Pengalaman Paling Spesial Road Trip Keluarga Bengkulu - Jakarta
Traveling
Traveling bersama keluarga itu punya sensasi tersendiri. Terutama jika dilakukan lewat darat menggunakan mobil pribadi (road trip).
Dua bulan lalu saya diajak si bungsu mengunjungi putra –putrinya, yang mondok di Pesantren Al Ihsan Baron Bogor, plus urusan lain istrinya di BRIN.
Awalnya dia (si bungsu) dan istrinya menyarankan agar saya numpang pesawat ke Jakarta. Sementara dia, istri dan 2 anak balitanya beserta 1 pengasuh naik mobil. Mereka kurang yakin kalau emaknya ini mampu melakukan road trip mengingat jarak tempuhnya yang relatif panjang. Saya menolak.
Untuk perjalanan jauh terutama jika dilakukan bersama keluarga, saya lebih menikmati via jalur darat daripada naik pesawat.
Apalagi ini adalah momen pertama kebersamaan saya bersama bungsuku, menantu, dan cucu lebih dari 3 hari. Karena kami tinggal terpisah oleh jarak. Insyaallah saya mampu melakukannya tanpa berkonflik dengan kesehatan.
Hal ini terbukti, 8 hari road trip Jakarta Bogor, saya kembali dalam kondisi fresh, membawa pengalaman paling spesial yang tak dapat dibeli dengan uang.
Berikut saya bagikan pengalaman yang saya peroleh dalam pengembaraan Kota Bengkulu Jakarta.
Mengenal daerah pantai Bengkulu dan Lampung
Kami start dari kota Bengkulu Jumat, 25 Agustus 2023, pukul 07.15, melalui jalur Lintas Barat Sumatra. Mobil disopiri langsung oleh si bungsu.
Begitu keluar dari Kota Bengkulu, alam berubah drastis. Mata ini disongsong oleh lingkungan pedesaan nan memukau. Deretan pepohonan memayungi halaman rumah-rumah penduduk, deburan ombak menghempas pantai, seakan-akan berkolaborasi menciptakan harmoni alam menyemangati road trip kami bersama keluarga.
Kondisi alamnya kakak adik dengan daerah pantai negeri saya, Pesisir Selatan Sumatra Barat sana. Tetapi tetap saja memberi pengalaman baru yang berbeda dan menakjubkan.
Tak terhitung jumlahnya panorama indah yang patut didokumentasikan. Tapi, hanya satu dua yang dapat dibidik. Itupun sambil lewat. Maklum, jarak kota Bengkulu – Bogor kurang lebih 865,2 km (versi Mbah Google). Kalau berhenti melulu kapan sampainya.
Mengenal Jembatan Manula
Di sana kami berhenti sejenak sekadar melepas penat. Kata sibungsu, sampai di sini kami telah menyelesaikan road trip kurang lebih 250 kilometer.
Menikmati sejuknya hutan Taman Nasiona Bukit Barisan Selatan
Di sini pengemudi dituntut hati-hati. Mengingat medan tempuh yang lumayan ekstrim, mendaki menurun dan berliku-liku, tiada ditemukan perkampungan penduduk. Namun suasananya tetap ramai oleh kendaraan yang lalu lalang. Mulai mobil pribadi hingga truk pengangkut barang. Wajar kawasan ini terkenal aman dari tindakan kriminal.
Satu lagi pemandangan langka yang membuat family road trip ini super menyenangkan. Monyet-monyet liar mundar mandir di jalan menunggu rezeki dari pengguna jalan. Rupanya mereka telah terbiasa dimanjakan oleh penumpang mobil yang lewat. Begitu makanan dijatuhkan, mereka berebutan layaknya manusia. Yang lemah tergencet, yang kuat menang.
Salat Zduhur di Masjid Bayhaqi
Hutan-hutan di kawasan Lampung nampak masih asri. Di sana-sini pohon damar menjulang tinggi yang usianya susah diperkirakan. Hijau berseri mencerminkan alam Lampung memang terawat dengan baik, oleh kekuatan tangan kaum adat dan tradisi. (Insyaallah akan diulas pada bagian lain).
Istimewanya lagi, selain di perladangan kopi ditanam pula di pemumkinan penduduk. Banyak ditemui rumah-rumah cantik berdiri megah di berbukitan dikelilingi tanaman kopi.
Susah membedakan apakah rumah yang tumbuh di kebun kopi, atau kopi yang numpang hidup di perkampungan.
Kondisi ini kontras dengan beberapa daerah Sumatra lainnya yang pernah saya lewati. Nyaris tiada lahan tanpa didominasi oleh kelapa sawit.
Senjakala di Kota Bumi
Dua belas jam lebih on road trip keluarga Bengkulu - Lampung, ini adalah momen pertama saya disodorkan menu kekinian di luar kebiasaan lidah saya. Maklum nenek udik ini terlanjur fanatik dengan kuliner ndeso. Untung masih ada sisa bekal tadi siang.
Usai makan, sembari istirahat si Bungsu memesan tiket kapal penyeberangan Bakauhuni – Merak secara online.
