Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rencana Ganti Kasur Kapuk Tereksekusi di Pondok Tinggi Sungai Penuh

Ilustrasi Ganti Kasur Kapuk 
 
Tubuhnya ringkih dimakan usia, jelek, tak enak dipandang. Jangankan ditiduri, tarok di gudang pun juga  tak pantas. Dia adalah kasur kapuk tempat biasa kami tidur dan rebahan sambil nonton TV.

Setahun rencana beli kasur tak jadi-jadi

Ilustrasi Ganti Kasur Kapuk

Setahun terakhir kami berencana  menganti kasur tua tadi,  tak jadi-jadi. Ada saja halangan  merintangi. Salah satunya, tiada lagi barangnya  terpajang di toko. 

Hal ini dapat dimaklumi. Sebab,  kasur kapuk sudah tergusur oleh kemajuan zaman. Berganti  dengan kasur busa dan spring bed. Hanya saya dan cowok gantengku yang  enggan keluar dari zona nyaman. Padahal, buat nonton enak pakai kasur busa, empuk, dan mudah dipindah-pindah tempat . 

Kasur kapuk versi kasur busa

Soal harga kasur busa dan kasur kapuk mungkin kurang lebih sama. Tergantung kualitasnya. Masalahnya, sejak menginjak kepala 6,  tubuh saya banyak menolak perlakuan.  Di antaranya, alergi terhadap kasur  selain kasur kapuk.  Terutama kasur busa.  Sepanjang malam punggung saya hangat dan perih, bangun pagi badan pegal, pinggang sakit. 

Problem serupa juga saya alami saat tidur di sping bed. Mungkin karena belum terbiasa dan  tiada upaya untuk membiasakannya. 

Ke dua,  saya dan si kakek ganteng  risih tidur di kamar. Maunya diruang terbuka, tanpa ranjang. Di depan TV adalah tempat yang cocok dan paling nyaman. Terbayang bukan ....? Ruangan  ini dipenuhi aroma balsem. Ha ha ....

Kamar hanya digunakan untuk ganti pakaian. Tempat tidur dibiarkan nganggur. Dihuni pada momen-momen tertentu saja. Ketika  anak-anak cucu pulang. 

Rencana tereksekusi 

 
Ilustrasi Ganti Kasur Kapuk
 
Oh ya maaf,  sedikit melenceng dari tema. Rencana ganti kasur kapuk  akhirnya  tereksekusi, Kamis 22 September 2022.  Seorang kenalan memberitahukan kami  alamat  pabrik kasur kapuk  kualitas bagus. Kami meluncur ketekape. 

Sekilas terlihat tempat ini  tiada aktivitas apa-apa. Hanya rumah hunian yang terbilang bagus dan  mewah versi saya. Lokasinya di pemukiman padat penduduk desa  Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh. Masyarat  setempat menyebutnya Larik Tugu Payung.   

Saya diantar oleh  seorang emak-emak  tetangga sebelahnya, terus naik ke lantai  dua. Begitu pintu dibuka,  seorang nenek-nenek menyambut saya dengan ramah. Dia mengenalkan diri sebagai Ibu Hj. Syamsimar 63 tahun. 

Ternyata beliaulah yang punya usaha.  Dia pula yang mengerjakannya sendiri. Mulai menjahit bahannya sampai mengisi kapas hingga jadi kasur.  Pendistribusiannya,  selain dijualnya sendiri di toko sekaligus kediamannya,  dia juga memenuhi pesanan orang toko. 

Ilustrasi Ganti Kasur Kapuk

Nenek 4 cucu itu mengajak saya ke tokonya di lantai dasar. Di ruang  4 x 6  meter itulah  dia memajang dan menjual hasil produksinya. Tidak hanya kasur dalam berbagai ukuran dan type, tersedia juga bantal, peralatan bayi, sprey, dan sebagainya.  Saya salut padanya. Di usia yang tidak muda lagi masih tetap produktif.  

Bincang ringan 

Ilustrasi Ganti Kasur Kapuk

Di sela-sela tawar-menawar, saya mengajak sang nenek  ngobrol ringan.  Sambil menyelam minum air, he he  ..... Buat bahan tulisan di blog tentunya. 

Bu Hajjah Syamsimar tidak kikir menjawab pertanyaan saya. Dia bercerita, suaminya telah meninggal 6 tahun lalu.  Dua anaknya sudah punya kehidupan masing-masing. Sekarang di rumah tergolong gede itu dia ditemani  seorang cucu. 

“Saya orangnya tak mau diam dan berleha-leha, Bu. Senang ada kegiatan di rumah. Kecuali ke tempat pengajian. Habis itu langsung pulang.”  katanya. Beliau mengaku, telah  menggeluti profesinya sebagai pemmbuat dan pedagang kasur sejak masih muda, sebelum punya anak. 

Ketika ditanya suka dukanya selama menjadi tukang kasur, beliau menjawab, usahanya tersebut pernah mengalami  masa jaya di era 90-an. “ Zaman itu setiap minggu rata-rata  saya  dan suami  harus memenuhi pesanan 50-60 kasur.  Sampai-sampai kami membayar beberapa karyawan.” kenangnya.  “Memasuki tahun 2 ribuan, lama-lama makin menurun,” tambahnya. 

Usahanya tersebut anjelok semenjak Covid 19. "Pesanan dari toko bulan ke bulan hampir kosong. Makanya, kalau ada orderan satu dua, saya kerjakan  sendiri  tanpa karyawan,” jelasnya. 

Penutup 

Saya dan suami pesan yang ukuran sedang,  200 x 110 cm dengan bobot 20 kg kapas. Dibandrolnya   Rp 1 juta 200K.  Tiga hari kemudian,  barang mendarat ke alamat kami, melalui jasa tukang becak langganan Bu Hj. Syamsimar. 

Mantap ...!  Harga tak mengkhianati mutu. Tebalnya 20 cm. Yang agak murah juga ada. Intinya, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kantong.

Yang berminat, silakan ke alamat  serperti saya sebutkan di atas! Larik Tugu Payung,  Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh.  Semoga bermanfaat. Terima kasih. 

Baca juga:

*****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci Jambi


8 komentar untuk " Rencana Ganti Kasur Kapuk Tereksekusi di Pondok Tinggi Sungai Penuh "

  1. Balasan
    1. Silakan, Mas Warkasa. Terima kasih atensinya. Salam sehat buat keluarga di sana.

      Hapus
  2. sekarang memang jarang sekali yang jual kasur kapuk
    ada sih di daerah saya dengan cara keliling
    kasian juga lihatnya tapi bagi sebagian orang masih enak kasur kapuk
    apalagi kalau habis dijemur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kasur kapuk, kasur busa, dan spring bed punya keunggulan dan kekurangan masing2 ya Mas Ikrom. Tapi kaum milenial lebih cendrung ke kasur busa dan dpring bed. Terima kasih telah mengapresiasi. Salam sehat selalu.

      Hapus
  3. Kasur kapuk memang khas dan nyaman. Apalagi bila lama sudah dipakai, lalu dijemur, rasa empuknya seakan baru lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namun banyak juga kekurangan nya ya, Masuhaimin. Salah satunya, bisa menyebabkan asma. Karena kapasnya berdebu. Terima kasih apresiasinya. Selamat beraktivitas.

      Hapus
  4. Itu alasan kenapa aku ga bisa pakai kasur kapuk bunda .. Krn anak2 dan suami alergi, suami malah asma. Jadi kapuk yg cendrung berdebu bikin mereka bersin2 sepanjang hari 😑. Jadi skr ini memang lebih memilih kasur latex.

    BalasHapus