan lebih banyak temen ortu 🤣. Saya sendiri ga masalah, Krn toh udah ga terlalu dekat Ama temen2 sekolah. Yg saya undang, hanya yg bener2 Deket aja.

    Nanti kalo udh masanya ngundang lagi pas pernikahan anak, itu aku serahin ke si anak, biar undangannya lebih ke teman2 mereka aja. Dari dulu aku mimpiin bikin pernikahan yg hanya mengundang orang yang sangat dekat only. Jadi suasananya juga lebih akrab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, meskipin undangan tidak banyak perlu juga bikin list-nya jauh sebelum pesta digelar. Soal kuantitas tamu, agama kita tidak mempermasalahkan. Yang penting akad nikahnya. Selamat pagi ananda Fanny. Terima kasih telah mampir.

      Hapus
  5. Balasan
    1. Silakan dicoba, Mas Agus. Semoga bermanfaat. Terima kasih telah mampir.

      Hapus
    2. Silakan, Mas Agus. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  6. Betul ya, tapi sekarang kayaknya lebih praktis bisa lewat wa ya. Waktu anakku menikah buat tetanggaku ya lewat wa grup. Jadi dalam bentuk vidio undangannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi di daerah kami masih fanatik dengan undangan cetak, Mbak. Biasanya lewat medsos sebagai pelengkap saja.

      Hapus
  7. Kadang2 memang ada teman2 lama yang lupa diundang

    BalasHapus
  8. ngelits nama sebelum nulis undangan itu wajib banget bu nur
    meski udah di list ada aja yang kesingsal
    baru ngeh pas hari H atau bubaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, begitulah manusia, tempat Allah meletakkan kilaf dan lupa ya, Mas Ikrom. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat pagi dan selamat beraktivitas.

      Hapus
  9. Aku pas nikah sederhana bgt bunda, ibuku ngadain hajatan di rumah tapi ga sebar undangan, jadi yg dtg ya cuma tetangga & saudara2 aja, lagian aku hajatannya di Lampung, sedangkan teman2ku di Purwokerto (Jateng) & Jakarta semua, hahhaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting nikahnya ya, ananda. Pesta itu hanya sebagai pelengkap saja. Jika punya duit, lebih baik dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih bermanfaat. terima kasih telah singgah, ananda Ursula. Doa sehat untuk keluarga di sana ya.

      Hapus
  10. Catet dulu ah tipsnya, walau belum tau kapan bisa nyebar undangan. #jomblo 🤣

    BalasHapus
  11. Wah aku kalau kirim undangan gitu gak per nama satu-satu, tapi langsung undangan untuk seluruh alumni SD, SMP, SMA, Kuliah A B C D dan untungnya grupnya masih ada atau kalau gak gitu percayain satu orang yang link pertemanan yang 1 angkatan banyak, jadi bisa hemat biaya dan gak bakal nyesel kalau lupa hha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Efektif dan hemat ya, Mas auqri. Sekarang bisa memanfaatkan medsos.

      Hapus
    2. Eh ... Keburu dipublish, Mas auqqri. Terima kasih telah mengapresiasi.

      Hapus
  12. Halo Ibu Nur, Apa kabar ? semoga sehat ya. Membahas masalah undang-mengundang ini memang bikin baper yang usianya menuju tigapuluh tapi belum juga menikah. Haha. Terimakasih sarannya bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo juga, ananda Supriyadi. Kabar baik. Sebaiknya jangan terlalu lama menunggu ya, ananda. He he .... Menikah tak boleh ditunda-tunda. 30 tahun sudah lumayan matang. Eh ... Maaf. Jadi mengurui. Selamat malam, ananda. Semoga cepat ketemu tambatan hati.

      Hapus