Kota Bumi Bakauheni Lewat tol
Beberapa saat meninggalkan Saung Desa Kotabumi, kami memasuki gerbang tol Terbanggi Besar - Bakauheni. Pemandangan alam telah tenggelam ditelan malam. Kecuali mobil-mobil yang melintas di bawah sinar lampu yang bertaburan.
Sayangnya saya tidak mencatat, berapa waktu tempuh jalan bebas hambatan sepanjang 140an km tersebut. Yang saya ingat, jadwal kapal penyeberangan Pelabuhan Bakauheni - Merak 23.15 WIB.
Pukul 3,00 dini hari kami sampai di rumah adik iparnya si Bungsu di Salemba. Jakarta. Di sana kami menghabiskan malam yang masih tersisa. Mengumpulkan energi untuk meneruskan petualang ke Bogor besok siang.
Demikian Pengalaman termahal saya dalam melakukan road trip bersama keluarga dari Bengkulu ke Jakarta.
Baca juga:
- Pantai Ratu Sigindo Kuning, Pesona Bali Tersembunyi di Seleman Kerinci
- Mengulik "Keajaiban" Ikan Semah Kerinci, Menu Favorit Penggila Kuliner
- 2 Cara Mujarab Menangani Alergi Disengat Ulat Bulu
*****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi
Seru juga bacanya. Jadi ikut bayangin tempat-tempat yang dilewati dalam roadtrip bengkulu-jakarta. Kebetulan aku juga suka roadtrip, meskipun belum bisa nyetir mobil. Jadi dapat tugas menemani sopir.
BalasHapusJalan di kawasan taman bukit barisan lumayan sepi. Kalau malam mesti waspada lewati jalan ini.
Artinya Mas Rivai sering ke Bengkulu. Cowok kalau bisa nyetir gak ada ruginya ya, Mas. Minimal sering diajak kemana2.
HapusNah, karena agak ngeri melewati hutan, saya pribadi kalau pergi jauh suka jalan siang. Terima kasih telah mengapresiasi, Mas Rivai.
Aduuh bunda...jalan tol Bakauheni itu kalau ke rumah saya paling lama satu jam..hehehe...moga lain kali kalau jalan"lagi bisa mampir ya bunda..capek tapi melihat suasana tiap"tempat yg berbeda itu memang sesuatu banget ya bund...ga bakalan di dapat kalau kita naik pesawat
BalasHapusMungkin kebanyakan orang yang suka nulis, kalau pergi jauh tuh mungkin suka naik mobil ya, ananda Enny. Serunya dapat, cuci matanya dapet.
HapusWah .... Dekat dari rumahmu ya ananda. Mudah2 an Tuhan menemukan kita ya, ananda.
Saya kagum dengan masjidnya
BalasHapusunik dan menarik sekali
pengalaman yang sangat berharga ya
Ya, sangat berharga, ananda. Seumur hidup bunda baru sekali ke Jakarta melewati lintas barat Sumatra. Malahan seringnya naik pesawat.
HapusAku tuh masih belum jadi2 ngajakin suami road trip ke Palembang bundaa 😄. Padahal seru kalo linta sumatera yaa. Tapi capek menang 😁. Makanya suami masih mikir. Krn supirnya cuma dia🤣.
BalasHapusAku juga LBH suka road trip bunda. Kan seru yaa bisa liat2 kota yg disuka. Berhenti juga sesantainya .
Seru ih. Bengkulu juga keren kayaknya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusOh, ya. Ntar sampai di Palembang 5 jam lagi sampai di kota Jambi, ananda. Cuman bunda Jambi di kabupaten paling baratnya. Perbatasan dengan Sumbar. Jadi road trip lagi 10 jam. Tapi kalau ananda ke Jambi, kasih tahu bunda dulu. Anak cewek bunda tinggal di kota Jambi. Mana tahu bunda sempat ke Jambi juga. Sekalian nengok cucu. Kita bisa ketemu dan silaturahmi.
Hapussekarang udah ada jalan tol, lebih enak cepet,
BalasHapuskalau saya dari surabaya jakarta, menyenangkan perjalanan jauh, berasa banget mudik
Apalagi anak muda seumuran Mas Rezky, berasa bangat road tripnya. Gak perlu cepat2 sampai. Santai saja He he ... kecuali dikejar waktu. Sekarang rata2 jalan non tool pun relatif bagus.
Hapussekarang ada pilihan y bu, pengen sekalian mampir2 ya enak jalan non tol, cuman resikonya pasti ada motor nyebrang, bus nurunin penumpang sama ada yang belok dadakan sembarangan hehe
HapusIya, segala kemungkinan risiko itu pasti ada, Mas Rezky. Terlebih saat musim hujan yang longsorlah, yang kerusakan mobil lah, dan sebagainya. Tapi kalau udah dilalui, insyaallah aman2 saja. Terima kasih telah singgah. Selamat sore.
Hapusiya di kota saya masih baru mulai hujan bu, masih puanas banget
HapusOkey juga, tangerang - lampung. PP biayanya brp bang ?
BalasHapusBerapa ya, kami bawa mobil senfiri, Mas. Gak ngitung biayanya berapa. Terima kasih apresiasinya.
HapusSaya pernah road trip liburan bersama keluarga. Hal paling berharga yang saya dapatkan adalah nilai kebersamaan, mempererat tali persaudaraan. Selama road trip bisa saling bercanda, bertukar cerita, dan bersenda gurau, makan bersama di tengah perjalanan.
BalasHapusMasing-masing anggota keluarga kami sudah berkeluarga, punya kesibukan sendiri, tinggal di rumah masing-masing, ada yang di luar kota. Bagaimanapun, sensasi dan keceriaan saat bertemu dan berkumpul secara langsung tidak akan bisa digantikan oleh telepon / sosial media.
Betul sekali. Mas. Terlebih saya. Sejak anak saya menikah sampai dia punya anak 4, kami tinggal berjauhan. Pernah saya tinggal bersama mereka 1 bulan. Selepas itu Ngumpulnya saat lebaran saja. Paling 3 hari. Road trip barusan membuat saya banyak tahu tentang karakter cucuku. Asyik luar biasa.
Hapusjadi ingat dulu saya pernah dikejar monyet gara2 turun di daerah taman Nasional di situ. saya kira jinak, ternyata setelah lihat makanan ganas mereka mbak,, gak tau kalau sekarang wkkwkkw
BalasHapusCeritanya memang begitu, ananda. Sebelum memasuki area tersebut disuruh menutup kaca mobil. Kalau tidak bisa2 masuk mobil dia minta makanan.
HapusPerjalanan panjang yang luar biasa ini. Sampai dalam keadaan fresh dan sehat. Mantap. Ikut senang rasanya. Semoga sehat selalu ya.
BalasHapusTerima kasih telah mengapresiasi, Mas Muhaimin. Yang namanya jalan2 memang asyik bagi orang yang tidak sering mabok.
HapusEspero que hayas tenido un buen viaja. Lindos lugares. Te mando un beso.
BalasHapusGracias por tus oraciones, mi amigo Alejandro. Gracias por pasar por aquí también. Saludos saludables a su familia allí.
HapusHalo bunda apa kabar?
BalasHapusWah seru sekali cerita roadtripnya bunda, aku kalau pas ke Lampung juga pengen sekalian roadtrip ke Palembang, pengen banget ke Ampera hihihi, apalagi skrg udah ada tol kan, jadi lebih enak aja jalanannya.
Halo juga, ananda. Lama kita tak jumpa. Bunda sering ngintip di blogmu. He ... Malah sepi. Oh, ya. Kalau ke Palembang langsung ke kota Jambi aja. Cuman 5 jam tuh. Mungkin sekarang lebih cepat.
Hapuswah seru banget, aku jadi kangen road trip sama temen-temenku :') semoga bisa terwujud lagi
BalasHapusBanget, sobat. Ayo road trip ke Bengkulu, terus ke Jambi. Hehe ... Teri kasih teh singgah. Selamat sore. Maaf telat merespon, 3 hari terakhir hp saya bermadalah.
HapusMasya Allah seru sekali bepergian bersama keluarga. Alhamdulillah diberkahi kesehatan selama perjalanan ya bunda :)
BalasHapusAmin, ananda. Yuk road trip ke Kerinci, bunda tunggu. Hehe ..Maaf telat merespon, 3 hari terakhir hp saya bermasalah
HapusMomen ini justru lebih mahal ketimbang milih moda lain, emang biayanya kalau ramai² trip begini akan lebih murah. Semua anggota keluarga bisa dibawa dan sekaligus bisa jalan².
BalasHapusMomen yang mahal ini, dan jarang² bisa seperti ini. Jadi rugi kalau dilewatkan #josstenan
Sepakat, Mas. Karena ngumpul keluarga sampai berhari2 itu tak dapat dibeli dengan uang. Terlebih seperti saya yang sudah tua ini. Terima kasih telah singgah. Maaf telat merespon, 3 hari terakhir hp saya bermasalah
Hapuswah seru sekali pengalamanya yah bund :D, selain itu bisa lebih dekat dengan keluarga pastinya :D, menurut pengalamn gw biasanya perjalan yang di barengi keluarga itu menumbuhkan rasa yang berbeda :D
BalasHapusIya, Mas Khanif. Perjalanan bareng keluarga itu dapat mempererat rasa kasih sayang antar sesama anggota keluarga. Bagi saya ini termasuk momen langka. Terima kasih telah singgah. Maaf telat merespon, 3 hari terakhir hp saya bermasalah
Hapustes koment
BalasHapusRoad trip itu asyik banget Bu, banyak hal yang bisa dilakukan, dan ga keburu dengan jadwal kayak naik kendaraan umum.
BalasHapusKami dulu beberapa kali road trip, pertama tuh pas anak baru 1, kami ke Bali dan kek orang mau pindahan, bawa es batu segala dong di kotak sterofoam, hahaha
Betul, ananda Rey. Gak keburu jadwal, bebas kemana-mana tanpa tergantung pada kendaraan umum, Tak perlu angkatangkat barang dan sederek kelebihan lainnya.
Hapus